prasekolah, memperbaiki perilaku dan menambah imajinasi Thakkar et al 2006.
2.1.7. Peran Keluarga atau Orang tua dalam Mengawasi anak Menyaksikan Televisi
Kecemasan orang tua terhadap dampak menonton televisi bagi anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa banyak penelitian menunjukkan televisi
memang memiliki banyak pengaruh negatif maupun positif. Yang dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak yang belum mampu membedakan mana yang
baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak Sulastowo, 2006. Banyak hal yang belum diketahui oleh seorang anak, oleh karena itu kalau
tidak ada yang memberitahu anak akan mencari sendiri dengan mencoba-coba dan meniru dari orang dewasa. Apakah hasil percobaan maupun peniruannya benar
atau salah satu, anak mungkin tidak tahu. Disinilah tugas orang tua untuk selalu memberi pengertian kepada anak, secara konsisten. Kebingungan anak karena
standar ganda yang diterapkan orang tua juga bisa teratasi kalau orang tua memberi penjelasan kepada anak Veloso, 2008.
Sedangkan menurut Sulastowo 2008, kalaupun tidak sempat
mendampingi anak, orangtua sebaiknya menyeleksi program televisi mana yang benar-benar cocok untuk anak. Sebelum anak diizinkan untuk menonton program
televisi tertentu, orangtua sudah mengetahui program tersebut cocok atau tidak untuk anak, jadi orang tua sudah terlebih dahulu menonton program tersebut dan
melakukan evaluasi Sulastowo,2006.
2.2. Prestasi Akademik
2.2.1. Pengertian Prestasi Akademik
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak
disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan
keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar Sobur, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Ukuran Prestasi
Menurut Azwar 2005 prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator berupa:
a. Nilai rapor
Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapor baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilai nya jelek
dikatakan prestasi belajarnya rendah. b.
Indeks Prestasi Akademik Indeks prestasi akademik adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam
bentuk angka atau symbol. Indeks prestasi dapat digunakan sebagai tolak ukur prestasi belajar seseorang setelah menjalani proses belajar.
c. Angka Kelulusan
Angka kelulusan adalah suatu hasil yang diperoleh selama melaksanakan suatu pendidikan dalam institusi tertentu, dan hasil ini juga menjadi indikator
penting prestasi belajar. d.
Predikat Kelulusan Predikat kelulusan merupakan status yang disandang oleh seseorang dalam
menyelesaikan suatu pendidikan yang ditentukan oleh besarnya indeks prestasi yang dimiliki.
e. Waktuh Tempuh Pendidikan
Waktuh tempuh pendidikan seseorang dalam menyelesaikan studinya salah satu ukuran prestasi, yang melesaikan studinya lebih awal menandakan
prestasinya baik, sebaliknya waktu tempuh pendidikan yang melebihi waktu normal menandakan prestasi yang kurang baik.
2.2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik individu. Menurut Rola 2006 terdapat empat faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi
akademik yaitu : a.
Pengaruh Keluarga dan Kebudayaan Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan prestasi. Produk-produk
kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat, sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.
b. Peranan Konsep Diri
Konsep diri merupakan bagaimana individu berpikir tentang dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan
sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya.
c. Pengaruh dari Peran Jenis Kelamin
Prestasi akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita
tersebut berada diantara pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan, yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun sampai saat ini konsep tersebut masih diperdebatkan.
d. Pengakuan dan Prestasi
Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain. Dimana prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua,
keluarga dan dukungan lingkungan tempat dimana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.
Sedangkan dilain pihak Soemanto 2006 menyatakan faktor yang mempengaruhi prestasi dan tingkah laku individu adalah :
a. Konsep Diri
Pikiran atau persepsi individu tentang dirinya sendiri, merupakan faktor yang penting mempengaruhi prestasi dan tingkah laku individu.
b. Locus of control
Dimana individu merasa melihat hubungan antara tingkah laku dan akibatnya, apakah dapat menerima tangung jawab atau tidak atas tindakannya.
Locus of control mempunyai dua dimensi, yakni dimensi eksternal dan dimensi internal. Dimensi eksternal akan menganggap bahwa tanggung jawab segala
Universitas Sumatera Utara
perbuatan berada diluar diri pelaku. Sedangkan dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab segala perbuatan berada pada diri sipelaku. Individu yang
memiliki locus of control eksternal memiliki kegelisahan, kecurigaan dan rasa permusuhan. Sedangkan individu yang memiliki locus of control internal suka
bekerja sendiri dan efektif. c.
Kecemasan Yang Dialami Kecemasan merupakan gambaran emosional yang dikaitkan dengan
ketakutan. Dimana dalam proses belajar mengajar, individu memiliki derajat dan jenis kegelisahan yang berbeda.
d. Motivasi Hasil Belajar
Jika motivasi individu untuk berhasil lebih kuat dari pada motivasi untuktidak gagal, maka individu akan segera merinci kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya. Sebaliknya, jika motivasi individu untuk tidak gagal lebih kuat, individu akan mencari soal yang lebih mudah atau lebih sukar.
Menurut Pusat Nasional untuk Statistik Pendidikan 2009 menulis bahwa informasi kelas pada transkrip sekolah tinggi dapat bervariasi dan dilaporkan
dalam bentuk huruf, angka, atau simbol lainnya. Untuk tujuan penelitian ini, siswa diminta numerik atau standar kelas mereka secara keseluruhan, berdasarkan tabel
di bawah ini:
Number Grade Conversion Numeric Grade
Standard Grade Grade Point Average
90-100 A
4.0 80-89
B 3.0
70-79 C
2.0 60-69
D 1.0
Less than 60 F
0.0 obtained from the U.S. Department of Education, 2012
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Pengaruh Televisi Terhadap Prestasi Akademik