Waktu Menonton Televisi Televisi

anak dan keinginan untuk mencoba adegan di televisi semakin menjerumuskan anak Majid dalam Anes, 2010.

2.1.4. Waktu Menonton Televisi

Meskipun Children’s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi untuk anak 10.5 menitjam dalam satu minggu dan 12 menitjam pada akhir minggu, namun banyak anak yang menonton televisi hampir 16 menitjam. Setiap anak menghabiskan total 6 jam sehari untuk menonton televisi, bermain video game, mendengarkan musik atau membaca majalah, namun sebagian besar orangtua tidak menanggapi hal ini dengan serius AAP, 2006. Masih dijumpai pertambahan waktu menonton televisi dari waktu yang telah direkomendasikan oleh AAP dan masih dijumpai anak kurang dari 2 tahun yang menonton televisi. Menonton televisi pada usia dini ini berhubungan dengan gangguan memusatkan perhatian pada usia 7 tahun. Sehingga tidak dianjurkan menonton televisi pada anak usia dini. Dalam hal ini diperlukan langkah preventif untuk menghindari pengaruh negatif televisi terhadap anak Jordan AB et al 2006. Durasi menonton dalam studi ini terbagi menjadi 2 grup, yaitu menonton televisi ringan dan menonton televisi berat. Menonton televisi ringan ialah responden yang menonton TV selama kurang dari 2 jam sedangkan menonton televisi berat ialah responden yang menonton TV selama lebih dari 4 jam. Pembagian grup tersebut didasari oleh teori Gerbner 1980 dalam Marissa, 2007, namun Gerbner tidak mengkategorisasikan responden yang menonton TV selama 3 jam. Untuk alasan operasional, studi ini menempatkan responden yang menonton TV selama 3 jam pada grup menonton televisi berat, hal ini dilandasi oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang menemukan bahwa menonton televisi berat memiliki rata-rata jumlah menonton perharinya 3 jam HetsroniTukachinsky, 2006. American Academy of Pediatric 2003 telah merekomendasikan tentang panduan menonton televisi pada anak, antara lain: 1. Dokter anak sebaiknya memberikan bimbingan tentang bahaya televisi dan membuat jadwal menonton televisi untuk pasiennya. Universitas Sumatera Utara 2. Dokter anak sebaiknya mengajukan pertanyaan tentang program televisi yang ditonton oleh pasiennya secara rutin dan memberikan nasihat kepada orangtua, meliputi hal di bawah ini: - Berhati-hati memilih program televisi yang akan ditonton anak. - Mendiskusikan tentang program televisi yang ditonton. - Mengajarkan kemampuan dari program yang ditonton. - Membatasi waktu menonton televisi. - Memilih peranan tokoh televisi dengan selektif. - Menyediakan aktivitas yang lain selain menonton televisi. - Tidak menempatkan televisi di ruang tidur anak. - Menghindari penggunaan televisi oleh pengasuh anak. 3. Dokter anak harus mendorong orangtua untuk menghindari anaknya yang berusia di bawah 2 tahun untuk tidak menonton televisi. Hal ini disebabkan usia di bawah 2 tahun merupakan masa awal pertumbuhan otak. 4. Waktu menonton televisi, video serta tidak meletakkan televisi di kamar tidur anak. 5. Dokter anak sebaiknya waspada dan memberikan edukasi pada orangtua, anak, remaja, guru, tentang pengaruh negatif televisi. Namun perlu juga diberi tahu manfaat dari televisi terhadap pendidikan anak. 6. Dokter anak harus bekerjasama dengan orangtua, guru, pihak sekolah dan masyarakat untuk mempromosikan televisi sebagai media edukasi. 7. Dokter anak sebaiknya melibatkan anak dengan kegiatan umum di lingkungannya serta mendorong stasiun televisi untuk menambah program pendidikan di televisi. 8. Dokter anak sebaiknya mendorong pemerintah untuk memerintahkan dan mendanai stasiun televisi dalam membuat program pendidikan dan mendemonstrasikan program televisi ini di sekolah. 9. Dokter anak sebaiknya mendorong pemerintah dan yayasan lainnya untuk melakukan penelitian terhadap media edukasi dan penelitian lainnya yang berkaitan dengan pengaruh negatif televisi. Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Televisi di Kamar Anak