5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lengkung Gigi
Lengkung gigi merupakan suatu garis imajiner yang menghubungkan sederetan gigi pada rahang atas dan rahang bawah yang dibentuk oleh mahkota gigi-
geligi dan merupakan refleksi gabungan dari ukuran mahkota gigi, posisi dan inklinasi gigi, bibir, pipi dan lidah.
6
Setiap orang mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda, sehingga tidak ada manusia yang mempunyai ukuran dan bentuk lengkung
gigi yang sama persis.
12
Variasi bentuk lengkung gigi anterior secara kualitatif ialah oval, tapered,
atau square sedangkan secara kuantitatif bentuk lengkung gigi dipengaruhi oleh interkaninus, tinggi kaninus, intermolar dan tinggi molar.
4
Pertumbuhan maksila dan mandibular berhenti pada usia sekitar 15 tahun untuk perempuan sedangkan laki-laki pada sekitar usia 17 tahun, hal ini berarti
pertumbuhan lengkung gigi juga sudah berhenti pada usia tersebut.
13
Penyesuaian lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah dalam arah transversal dipengaruhi oleh
oklusi gigi desidui posterior sehingga pelebaran lengkung gigi rahang atas ditentukan oleh lebarnya lengkung gigi rahang bawah, bukan sebaliknya.
12
Selama periode tumbuh kembang gigi geligi terjadi perubahan dan karakteristik dimensi lengkung gigi. Hal ini mengikuti perubahan variabel garis
vektor pertumbuhan, perbedaan ukuran gigi sulung dan gigi permanen, perkembangan oklusi, serta fungsi rongga mulut. Perubahan lengkung gigi adalah
pertambahan ukuran dimensi lengkung gigi pada masa gigi sulung, gigi bercampur dan gigi permanen.
14
Perubahan lengkung gigi yang terjadi pada jangka hidup seseorang penting pada klinis kedokteran gigi terutama dalam perawatan maloklusi. Perubahan
lengkung gigi ini bukan saja membantu secara klinis dokter gigi dalam perencanaan perawatan tetapi juga membantu menjelaskan kepada pasien tentang perubahan yang
mungkin terjadi selama perawatan.
15
Universitas Sumatera Utara
6
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Ukuran Lengkung Gigi
Beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk dan ukuran lengkung gigi yaitu genetik, lingkungan, ras dan jenis kelamin.
2,3
Faktor genetik mempunyai pengaruh penting dalam menentukan variasi ukuran dan bentuk lengkung gigi, tulang alveolar
dan tengkorak, maka untuk mendapatkan data yang valid perlu dilakukan penelitian suatu suku dengan keturunan dua generasi yaitu pengambilan sampel dengan melihat
kesamaan suku dari orangtua ayah dan ibu dan kakek-nenek dari kedua orangtua ayah dan ibu sampel. Penelitian Cassidy 1998 menerangkan bahwa hubungan
bagian bukal yaitu hubungan molar pertama antara maksila dan mandibular dalam arah sagital pada remaja yang mempunyai hubungan biologis lebih serupa daripada
remaja yang tidak ada hubungan biologis.
2
Faktor lingkungan lebih berpengaruh terhadap ukuran dan bentuk lengkung gigi daripada faktor genetik.
2
Faktor lingkungan tersebut adalah lokasi, makanan, kebiasaan oral, fisik dan malnutrisi.
2,16,17
Perubahan dalam kebiasaan diet seperti tekstur makanan yang lebih halus menyebabkan penggunaan otot pengunyahan gigi
berkurang. Akibat pengurangan pengunyahan akan menyebabkan perubahan pada perkembangan fasial sehingga maksila menjadi lebih sempit.
16,14
Kebiasaan oral yang mempengaruhi lengkung gigi antara lain menghisap ibu jari atau jari-jari tangan,
menghisap dot, bernafas melalui mulut, dan penjuluran lidah. Hasil penelitian Aznar, Galan, Marin dan Dominguez 2006 menunjukkan kebiasaan menghisap jari untuk
jangka waktu yang panjang akan menyebabkan penambahan jarak antara molar mandibular. Mereka juga menyebutkan bahwa kebiasaan menghisap mainan akan
menyebabkan pengurangan lengkung gigi maksila terutama di bagian kaninus dan kebiasaan bernafas melalui mulut meyebabkan pengurangan ukuran pada rahang atas
dan bawah.
17
Peran kebiasaan oral terhadap perubahan dan karakteristik lengkung gigi tergantung dari frekuensi, intensitas dan lama durasi. Dampak perubahan dapat
mengenai seluruh morfologi fasial yaitu gigi, rahang dan skeletal fasial.
14
Ukuran lengkung gigi pada laki-laki lebih besar dari perempuan, hal ini disebabkan karena laki-laki mempunyai wajah yang lebih besar dan pertumbuhan ke
arah transversal yang lebih besar dari perempuan. Lavelle 1971 menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
7
perbedaan ukuran lengkung gigi rahang bawah antara laki-laki dan perempuan disebabkan karena adanya faktor kekuatan fungsional, kebiasaan makan, sikap tubuh
cara berjalan dan trauma yang lebih berpengaruh pada laki-laki daripada perempuan.
3
Otot pengunyahan yang kuat meningkatkan mekanisme pengunyahan rahang dan memicu pertumbuhan sutura dan aposisi tulang yang mengakibatkan
peningkatan pertumbuhan rahang.
18
Hal ini didukung oleh penelitian Kiliaridis 2003 terdapat hubungan antara ukuran otot-otot pengunyahan dengan lebar kraniofasial.
Hasil penelitiannya didapati bahwa perempuan yang mempunyai otot masseter lebih tebal mempunyai rahang yang lebih lebar dari perempuan yang mempunyai otot
masseter yang lebih tipis.
19
Lavelle 1971 dan Olmez 2011 menyatakan bahwa kelompok ras yang berbeda akan menunjukkan ukuran dan bentuk lengkung rahang yang bervariasi.
3
Faktor lain yang berpengaruh pada lengkung gigi seperti karies interproksimal dan kehilangan prematur gigi sulung. Karies dan kehilangan gigi molar sulung dapat
menyebabkan berkurangnya panjang lengkung gigi.
2
2.3 Metode pengukuran lengkung gigi 2.3.1 Lebar Lengkung gigi