commit to user
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menggambarkan logika hukum untuk menjawab permasalahan penelitian. Guna mempermudah gambaran dari penelitian ini dapat
dilihat dari kerangka pemikiran sebagai berikut.
Bagan I Kerangka Pemikiran Keterangan:
Transaksi bisnis internasional e-commerce di Indonesia pelaksanaanya diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1999 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronil dimana peraturan tersebut mengadopsi prinsip-prinsip penyelasaian sengketa transaksi bisnis internasional yang sudah ada. Dalam
Transaksi bisnis internasional e-commerce
Arbitrase internasional
Putusan arbitrase internasional
Eksekusi putusan arbitrase asing di
Indonesia Prinsip-prinsip yang
digunakan dalam pengaturan penyelesaian
sengketa transaksi bisnis internasional e-commerce
di Indonesia Penjual
Pembeli
Sengketa bisnis internasional e-commerce
Pilihan hukum yang dapat digunakan dalam
penyelesaian sengketa bisnis internasional
e-commerce melalui arbitrase
commit to user
pelaksanaan transaksi bisnis internasional e-commerce tidak selalu berjalan dengan baik sesuai dengan kehendak para pihak yang akhirnya menimbulkan
sengketa , hal ini disebabkan tidak bertemunya antara penjual dan pembeli secara fisik, tempat kediaman para pihak saling berjauhan dan sistem hukum yang
berbeda antara para pihak. Kondisi seperti ini tentunya menimbulkan berbagai permasalahan yang memerlukan penyelesaian yang tepat.
Pengadilan yang mempunyai banyak kelemahan, membuat para pihak enggan untuk menempuh jalur pengadilan, sehinggga penyelesaian sengketa
alternatif melalui arbitrase menjadi pilihan utama, mengingat proses penyelesaian melibatkan para ahli dibidangnya sehingga dapat mempercepat tercapainya suatu
penyelesaian yang adil. Mekanisme penyelesaian sengketa alternatif pun menyediakan penyelesaian yang murah, rahasia, serta dapat dipercaya.
Penggunaan arbitrase sebagai lembaga alternatife penyelesaian sengketa juga membutuhkan cara menentukan pilihan hukum yang dpat digunakan dalam
penyelesaian sengketa transaksi bisnis ecommerce sehingga lembaga yang digunakan mempunyai kompetensi dalam menyelesaikan sengketa yang ada.
Penyelesain sengketa transaksi bisnis e-commerce menggunakan arbitrase asing menghasilkan putusan dan eksekusinya diserahkan kepada pengaturan
masing-masing negara, begitu juga dengan Negara Indonesia yang eksekusinya diatur dalam peraturan nasional.
commit to user
58
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dasar Pengaturan yang digunakan dalam Penyelesaian Sengketa
Transaksi Bisnis Internasional E-commerce di Indonesia
Transaksi-transaksi atau hubungan bisnis yang menggunakan e-commerce ini pada dasarnya bermacam-macam seperti hubungan jual-beli barang,
pengiriman dan penerimaan barang, produksi barang dan jasa berdasarkan suatu kontrak, dan lain-lain. Transaksi tersebut sarat dengan potensi melahirkan konflik
atau sengketa. Berkaitan dengan sengketa dan bagaimana cara menyelesaikannya adalah inheren dalam setiap sistem hukum, termasuk dalam sistem hukum
Internasional, perbedaan pendapat dan bagaimana para subyek hukum mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat ini untuk sampai pada suatu penyelesaian yang
dapat diterima oleh kedua belah pihak yang bersengketa, baik secara sukarela maupun karena dirasakan sebagai kewajiban sebagai anggota masyarakat yang
diatur sistem hukum yang bersangkutan, akan memperkuat dan memperkaya sis- tem hukum yang bersangkutan secara normatif maupun dalam implementasinya
sebagaimana yang dikemukakan oleh Shabtai Rosenne bahwa “Dispute and controversy are the life blood of international law as of all law without which
international law would degenerate simply into an abstraction, unrelated to what
is happening in the world,”yaitu perselisihan dan kontroversi adalah nyawa dari
hukum internasional sebagai hukum semua tanpa yang hukum internasional akan menurun hanya sebuah abstraksi, tidak berhubungan dengan apa yang
sedang terjadi di dunia http:mkn.perdagangan internasional.blog.com: diakses tanggal 15 Agustus 2010.
Salah satu fungsi dari penyelesaian sengketa dalam transaksi bisnis yang menggunakan e-commerce adalah agar norma-norma hukum yang mengatur
hubungan di antara anggota masyarakat dipatuhi, dengan perkataan lain di dalamnya terkandung fungsi pengawasan, dalam masyarakat nasional pengawasan
ini dipercayakan kepada suatu lembaga yaitu negara, sedangkan dalam