Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P. 67 Menhut- I I 2009 Tanggal : 19 Oktober 2009
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawasan melekat WASKAT merupakan salah satu bentuk pengendalian internal aparat pemerintah pada setiap instansi dan satuan organisasi guna
meningkatkan mutu kinerja di dalam lingkungan tugasnya masing-masing agar tujuan instansi organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
WASKAT diarahkan untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat yang bersih, transparan, profesional, dan
memiliki budaya kerja yang baik. Pemerintahan yang bersih dapat diartikan sebagai pemerintahan yang bebas dari praktik yang berpotensi merugikan
masyarakat dan bangsa I ndonesia. Transparansi dalam pemerintahan merupakan wujud akuntabilitas publik yang diperlukan agar anggota
masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan, menciptakan kelancaran informasi dan komunikasi yang
diperlukan bagi efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Pengawasan terdiri atas pengawasan melekat sistem pengendalian internal, pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat. Pengawasan tidak
bermakna mencari kesalahan orang atau lembaga yang diawasi sebagai watchdog. Pengawasan mengandung makna melakukan pengamatan
observation, upaya-upaya manajerial managerial actions, serta pengukuran dan penilaian
measurement and evaluation dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan organisasi sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan, serta menghasilkan keluaran yang dikehendaki oleh para pemangku kepentingan
stakeholders dan masyarakat luas pada umumnya.
Pada periode tahun 1983 – 2004, metode pelaksanaan WASKAT lebih dititikberatkan kepada pengendalian secara terus menerus yang dilakukan
oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien
sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun di dalam kenyataannya, pelaksanaan metode tersebut belum
menunjukkan kinerja yang diharapkan, yang diindikasikan dengan rendahnya disiplin dan prestasi kerja aparatur pemerintah, masih tingginya
penyalahgunaan wewenang, kebocoran, pemborosan keuangan negara serta pungutan liar, serta belum memuaskannya pelayanan kepada masyarakat.
Dalam rangka meniadakan perilaku koruptif melalui pengawasan dan pembinaan aparatur, maka Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor : KEP 46 M.PAN 4 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan yang menggunakan metode atau pendekatan pengendalian manajemen atau pengendalian internal.
Pengendalian manajemen atau pengendalian internal merupakan alat kendali bagi pimpinan unit organisasi dan dapat memberi peringatan dini
early warning systems apabila di dalam unit organisasinya terjadi praktek yang
tidak sehat, kekeliruan, kelemahan sistem administrasi, dan kesalahan yang dapat membuka peluang terjadinya penyimpangan, serta melakukan evaluasi
penerapan WASKAT di lingkungannya.
Melalui pengendalian manajemen atau pengendalian internal diharapkan setiap fungsi yang dilakukan oleh satuan unit organisasi telah dikendalikan
sehingga dapat tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat yang bersih, transparan, profesional, dan memiliki budaya
kerja yang baik di lingkungan unit organisasi.
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan WASKAT di lingkungan Departemen Kehutanan, perlu diterbitkan Pedoman Teknis Pengawasan di Lingkungan
Departemen Kehutanan.
B. Pengertian