Karakteristik Responden Hasil Penelitian

5.2.1 Karakteristik Responden

Tabel 5.1. Karakteristik dasar reponden berdasarkan jenis kelamin, umur, kadar kolesterol, dan kriteria SKA V a r ia b e l N M e a n St a n d a r D e v ia si Je n is Ke la m in 1 9 4 - - Laki- laki 158 81,4 Perem puan 36 18,6 U m u r 1 9 4 - - 40 5 2,6 40- 60 130 67,0 60 59 30,4 Ka d a r Ko le st e r o l Kolest erol Tot al 179,63 46,936 Trigliser ida 137,07 57,415 HDL 36,12 12,099 LDL 122,36 41,015 Kr it e r ia SKA 1 9 4 - - STEMI 114 58,9 NSTEMI 41 21,1 APTS 39 20,1 Pada tabel diatas ditunjukknan bahwa kejadian Sindrom Koroner Akut terjadi lebih banyak pada laki-laki 81,4, dibandingkan dengan perempuan 18,6. Pasien yang menderita Sindrom Koroner Akut sebagian besar berusia 40-60 tahun 67. Dan berdasarkan karakteristik dari SKA itu sendiri ditemukan 114 orang dengan diagnosis STEMI, 41 orang dengan diagnosis NSTEMI, dan 39 orang dengan diagnosis APTS. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Kadar Kolesterol pasien SKA di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011-2012 Variable n Kadar Kolest erol Tot al m g dL Norm al 200 136 70,1 Mengkhawat irkan- Tinggi 201 58 29,9 Kadar Trigliserida m g dL Norm al 150 132 68 Am bang Tinggi- Sangat Tinggi 151 62 32 Kadar Kolest erol HDL m g dL Tinggi 60 6 3,1 Mengkhawat irkan- Rendah 59 188 96,9 Kadar Kolest erol LDL m g dL Opt im al- Sub opt im al 129 120 61,9 Mengkhawat irkan- Sangat Tinggi 130 74 38,1 Pada Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa mayoritas jumlah pasien dengan kadar kolesterol total kategori normal 200 mgdL sebanyak 70,1. Kadar Trigliserida mayoritas kategori normal 150 mgdL sebanyak 68. Kadar kolesterol HDL mayoritas kategori mengkhawatirkan - rendah 59 mgdL sebanyak 96,9. Dan kadar kolesterol LDL kategori optimal – sub optimal 129 mgdL sebanyak 61,9. Universitas Sumatera Utara 5.2.2 Hubungan Kadar Kolesterol dengan Sindrom Koroner Akut di RS Haji Adam Malik Tahun 2011-2012. Kadar kolesterol pada penelitian ini meliputi kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL dan dilihat hubungannya dengan kejadian SKA yaitu STEMI, NSTEMI, dan APTS. Tabel 5.3 Hubungan kadar kolesterol total dengan SKA di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2012. Kadar Kolest erol SKA Jum lah p STEMI NSTEMI APTS Tot al n n n n Norm al 79 58,1 32 23,5 25 18,4 136 100 0,933 Mengkhaw at irkan- Tinggi 35 60,3 9 15,6 14 24,1 58 100 0,877 Hasil tabulasi silang atau cross tab pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pada kolesterol total normal mayoritas pada STEMI 58,1 minoritas pada APTS 18,4 . Kolesterol total ‘mengkhawatirkan – tinggi mayoritas pada STEMI 60,3, minoritas pada NSTEMI 15,6 Hasil analisis Spearman correlation yang dilakukan pada Kadar Kolesterol Total Normal terhadap SKA diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,933 p 0,05; Kolesterol Total Menghawatirkan – tinggi diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,877 p 0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Hubungan kadar kolesterol trigliserida dengan SKA di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2012. Kadar Kolest erol SKA Jum lah p STEMI NSTEMI APTS Trigliser ida n n N n Norm al 80 60,6 29 22,0 23 17,4 132 100 0,253 Am bang Tinggi- Sangat Tinggi 34 54,8 12 19,4 16 25,8 62 100 0,131 Hasil tabulasi silang atau cross tab pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa pada kolesterol trigliserida normal mayoritas pada STEMI 60,6 minoritas pada APTS 17,4 . Kolesterol trigliserida ambang tinggi – sangat tinggi mayoritas pada STEMI 54,8, minoritas pada NSTEMI 19,4 . Hasil analisis Spearman correlation yang dilakukan pada kadar kolesterol trigliserida Normal terhadap SKA diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,253 p 0,05; Trigliserida ambang tinggi – sangat tinggi diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,131 p 0,05. Tabel 5.5 Hubungan kadar kolesterol HDL dengan SKA di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2012. Kadar Kolest erol SKA Jum lah p STEMI NSTEMI APTS HDL n n n n Tinggi 4 66,7 - 2 33,3 6 100 0,543 Mengkhaw at irkan- Rendah 110 58,5 41 21,8 37 19,7 188 100 0,045 Universitas Sumatera Utara Hasil tabulasi silang atau cross tab pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada kolesterol HDL tinggi mayoritas pada STEMI 66,7 minoritas pada APTS 33,3 . Kolesterol HDL mengkhawatirkan - rendah mayoritas pada STEMI 58,5, minoritas pada APTS 19,7 . Hasil analisis Spearman correlation yang dilakukan pada kadar kolesterol HDL Tinggi terhadap SKA diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,543 0,05; sedangkan kolesterol HDL menghawatirkan - rendah diperoleh hasil signifikan p = 0,045 p 0,05 Tabel 5.6 Hubungan kadar kolesterol LDL dengan SKA di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2012. Kadar Kolest erol SKA Jum lah p STEMI NSTEMI APTS LDL n n n n Opt im al- Sub opt im al 73 60,8 26 21,7 21 17,5 120 100 0,615 Mengkhaw at irkan- Sangat Tinggi 41 55,4 15 20,3 18 24,3 74 100 0,250 Hasil tabulasi silang atau cross tab pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada kolesterol LDL optimal – sub optimal mayoritas pada STEMI 60,8 minoritas pada APTS 17,5 . Kolesterol LDL mengkhawatirkan – sangat tinggi mayoritas pada STEMI 55,4, minoritas pada NSTEMI 20,3 . Hasil analisis Spearman correlation yang dilakukan pada kadar kolesterol LDL optimal – sub optimal terhadap SKA diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,615 p 0,05; LDL menghawatirkan – sangat tinggi diperoleh hasil tidak signifikan p = 0,250 p 0,05. Universitas Sumatera Utara

5.3 Pembahasan