commit to user
50 4  Dengan  maksud  untuk  mempengaruhi  nasihat  atau  pendapat  yang
akan  diberikan  berhubung  dengan  perkara  yang  diserahkan  kepada pengadilan untuk diadili.
Unsur Pasal 6 ayat 1 huruf a berbeda dengan unsur Pasal 6 ayat 1    huruf  b.  Perbedaan  tersebut  terletak  pada  unsur  adresat  dan  unsur
subyektifnya.    Tjandra  Sridjaja  Pradjonggo  berpendapat  bahwa  “Unsur adresat  yang  dimaksud  yaitu  hakim  di  satu  pihak,  dan  advokat  dipihak
lain.  Sedangkan  unsur  subyektifnya  yaitu  unsur  maksud  dilakukannya perbuatan  materiil”  Tjandra  Sridjaja  Pradjonggo,  2010:122.  Dalam
Pasal  6  ayat  1  huruf  a  yaitu  dengan  maksud  untuk  mempengaruhi putusan  perkara  yang  diserahkan  kepadanya  untuk  diadili.  Sedangkan
Pasal 6 ayat 1 huruf b yaitu dengan maksud mempengaruhi nasihat atau pendapat  yang  akan  diberikan  berhubung  dengan  perkara  yang
diserahkan kepada pengadilan untuk diadili.
b. Tindak  Pidana  Korupsi  Memberi  Hadiah  atau  Janji  Kepada
Pegawai Negeri
Jenis  tindak  pidana  ini  diatur  dalam  Pasal  13  UU  No.  31  Tahun 1999  yang  berasal  dari  Pasal  1  ayat  1  huruf  d  UU  No.  3  Tahun  1971
yang rumusan pasalnya sebagai berikut:
Setiap  orang  yang  memberi  hadiah  atau  janji  kepada  pegawai negeri  dengan  mengingat  kekuasaan  atau  wewenang  yang
melekat  pada  jabatan  atau  kedudukannya,  atau  oleh  pemberi hadiah  atau  janji  dianggap  melekat  pada  jabatan  atau  kedudukan
tersebut,  dipidana  dengan  pidana  penjara  paling  lama  3  tiga tahun  dan  atau  denda  paling  banyak  Rp.150.000.000,00  seratus
lima puluh juta rupiah.
Unsur-unsur pasal yang terdapat dalam Pasal 13 yaitu: 1  Setiap orang;
2  Memberi hadiah atau janji; 3  Kepada pegawai negeri;
commit to user
51 4  Dengan  mengingat  kekuasaan  atau  wewenang  yang  melekat  pada
jabatan  atau  kedudukannya,  atau  oleh  pemberi  hadiah  atau  janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut.
Adami Chazawi mengemukakan pendapat bahwa Ada perbedaan dan persamaan antara Pasal 13 dengan Pasal 5 adalah sebagai berikut:
Persamaannya ialah: 1  Subyek hukumnya setiap orang orang amaupun korporasi;
2  Penerima suap yakni pegawai negeri; 3  Obyeknya ialah janji atau hadiah;
4  Perbuatannya yaitu memberi dan menjanjikan. Sedangkan perbedaannya ialah:
1  Obyeknya yaitu dalam Pasal 5 disebutkan sesuatu selain janji,
namun Pasal 13 adalah hadiah atau janji; 2  Subyek  hukum  yang  menerima  hadiah  pada  Pasal  5  yaitu
pegawai negeri atau penyelenggara negara, sedangkan Pasal 13 hanya pegawai negeri;
3  Suap Pasal 5 terdapat unsur kesalahan berupa maksud pembuat dengan  melakukan  perbuatan  memberi  dan  menjanjikan  yang
ditujukan  supaya  pegawai  negeri  atau  penyelenggara  negara berbuat  atau  tidak  berbuat  sesuatu  yang  bertentangan  dengan
kewajibanjabatannya.  Sedangkan  Pasal  13  tidak  mengandung unsur  kesalahan,  tetapi  ada  unsur  pembuat  yaitu  menganggap
bahwa  pemberian  hadiah  itu  melekat  pada  jabatan  si  pegawai negeri tersebut Adami Chazawi, 2005:278.
c. Tindak Pidana Korupsi Penyuapan Pasif atau Menerima Suap oleh