2.2. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah merupakan suatu tingkatan prestasi perusahaan itu sendiri atas pendapatan laba perusahan sehingga dapat mengembangkan
perusahaan nya ke level yang lebih tinggi lagi atau berkembang sehingga menjadi acuan suatu nilai perusahaan tersebut baik dari segi struktur modal seperti
sahamrasio hutang maupun pendapatan lainya yang bersumber dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan itu.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Caringsih 2008 membuktikan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sedangkan ROE
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai
nilai perusahaan yang maksimum di atas nilai buku. Myers 1997 mengemukakan konsep nilai perusahaan sebagai kombinasi
aktiva yang dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan datang. Alfredo 2011 menjelaskan bahwa nilai perusahaan enterprise valuefirm value merupakan
konsep penting bagi investor,karena merupakan indikator bagi pasar dalam menilai perusahaan secara keseluruhan. Kusumadilaga 2010 menyebutkan
bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Menurut Myers 1997 beberapa variabel kuantitatif yang sering digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan sebagai berikut:
1. Nilai buku 2. Nilai appraisal
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai pasar saham 4. Nilai “Chop-Shop”
5. Nilai arus kas
1 Nilai Buku Nilai buku per lembar saham BVS digunakan untuk mengukur nilai
shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar.
Adapun komponen dari shareholders equity yaitu agio saham paidup capital in excess of par value dan laba ditahan.
2 Nilai Appraisal Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal
independent. Teknik yang digunakan oleh perusahaan appraisal sangat beragam, bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Metode
analisis ini sering tidak mencukupi dengan penempatan. Metode analisis ini sering tidak mencukupi dengan sendirinya karena nilai aktiva individual
mempunyai hubungan yang kecil dengan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam kegunaan dalam menghasilkan earnings dan kemudian nilai
going concern dari suatu perusahaan. Bagaimanapun nilai appraisal dari suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam penghubungan dengan
metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau
bagi suatu organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi. Kegunaan dari nilai appraisal akan menghasilkan beberapa keuntungan. Nilai perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan appraiser independent juga akan menghasilkan pengurangan good- will dengan meningkatkan harga aktiva perusahaan yang telah dikenal. Good-will
dihasilkan sewaktu nilai pembelian suatu perusahaan melebihi nilai buku dari aktivanya.
3 Nilai Pasar Saham Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal
adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan secara luas
diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan dapat dibangun berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam
menilai perusahaan besar. Bagaimanapun nilai ini dapat berubah secara cepat. Faktor analisis berkompetisi dengan pengaruh spekulatif murni dan berhubungan
dengan sentimen masyarakat dan keputusan pribadi. 4 Nilai “Chop-Shop”
Pendekatan “Chop-Shop” untuk valuasi pertama kali diperkenalkan oleh Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Financial Management.
Secara khusus, ia menekankan untuk mengidentifikasi perusahaan multi industri yang dibawah nilai akan bernilai lebih apabila dipisahkan menjadi bagian-bagian.
Pendekatan ini mengkonseptualisasikan praktik penekanan untuk membeli aktiva di bawah harga penempatan mereka.
5 Nilai Arus Kas Pendekatan arus kas untuk penilaian dimaksudkan agar dapat
mengestimasi arus kas bersih yang tersedia untuk perusahaan yang menawarkan
Universitas Sumatera Utara
sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas ini kemudian akan ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum yang harus dibayar oleh
perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran awal kemudian dapat dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Terdapat tiga jenis penilaian yang
berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku book value, nilai pasar market value dan nilai intrinsik. Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan
emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Menurut Brigham dan Houston 2001 terdapat beberapa pendekatan analisis rasio dalam penilaian market value, terdiri dari pendekatan price earning
ratio PER, price book value ratio PBVR, market book ratio MBR, deviden yield ratio, dan deviden payout ratio DPR. Dalam penelitian ini nilai perusahaan
diukur dengan PBV. Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price book value
PBV, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV yang tinggi mencerminkan
harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku perlembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya memberikan harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang lebih
besar pula Sartono, 2008, secara sederhana menyatakan bahwa price to book value PBV merupakan rasio pasar market ratio yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini dihitung dengan formula sebagai berikut Robert, 1997:
Universitas Sumatera Utara
Ps PBV =
BVS
Ps merupakan harga pasar saham dan BVS merupakan nilai buku per lembar saham book value per share. BVS digunakan untuk mengukur nilai
shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar. PBV
mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut: 1 Nilai buku mempunyai ukuran intutif yang relatif stabil yang dapat
diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan price book value sebagai
perbandingan 2 Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua
perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan-perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under atau overvaluation
3 Perusahaan-perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan price earning ratio PER dapat dievaluasi menggunakan price
book value ratio PBV.
2.3.
Penelitian Terdahulu
Permana 2010 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
perbankan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur menggunakan Earnings per Share EPS, Return on Asset ROA, Leverage Ratio LEV dan Price
Earnings Ratio PER. Penelitian dilakukan atas 20 perusahaan perbankan yang
Universitas Sumatera Utara
terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk perioda 2004 sampai dengan 2008. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, sedangkan
Earnings per Share EPS, Return on Asset ROA, Leverage Ratio LEV, Price Earnings Ratio PER sebagai variabel independen. Hasil penelitian yang
menggunakan metoda regresi berganda sebagai alat analisis data ini menyatakan bahwa Earnings per Share EPS, Return on Asset ROA, Leverage Ratio LEV,
dan Price Earnings Ratio PER berpengaruh positif secara simultan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, Return on Asset ROA dan Price Earnings
Ratio PER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitiannya, Hadianto 2008 menguji pengaruh EPS dan PER
secara parsial dan simultan terhadap nilai perusahaan dalam sektor perdagangan besar dan ritel. Sampel diambil dengan menggunakan metoda purposive sampling
dengan kriteria emiten yang bergerak dalam sektor perdagangan besar dan ritel yang secara konsisten menjadi saham pembentuk indeks LQ 45 di BEI tahun
2000-2005 yang terdiri atas PT Ramayana Santosa Lestari, Tbk. dan PT Matahari Putra Prima, Tbk. Peneliti menggunakan model regresi panel data sebagai metoda
analisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa EPS dan PER secara parsial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Secara simultan, EPS dan
PER juga berpengaruh terhadap harga saham. Lestari, dkk. 2007 melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
faktor fundamental dan teknikal terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Faktor fundamental yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 14 rasio keuangan yang terdiri atas Current Ratio, Quick Ratio, Leverage
Universitas Sumatera Utara
Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Fixed Asset Turnover, Total Asset Turnover, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Operating
Margin, Return on Investment, Return on Equity, Price Earnings Ratio, dan Price to Book Value. Faktor teknikal yang digunakan adalah volume perdagangan dan
indeks harga saham individu. Peneliti menggunakan 16 perusahaan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2003 dalam penelitiannya. Sampel ini dipilih dengan
menggunakan metoda purposive sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa faktor
fundamental yang terdiri atas Quick Ratio, Leverage Ratio, Fixed Asset Turnover, Operating Profit Margin, Return on Investment, dan Price Earnings Ratio, serta
faktor teknikal yang terdiri volume perdagangan dan indeks harga saham individu secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial,
Leverage Ratio, Operating Profit Margin, Price Earnings Ratio, volume perdagangan dan indeks harga saham individu berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Trisnawati 2009 melakukan penelitian untuk menguji pengaruh Economic Value Added EVA, Arus Kas Operasi, Residual Income, Earnings,
Operating Leverage, dan Market Value Added MVA terhadap return saham serta untuk mengetahui ukuran kinerja yang berpengaruh paling signifikan
terhadap return saham. Sampel penelitian diambil berdasarkan metoda purposive sampling yang terdiri atas 23 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Penelitian ini menggunakan metoda regresi berganda untuk menganalisis data. Hasil empiris menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa semua variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.
Pnelitian Kenedy JSP 2003 meneliti vriabel independen adalah EVA, ROE, Earnings, Profit Margin, Asset Turnover, Rasio Leverage, dan DER
variabel dependen return saham, dimana diperoleh hanya variabel Asset Turnover, EVA, ROE, Rasio Leverage, DER, Profit Margin, dan Earnings
memberikan hubungan yang nyata dengan return saham. Meskipun secara individu rata-rata hubungannya rendah, secara bersama-sama berpengaruh nyata
terhadap variabel dependennya.
2.4 Kerangka Konseptual