Pengertian Maksud dan Tujuan

Dalam rangka meniadakan perilaku koruptif melalui pengawasan dan pembinaan aparatur, maka Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor : KEP 46 M.PAN 4 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan yang menggunakan metode atau pendekatan pengendalian manajemen atau pengendalian internal. Pengendalian manajemen atau pengendalian internal merupakan alat kendali bagi pimpinan unit organisasi dan dapat memberi peringatan dini early warning systems apabila di dalam unit organisasinya terjadi praktek yang tidak sehat, kekeliruan, kelemahan sistem administrasi, dan kesalahan yang dapat membuka peluang terjadinya penyimpangan, serta melakukan evaluasi penerapan WASKAT di lingkungannya. Melalui pengendalian manajemen atau pengendalian internal diharapkan setiap fungsi yang dilakukan oleh satuan unit organisasi telah dikendalikan sehingga dapat tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat yang bersih, transparan, profesional, dan memiliki budaya kerja yang baik di lingkungan unit organisasi. Dalam rangka meningkatkan keberhasilan WASKAT di lingkungan Departemen Kehutanan, perlu diterbitkan Pedoman Teknis Pengawasan di Lingkungan Departemen Kehutanan.

B. Pengertian

Dalam pedoman teknis ini yang dimaksud dengan : 1. Pengawasan melekat yang selanjutnya disebut WASKAT adalah segala upaya yang dilakukan dalam suatu organisasi untuk mengarahkan seluruh kegiatan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif, efisien dan ekonomis, segala sumber daya dimanfaatkan dan dilindungi, data dan laporan dapat dipercaya dan disajikan secara wajar, serta ditaatinya segala ketentuan yang berlaku. WASKAT merupakan padanan istilah dari pengendalian manajemen atau pengendalian internal. 2. Unsur-unsur WASKAT adalah serangkaian kegiatan yang secara bersama- sama dilaksanakan dalam mencapai tujuan WASKAT meliputi pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan reviu internal. 3. Pemantauan adalah rangkaian tindakan yang mengikuti pelaksanaan suatu kegiatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk mengetahui sedini mungkin kemungkinan terjadinya penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilihat dari kebijaksanaan maupun program yang telah ditetapkan. 4. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan yang membandingkan antara hasil prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana atau norma yang telah ditentukan disepakati serta menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu rencana. 5. Pejabat pelaksana pengendalian manajemen internal WASKAT adalah pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan satuan kerja untuk mencatat, memantau dan melaporkan hasil pengendalian manajemen internal sesuai dengan delapan unsur WASKAT kepada pimpinan satuan kerjanya. Pejabat pelaksana pengendalian manajemen internal WASKAT juga berfungsi sebagai kontak person dari pengevaluasi kegiatan WASKAT. 6. Aparat Pengawasan I nternal Pemerintah API P adalah lembaga unit pengawasan yang berada di lingkungan internal pemerintah yang bertugas untuk melakukan pengawasan fungsional terhadap penyelenggaraan pemerintahan.

C. Maksud dan Tujuan

Pedoman Teknis Pelaksanaan WASKAT di Lingkungan Departemen Kehutanan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap pimpinan satuan unit organisasi di lingkungan Departemen Kehutanan di dalam melaksanakan kegiatan WASKAT. Setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan Departemen Kehutanan memiliki alat kendali yang dapat memberi peringatan dini dan segera mengambil tindakan yang nyata dan benar apabila di dalam unit organisasinya terjadi praktek yang tidak sehat, kekeliruan, kelemahan sistem administrasi, dan kesalahan yang dapat membuka peluang terjadinya penyimpangan, serta untuk mengevaluasi penerapan WASKAT. Tujuan Pedoman Teknis Pelaksanaan WASKAT di Lingkungan Departemen Kehutanan ini adalah untuk kesamaan arah dan tindakan di dalam pelaksanaan WASKAT, sehingga setiap pimpinan satuan unit organisasi di lingkungan Departemen Kehutanan dapat menciptakan kondisi yang mendorong terwujudnya tujuan organisasi secara efektif, efisien, dan profesional.

D. Dasar Hukum