20
a Kaliper digital b Model RA dan RB
Gambar 5. Alat-alat penelitian a Kaliper digital ; b Model RA dan RB
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : a Dilakukan pencetakan rahang atas dan rahang bawah pada mahasiswa suku
Batak Mandailing di FKG USU yang telah memenuhi kriteria sampel. b Persiapan model, cetakan diisi dental stone dengan segera.
c Didapati Model studi RA dan RB dPenentuan titik-titik patokan rahang atas dan rahang bawah yaitu
pertengahan gigi insisif sentral bagian bukal, ujung puncak gigi kaninus, puncak tonjol mesio-bukal gigi molar pertama dan puncak tonjol disto-bukal gigi molar
kedua sesuai dengan Metode Raberin.
5
Gambar 6. Titik Patokan Pengukuran Rahang Atas A dan Rahang Bawah B dokumentasi
Universitas Sumatera Utara
21
e Pengukuran lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah dalam arah transversal dan sagital dengan menggunakan kaliper digital.
f Untuk pengukuran transversal diukur jarak diantara ujung gigi kaninus kiri ke ujung puncak gigi kaninus kanan L33, jarak diantara puncak tonjol mesio-bukal
gigi molar pertama kiri ke gigi molar pertama kanan L66, jarak diantara puncak tonjol disto-bukal gigi molar kedua kiri ke gigi molar kedua kanan L77.
5
Gambar 7. Pengukuran secara transversal Rahang Atas A dan Rahang Bawah B dokumentasi
g Untuk pengukuran sagital diukur jarak dari pertengahan insisivus sentralis tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol kaninus kiri dan
kanan L31, jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol mesio-bukal gigi molar pertama
kiri dan kanan L61, jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak lurus terhadap garis yang menghubungi puncak tonjol distobukal gigi molar kedua
permanen kiri dan kanan L71.
5
A B
Universitas Sumatera Utara
22
Gambar 8. Pengukuran secara sagital Rahang Atas A dan Rahang Bawah B dokumentasi
h Pengukuran diatas dilakukan oleh tiga orang untuk mendapatkan data yang valid, kemudian hasil pengukuran diambil dari rata-rata ketiga pengukuran tersebut.
Apabila dalam pengukuran lengkung didapati nilai yang mencolok, maka harus dilakukan pengukuran ulang untuk mendapatkan data yang paling valid.
i Analisa data dengan menggunakan uji-t.
3.9 Pengolahan dan Analisis Data