5.2 Kejadian GPPH Pada Anak dan Depresi Pada Ibu
Berdasarkan data yang didapatkan dari guru kelas I sampai VI SD Tunas Daud dan perhitungan skor SPPAHI oleh peneliti,
dari 324 murid didapatkan 77 anak GPPH 23,7 dan 247 76,2 murid tanpa GPPH. Penilaian guru kelas
saat mengisi kuisioner SPPAHI, lebih banyak menjawab pada pernyataan meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain yang diharapkan untuk tetap
duduk diam, sering perhatian mudah terpecah, perhatian yang mudah teralih oleh rangsangan dari luar, tidak bisa duduk diam atau selalu bergerak dan sering
melontarkan jawaban secara terburu-buru. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian
ini adalah 63 ibu yang terdiri dari 49 ibu dari anak GPPH dan 14 ibu dari anak tanpa GPPH. Sampel diberikan kuisioner BDI untuk menilai depresi, dengan
kriteria skor 16 adalah depresi dan skor 16 adalah tidak depresi. Dari penilaian ini diperoleh informasi bahwa lebih dari setengah 55,4 sampel
ternyata mengalami depresi seperti yang ditampilkan pada tabel 5.2. Tabel 5.2
Kejadian GPPH Pada Anak dan Depresi Pada Ibu Variabel
Frekuensi N
Persentase
GPPH n= 324
1. GPPH 77
23,7 2. Tidak GPPH
247 76,2
Depresi n=63
1. Depresi 35
55,4 2. Tidak Depresi
28 44,4
5.3 Hubungan Karakteristik dan Tipe GPPH anak terhadap Depresi Ibu
Penelitian ini menggunakan uji chi-square untuk menganalisis hubungan antara karakteristik anak dan tipe GPPH terhadap kejadian depresi ibu.
Karakteristik anak yaitu jenis kelamin, usia serta urutan kelahiran dan tipe GPPH yaitu tipe kurangnya perhatian, hiperaktifimpulsif, dan kombinasi dihubungkan
dengan kejadian depresi pada ibu. Faktor ibu yang diperkirakan juga mempengaruhi depresi, seperti usia, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan
jumlah anak juga diuji dengan kejadian depresi. Hubungan karakteristik anak dan tipe GPPH serta faktor ibu yang mempengaruhi kejadian depresi ibu selengkapnya
ditampilkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.3
Hubungan Karakteristik dan Tipe GPPH Anak Terhadap Depresi Ibu
Variabel Depresi
F Tidak Depresi
F Nilai p
Karakteristik Anak
1. Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
2. Usia Anak
- 2-6 tahun
- 7-12 tahun
3. Urutan Kelahiran
- Tunggal
- Sulung
- Tengah
- Bungsu
4. Kejadian
- GPPH
- Tidak GPPH
5. Tipe GPPH
- Hiperaktif
- Kurangnya perhatian
-
Kombinasi 25 64
6 60 5 62,5
30 54,5
8 53,3 14 53,8
0 0,0 13 65
31 63,2 4 28,5
9 60 11 57,8
11 73,3 14 35,8
4 40 3 37,5
25 45,4 7 46,6
12 46,1 2 10
7 35 18 36,7
10 71,4
6 40 8 42,1
4 26,6 0,54
0,48
0,35
0,02
0,61
Faktor Ibu
1. Usia Ibu tahun
- dengan anak GPPH
- tanpa anak GPPH
2. Status Pernikahan
- Menikah
- Cerai
3. Pekerjaan
- Wiraswasta
- Pegawai Swasta
4. Pendidikan
- SarjanaDiploma
- SMA
5. Jumlah Anak
- 2
- 2
Mean 37,65
Mean 37,29 30 51,7
5 100 21 60
14 50 29 54,7
6 60 26 50,9
9 75 + 4,781
+ 3,429 28 48,2
0 0,0 14 40
14 50 24 45,2
4 40 25 49
3 25 0,790
0,092
0,29
0,51
0,11
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada kecenderungan spesifik terjadinya depresi ibu berdasarkan parameter jenis kelamin anak, urutan
anak. Kecenderungan terjadinya depresi tampak pada nilai p 0,05 berdasarkan parameter adanya GPPH pada anak p=0,02. Tipe GPPH pada anak tidak
menampakkan hubungan dengan kejadian depresi ibu p=0,61. Ibu-ibu yang masih dalam ikatan perkawinan, sebagian besar mengalami depresi 51,7
sedangkan ibu yang bercerai semuanya mengalami depresi 100. Pekerjaan ibu yang wiraswasta sebagian besar mengalami depresi 60, dibandingkan yang
tidak depresi. Pendidikan ibu yang sarjanadiploma menujukkan jumlah yang
dengan T Test nilai 0 sudah dikoreksi dengan penambahan 1 untuk semua sel
tidak terlalu berbeda terhadap kejadian depresi, sedangkan pada ibu yang berpendidikan SMA sebesar 60 mengalami depresi dan 40 tidak depresi.
5.4 Hubungan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kejadian Depresi Ibu