adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya
efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c.
Multikolinieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
3.9.2. Uji Hipotesis a. Persamaan Regresi
Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh earning per share, price earning ratio terhadap nilai perusahaan adalah metode regresi linier
berganda dengan persamaan umum: Y = bo + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana: Y = Nilai Perusahaan
bo = Intersep X
1
= earning per share X
2
= price earning ratio b
1,
b
2
, = Koefisien regresi e
= error
b. Uji t
Untuk melihat pengaruh dari X terhadap Y dilakukan Uji-t sebagai berikut, dengan kriteria pengujian:
Universitas Sumatera Utara
1 Jika t-hitung t-tabel Ho ditolak, H
1
diterima, artinya variabel X berpengaruh nyata terhadap variabel Y.
2 Jika t-hitung ≤ t -tabel Ho diterima, H
1
ditolak, artinya variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y.
c. Uji F
Uji F digunakan untuk untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H : ßi = 0, i = 1, 2, 3
H
1
: tidak semua ßi = 0 Kriteria pengujian:
1 F
hitung
≥ F
tabel
, maka H ditolak.
2 F
hitung
F
tabel
, maka H diterima.
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur kadar pengaruh dominasi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Nilai koefisien
determinasi berkisar antara 0 dan 1 atau 0 R
2
1. Nilai koefisien determinasi yang kecil, berarti kemampuan variabel bebas dalam `menjelaskan variasi variabel
tidak bebas terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1, berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memperkirakan variasi pada variabel tidak bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Earning Per Share EPS
Earning per share EPS atau disebut juga laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih
perusahaan pada setiap tahun buku. Laba per lembar saham diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham atau laba setelah pajak dibagi dengan jumlah
saham yang beredar. Data laba per lembar saham perusahaan otomotif dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2012 dapat
dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1
Earning Per Share EPS Pada Perusahaan Otomotif dan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010 – 2012
Rp per lembar saham No. Kode
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rataan
1
APOL 545.68
699.77 18.80
408.88
2
BLTA 450.83
120.01 139.51
143.78
3
CMPP 4.22
2.99 0.18
2.46
4
GIAA 38.80
37.90 37.93
38.21
5
HITS 142.08
44.66 14.41
67.05
6
IATA 13.19
0.10 6.13
6.47
7
MBSS 141.00
140.60 157.10
146.23
8
MIRA 889.00
469.00 1.53
140.51
9
PDES 6.16
11.11 11.37
9.55
10
RIGS 2.50
65.42 125.26
20.78
11
SAFE 8.34
21.42 8.38
7.15
12
SMDR 413.68
790.80 364.74
523.07
Universitas Sumatera Utara