17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di dalam kandungan. Pertumbuhan serta perkembangan anak yang normal menjadi
impian setiap orangtua. Sebagian orangtua menganggap anak usia prasekolah sebagai usia yang sering mengundang masalah. Pada masa ini anak seringkali
terlihat bandel, keras kepala, tidak menurut, melawan dan seringkali marah tanpa alasan.
Memasuki usia sekolah, anak adalah seorang yang aktif, membentuk dan menyusun pengetahuan mereka sendiri pada saat mereka mengeksplorasi
lingkungan dan tumbuh secara kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis Nurdin, 2011. Perkembangan karakteristik anak pada usia sekolah dasar
berbeda-beda. Berbagai masalah akan mereka hadapi yang dapat bersumber dari ketegangan karena ketidak-mampuan mengerjakan tugas, persaingan dengan
teman, kemampuan dasar intelektual kurang atau kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Permasalahan yang dihadapi anak tentu akan berdampak
pada orangtua Irma, 2012. Masalah lain yang dihadapi orangtua adalah ketika anak mengalami suatu
gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya seperti: retardasi mental, autisme maupun attention deficit hyperactivity disorder ADHD. Attention
deficit hyperactivity disorder ADHD yang dalam bahasa Indonesia digunakan
istilah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas GPPH merupakan salah satu masalah psikiatri yang sering ditemukan pada anak Yanis dkk., 2013.
Prevalensi anak dengan GPPH di Amerika Serikat pada anak usia sekolah diperkirakan sebesar 2-20 dan 3-7 pada usia pubertas Banaschewski
Rohde, 2010. Sebuah penelitian retrospektif yang dilakukan di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun
2005-2006, yang dilakukan untuk mengetahui prevalensi, karakteristik demografi dan klinis, serta faktor-faktor risiko GPPH. Hasil dari penelitian tersebut dari 111
subyek didapatkan prevalensi GPPH 51 45,9 yang terdiri dari 43 38,7 laki- laki dan 8 7,2 perempuan. Jumlah GPPH tipe kombinasi 39 76,5, GPPH
tipe kurangnya perhatian 7 13,7, dan GPPH tipe impulsivitas-hiperaktivitas sebesar 59,8, anak pertama lebih banyak didapatkan pada anak dengan GPPH
dan ibu yang pendidikan sarjana Indriyani, dkk., 2008. GPPH memiliki suatu pola perilaku yang menetap dengan gejala kurangnya
perhatian dan atau hiperaktivitas yang lebih sering dan lebih berat bila dibandingkan dengan anak lain pada taraf perkembangan yang sama. Saat ini
diperkirakan 5 populasi anak-anak di seluruh dunia mengalami masalah GPPH dengan berbagai tingkat keparahan, anak-anak usia sekolah dasar dua kali lebih
banyak dibandingkan dengan remaja Saputro D., 2012. Perilaku anak dengan GPPH yang sering usil, mengganggu anak lain, sering tidak sabar, tidak mampu
menunggu giliran, perilaku asal bicara yang tidak menghiraukan perasaan orang lain, merupakan beberapa gejala yang sering dikeluhkan oleh orangtua dan
gurunya di sekolah Sugiarmini, 2007.
Pelham dan Bender, 1982 dikutip dalam Saputro, 2009 menyatakan bahwa lebih dari 50 anak dengan gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas
mengalami kesulitan dalam menjalin relasi dan komunikasi. Penderita GPPH mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orangtua sehingga terjadi
peningkatan konflik antara orangtua dan anak. Seorang ibu mempunyai tanggung jawab utama terhadap anak, sesuai
dengan Undang-Undang Perkawinan No.11974 pasal 31 ayat 3. Ibu bertugas dalam urusan rumah tangga termasuk dalam pengasuhan anak, sedangkan ayah
memiliki kewajiban yang utama sebagai penyedia fasilitas untuk kehidupan rumah tangga, pencari nafkah keluarga serta penyokong perekonomian keluarga
Astuti, 2013. Budaya Bangsa Indonesia dan di Bali khususnya, peran pengasuhan anak, mendidik, dan pekerjaan rumah tangga lebih dibebankan
kepada kaum ibu di dalam struktur keluarga. Ayah lebih banyak berperan sebagai kepala rumah tangga yang berkewajiban mencari nafkah dan kebutuhan hidup
keluarganya Rosmayuani, 2014. Pengasuhan anak dengan GPPH memerlukan kesabaran yang tinggi untuk mengawasi dan mendidik mereka. Hal tersebut dapat
menjadi pemicu konflik antara orangtua terutama ibu, perubahan persepsi ibu terhadap dirinya sendiri, dan muncul rasa tidak mampu dalam menjalankan peran
menjadi orangtua. Kondisi tersebut berdampak terhadap peningkatan penggunaan alkohol, perpisahan atau perceraian serta depresi pada ibu Rahmita, 2011.
Depresi menduduki urutan keempat penyakit di dunia dengan prevalensi 20 pada perempuan dan 12 pada pria, dan jumlah tersebut akan terus
meningkat hingga tahun 2020 menurut World Health Organization WHO.
Depresi pada ibu yang mempunyai anak dengan GPPH seringkali disebabkan karena merasa gagal dalam mendidik anaknya Yulianti, dkk., 2011.
Penelitian oleh Dadashzadeh dkk. 2014 pada orangtua dari anak berusia 6- 12 tahun dengan GPPH yang dirujuk ke Klinik Psikiatri Bozorgmehr, Iran yang
bekerjasama dengan Tabriz University of Medical Sciences. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kepribadian orangtua pada anak dengan GPPH
dengan Millon Clinical Multiaxial Inventory-III MCMI-III. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pola kepribadian yang paling umum ditemukan pada orangtua
yang memiliki anak dengan GPPH yaitu kepribadian depresi 25,3, kepribadian histrionik 20, dan kepribadian kompulsif 17.
Merujuk pada keseluruhan latar belakang diatas diketahui bahwa kejadian GPPH serta dampaknya terhadap gangguan psikologis ibu belum banyak ditelaah
di Indonesia. Hal tersebut menunjukaan bahwa perlu untuk meneliti masalah yang ditimbulkan oleh anak dengan GPPH, terutama pada ibu sebagai pengasuh anak di
rumah. Sekolah Tunas Daud Denpasar adalah salah satu sekolah inklusi yang menerima anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme, GPPH, dan disleksia,
selain juga anak-anak normal. Para orangtua siswa di sekolah tersebut terlebih dahulu telah menandatangani surat persetujuan bahwa anaknya akan menerima
pendidikan bersama dengan anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan data orangtua siswa, mayoritas siswa memiliki orangtua yang bekerja dan berdomisili
di Denpasar. Hal ini memberikan peluang untuk melakukan penelitian terkait dengan karakteristik GPPH pada anak terhadap terjadinya depresi ibu.
1.2 Rumusan Masalah