Depresi Pada Ibu KAJIAN PUSTAKA

psikososial yang diperkirakan sebagai penyebab depresi adalah hilangnya peran sosial, penurunan kesehatan, penyakit kronis, isolasi diri, kemiskinan, penurunan fungsi kognitif dan kurangnya dukungan keluarga. Faktor kepribadian apapun dapat sebagai faktor predisposisi terhadap depresi. Peningkatan risiko terjadinya depresi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: usia, jenis kelamin, status pernikahan, kehilangan pekerjaan dan pendapatan rumah tangga, dukungan keluarga, pendidikan, dan suku. Depresi lebih mudah terjadi pada orang dewasa muda, dengan jenis kelamin perempuan dan pada individu yang memiliki pendidikan yang rendah Arista, 2014.

2.3 Depresi Pada Ibu

Peran ibu dalam keluarga sangat banyak yaitu sebagai istri, mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak, dan sebagai salah satu kelompok dari peran sosialnya serta bagian dari masyarakat. Kenakalan dan kegagalan pendidikan anak, lebih banyak ditunding sebagai akibat dari kegagalan seorang ibu dalam menjalankan fungsinya. Saat ini banyak ibu yang realitasnya menjadi perempuan bekerja untuk menunjang ekonomi keluarga Purba, 2011. Pergeseran nilai peran seorang ibu saat ini, dimana seorang ibu menjalankan peran ganda dalam melaksanakan peran seorang ibu dan sekaligus perempuan bekerja akan berpengaruh positif maupun negatif terhadap kondisi keluarga terutama terhadap anak. Sisi positif dimana bekerja dipandang sebagai sarana untuk melepaskan diri dari tekanan dalam rumah tangga, untuk mengembangkan diri, aktualisasi diri, serta menambah pendapatan keluarga Retnowati Pujiastuti, 2005. Seorang ibu rumah tangga ataupun ibu yang bekerja membutuhkan manajemen waktu untuk menjaga keseimbangan kehidupan keluarga. Rumah tangga yang aman adalah rumah tangga tempat dimana kedua orangtua memiliki waktu saling memperhatikan pasangannya serta anak-anak mereka Semiawan, 2005. Masalah yang sering ditemui dimana perlakuan ibu terhadap anak dirumah yang memanjakan anak-anaknya akibat rasa bersalah karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan, dapat berdampak negatif terhadap prestasi belajar anak dan interaksi sosialnya di sekolah Nurdin, 2011; Anugrah, 2015. Sebuah penelitian pendahuluan dengan menggunakan Parenting Stress Index PSI terhadap lima orang ibu didapatkan, tiga orang ibu mengatakan bahwa lebih repot mengurus lebih dari satu anak dibandingkan hanya satu orang anak saja dan ibu yang bekerja sebagai karyawan, mengaku seringkali tidak tenang meninggalkan anaknya saat bekerja. Kesulitan yang mereka hadapi adalah saat anak mereka sulit dinasehati, sulit diatur, dan menunjukkan perilaku yang sulit dikendalikan Chairini, 2013. Berbagai faktor internal maupun eksternal dengan berbagai tuntutan terhadap seorang ibu dapat berdampak pada psikologis ibu. Stresor yang berlangsung terus dalam jangka panjang, maka ibu dapat mengalami kelelahan mental, dan pada akhirnya akan memasuki kondisi depresi. Gangguan depresi pada ibu mempunyai gambaran yang spesifik, yaitu waktu mengalami depresi lebih panjang, menjadi bersifat khronik berkaitan dengan kejadian reproduktif, gejala atipikal lebih banyak, lebih dominan gejala somatik, dan respon terhadap terapi lebih lambat Maramis, 2009. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan depresi pada perempuan adalah stress dan tekanan yang dialami di luar rumah, ketidak-seimbangan antara tugas sebagai istri dan ibu rumah tangga disamping juga pekerjaan yang mampu menciptakan suatu stress tersendiri Sianturi, 2013. Kondisi depresi yang dialami ibu tentu saja akan mempengaruhi kondisi keluarga. Ibu menjadi pemurung, gelisah, tidak bersemangat, sehingga melalaikan kewajibannya dalam merawat dan mendidik anaknya di rumah. Hal tersebut dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. 2.3.1 Prevalensi Depresi Pada Ibu Perempuan memiliki risiko lebih besar untuk terjadiya depresi. Penelitian di Amerika mendapatkan bahwa 7 dari perempuan mengalami depresi, demikian juga halnya dengan di Edmonton, Canada, Puerto Rico, Paris dan Jerman Barat Stein dkk., 2006. Angka kejadian depresi seumur hidup pada perempuan sebesar 21, khususnya di masa subur dengan onset usia berkisar antara 20 hingga 50 tahun Maramis, 2009; Muhdi, 2009. 2.3.2 Dampak Depresi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Proses tumbuh kembang seorang anak dipengaruhi oleh faktor herediter dan faktor lingkungan psikososial, dimana faktor herediter menentukan kemampuan bawaan, sedangkan lingkungan psikososial akan menentukan dicapainya atau tidak potensi bawaan dari anak tersebut Semiawan, 2005. Taraf perkembangan kemampuan kognitif yang optimal, diperlukan struktur tubuh dan fungsi dari organ-organ yang baik, adanya simulasi atau rangsangan baru yang berkelanjutan dari lingkungan dan peran aktif individu untuk mengolah informasi yang diterimanya dari lingkungan itu. Hal tersebut menjelaskan bahwa peranan orangtua sangat diperlukan dalam upaya mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal Rahmita, 2011. Kesehatan fisik dan emosional ibu ketika membesarkan anak-anaknya berpengaruh erat terhadap perubahan perilaku anak. Anak-anak yang masih dalam sekolah dasar dan dibesarkan oleh ibu yang mengalami depresi, cenderung akan terlibat dalam masalah perilaku seperti peminum alkohol dan narkotika disaat anak tersebut menginjak usia remaja Diley, 2005 ; OConnor, 2013. Pengasuhan ibu yang depresi dan perilaku orangtua yang negatif dapat membahayakan perkembangan anak sendiri. Penelitian di Kanada terhadap ibu yang mengalami depresi menunjukkan perilaku anak yang lebih emosional dibandingkan dengan anak yang diasuh oleh ibu yang tidak depresi. Ibu yang depresi kurang konsisten dalam mengasuh anak mereka, meninggalkan anak – anak di lingkungan yang kurang stabil, disiplin dan komunikasi orangtua-anak tidak efektif Harmon, 2010.

2.4 Depresi Pada Ibu yang Memiliki Anak GPPH