Identifikasi Masalah PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA DI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

Deka Angga Irawan, 2015 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Tgt Dengan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Bermain Sepakbola Di Sma Pasundan 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan berbagai permasalahan dan realita tersebut, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan adalah proses pembelajaran belum mengoptimalkan keterlibatan seluruh peserta didik. Oleh karena itu salah satu bentuk pemecahan masalah tersebut diatas adalah menerapkan model pembelajaran yang paling efektif diantara model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sepakbola. Substansi proses dan hasil penelitian ini dilakukan peneliti untuk menganalisis tentang perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan konvensional tradisonal terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sepak bola di SMA PASUNDAN 2.

B. Identifikasi Masalah

Praktik pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Pasundan 2 umumnya peserta didik sangatlah kurang dan khususnya terhadap minat belajar pada permainan sepakbola. Terlihat dengan hanya beberapa peserta didik yang serius mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dengan bersemangat, sungguh-sungguh, dan ceria senang, namun ada juga siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani hanya karena keterpaksaan yang diakibatkan kelelahan yang berlebihan yang dirasakan peserta didik mengakibatkan minat peserta didik menurun. Hal ini disebabkan tidak adanya minat dalam diri peserta didik itu sendiri untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam bidang cabang olahraga sepakbola dan mempertahankannya hingga mata pelajaran penjas berakhir. Faktor berupa hambatan yang dihadapi guru penjas di lapangan misalnya guru penjas harus pintar mensiasati proses belajar mengajar PBM semenarik mungkin dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sehingga bisa meningkatkan minat belajar peserta didik dalam permainan sepakbola. Setelah melakukan observasi awal, salah satu guru penjas SMA Pasundan 2 beranggapan semua peserta didik dapat Deka Angga Irawan, 2015 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Tgt Dengan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Bermain Sepakbola Di Sma Pasundan 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melakukan aktivitas pendidikan jasmani yang diberikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT agar peserta didik dapat menguasai teknis kecabangan olahraga dan guru penjas mudah menilai hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran tersebut adalah salah satu model pembelajaran yang mudah diterapkan. Karena melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT Teams Games Tournament memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Oleh karena itu, guru penjas harus pintar menguasai proses belajar mengajar dalam suasana yang menyenangkan agar peserta didik ikut berpartisipsi aktif dalam proses belajar mengajar. Artinya jika peserta didik merasakan kesenangan dan ikut aktif dalam proses belajar mengajar penjas maka dapat dikatakan minat belajar peserta didik meningkat dan diharapkan keberhasilan siswa dalam belajar pembelajaran sepak bola mengalami peningkatan. Penelitian ini hanya memfokuskan masalah dalam ranah aplikasi dan penerapan model pembelajaran TGT Teams Games Tournament dan model pembelajaran konvensional tradisional, peneliti dalam hal ini ingin mengetahui perbandingan kedua model pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjas cabang olahraga sepakbola. Output yang diharapkan nantinya adalah menerapkan model pembelajaran yang paling efektif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

C. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205