Metode Penelitian S.H., M.S. Sabar Slamet, S.H., M

commit to user 9

E. Metode Penelitian

Berbicara mengenai metode penelitian, M. Iqbal Hasan mengemukakan pendapat bahwa “metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah sistematis yang menyangkut masalah kerjanya yaitu cara kerja untuk dapat memahami sasaran penlitian melalui prosedur dan teknik penelitian” M. Iqbal Hasan, 2002: 20. Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum, guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Peter Mahmud Marzuki menambahkan bahwa “Penelitian hukum tidak diperlukan adanya hipotesis, sehingga di dalam penelitian hukum juga tidak dikenal istilah data” Peter Mahmud Marzuki, 2005: 35. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian hukum normatif, disebut juga penelitian doktrinal. “Pada penelitian hukum doktrinal, sering kali hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan law in books atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas” Amiruddin, 2008: 118. 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian hukum ini didasarkan pada ilmu hukum. Penulis mengutip pendapat dari Peter Mahmud Marzuki bahwa “ilmu hukum mempunyai karakteristik sebagai ilmu yang bersifat preskriptif yang mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum” Peter Mahmud Marzuki, 2005: 22. Sifat preskriptif keilmuan hukum ini merupakan sesuatu yang substansial di dalam ilmu hukum. Hal ini tidak akan mungkin dipelajari oleh disiplin lain yang obyeknya juga hukum. commit to user 10 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah pendekatan perundang-undangan Statute Approach. Berbicara mengenai hal ini, Johnny Ibrahim berpendapat bahwa “suatu penelitian normatif tentu harus menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian” Johnny Ibrahim, 2006: 302. 4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum Penelitian Jenis bahan hukum yang digunakan penulis adalah bahan hukum sekunder. Menurut Peter Mahmud Marzuki mengatakan bahwa penelitian hukum tidak diperlukan adanya hipotesis dan juga tidak dikenal istilah data. Sehingga penelitian hukum ini menggunakan bahan hukum yang terdiri dari: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer terdiri dari norma atau kaidah dasar, peraturan dasar, peraturan perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasi seperti hukum adat, dan yurisprudensi. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder merupakan bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil- hasil penelitian, atau pendapat pakar hukum. c. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier merupakan bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum dan ensiklopedia. 5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan penulis adalah studi kepustakaan atau dokumen. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan berdasarkan topik permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan klarifikasi dan analisis menurut sumber dan hierarkinya untuk dikaji secara komprehensif. Bahan hukum yang diperoleh dalam penelitian studi commit to user 11 kepustakaan, diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga disajikan dalam penulisan yang lebih sistematis guna menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. 6. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum Analisis bahan hukum menurut Patton dalam bukunya Lexy J. Moleong adalah “proses pengorganisasikan dan mengurutkan bahan hukum ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar” Lexy J. Moleong, 2009: 280. Pengolahan dan analisis data bahan hukum dasarnya tergantung pada jenis datanya. Penelitian hukum normatif yang hanya mengenal data sekunder saja terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, maka dalam mengolah dan menganalisis bahan hukum tersebut tidak bisa melepaskan diri dari berbagai penafsiran yang dikenal dalam ilmu hukum. Suatu analisis yuridis normatif pada hakikatnya menekankan pada metode deduktif sebagai pegangan utama, dan metode induktif sebagai tata kerja penunjang. Analisis normatif terutama mempergunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai sumber bahan hukum penelitiannya. Adapun tahap-tahap dari analisis yuridis normatif menurut pendapat Amiruddin adalah sebagai berikut: a. Merumuskan asas-asas hukum, baik dari bahan hukum sosial maupun dari bahan hukum positif tertulis; b. Merumuskan pengertian-pengertian hukum; c. Pembentukan standar-standar hukum; dan d. Perumusan kaidah-kaidah hukum Amiruddin, 2008: 166.

F. Sistematika Penulisan Hukum