adalah pengolahan ampas teh menjadi pupuk. Adapun cabang-cabang PT Sinar Sosro lainnya adalah:
1. PT Sinar Sosro Cakung kantor Pusat, Cakung – Jakarta Timur.
2. PT Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat.
3. PT Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat. 4. PT Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang
– Jawa Tengah. 5. PT Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya
– Jawa Timur. 6. PT Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten.
7. PT Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar – Bali.
8. PT Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera Utara.
9. PT Sinar Sosro Palembang.
4.1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Sinar Sosro Cabang Deli Serdang adalah Teh Botol Sosro TBS, Fruit Tea Botol FTB, Prim-a, dan Fruit Tea genggam.
4.1.3. Lokasi Perusahaan
PT Sinar Sosro terletak di Jl. Tanjung Morawa – Medan Km. 14,5 Sumatera Utara.
PT Sinar Sosro Deli Serdang merupakan cabang dari kantor pusat PT Sinar Sosro yang berada di Cakung, Jakarta Timur.
4.1.4. Daerah Pemasaran
Pendistribusian produk PT Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari PT Sinar Sosro Pabrik SUMUT NAD. Perusahaan ini
merupakan distributor tunggal produk Sosro untuk kawasan Sumatera dan masih berada dibawah naungan Sosro Group.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5. Struktur Organisasi
PT Sinar Sosro dalam mencapai tujuannya menggunakan stuktur organisasi berbentuk garis dan staf dimana wewenang dan kebijakan menurut garis lurus dari
pimpinan tertinggi bertingkat terus sampai ke karyawan. Pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut
bidang kerja dan tiap-tiap satuan pelaksana bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja. Struktur Organisasi PT Sinar Sosro dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.1.6. Proses Produksi di Bagian Bottling Process
Khusus untuk pembuatan teh botol prosesnya bermula dari air tanah yang diambil dari kedalaman ± 200 m kemudian disterilkan melalui proses water treatment, yakni
air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dimasukkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Kemudian air
dipanaskan hingga 100ºC. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam tanki. Lalu secara bersamaan air panas
tersebut juga dialirkan ke tanki gula industri untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari
ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Sirup gula juga kemudian dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh
dan sirup gula dinamakan teh manis cair. Kemudian teh manis cair dialirkan ke mesin filler. Botol yang telah selesai dicuci dan disterilkan serta telah diperiksa oleh mesin
EBI optiscan dan operator, dibawa ke mesin filler dengan belt conveyor. Kemudian teh manis cair diisi ke dalam botol dengan standar volume ± 3 ml dari head botol.
Botol yang telah diisi langsung ditutup dengan crown cock yang telah disterilkan
Universitas Sumatera Utara
dengan penyinaran ultra violet. Setelah ditutup, botol dipindahkan ke dalam crate dan dipindahkan ke kamar karantina. Setelah selesai karantina, produk siap dipasarkan.
Bagan proses produksi teh botol di PT Sinar Sosro dapat dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di Bagian Bottling Process PT Sinar
Sosro diketahui bahwa beban kerja dapat dikategorikan sebagai beban kerja sedang, dimana pekerja melakukan aktivitas fisik sebesar 40 untuk duduk berdiri dan 60
untuk melakukan aktivitas tertentu. Menurut WHO dalam Almatsier 2004 dinyatakan bahwa :
Tabel 4.1. Klasifikasi Beban Kerja Menurut Almatsier 2004 Kelompok aktivitas
Jenis kegiatan Ringan
75 waktu digunakan utk dudukberdiri. 25 waktu utk berdiri atau bergerak
Sedang 40 waktu digunakan utk dudukberdiri.
60 waktu utk aktivitas pekerjaan ttt Berat
25 waktu digunakan utk dudukberdiri. 75 waktu utk aktivitas pekerjaan ttt
Beberapa aktivitas yang dilakukan pada saat duduk dan berdiri seperti pengoperasian mesin decrater, pemeriksaan botol yang terlalu kotor atau pecah pada
tahapan selektor pos I, pengoperasian mesin bottle washer, pengoperasian optiscan, mengambil botol yang masih kotor setelah melewati mesin optiscan pada tahapan
selektor pos II, pengoperasian mesin filler, pengoperasian mesin crowner, pengecekan isi botol yang sudah diisi teh manis cair dengan video jet pada selektor
pos III, pengoperasian mesin crater dan manual palletizer.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pekerjaan tertentu selain duduk dan berdiri di bagian Bottling Process antara lain memasukkan botol yang terlalu kotor ke dalam krat dan mengangkatnya
ke tempat penampungan botol yang akan dicuci kembali serta mengangkat botol yang pecah ke tempat yang telah disediakan, selain itu mengangkat dan memasukkan botol
yang masih kotor setelah melewati mesin optiscan ke dalam krat untuk dicuci kembali, melakukan pemeriksaan mesin bottle washer, pemberian pelumas,
pengaturan suhu steam, pemeriksaan dan melumasi mesin filler, pemeriksaan dan melumasi mesin crowner, pemeriksaan dan melumasi mesin crater, melakukan
pemeriksaan pipa steam dan pipa NaOH dan pemeriksaan aliran teh cair panas yang akan dimasukkan ke mesin filler. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
pekerjaan di Bagian Bottling Process dikategorikan dalam beban kerja sedang sesuai dengan tabel di atas.
4.2. Karakteristik Subjek Penelitian