2.2.4. Nilai Ambang Batas
Adapun nilai ambang batas iklim kerja sesuai dengan Permenakertrans No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia di Tempat
Kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1. Tabel Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB
yang Diperkenankan
Pengaturan Waktu Kerja
Setiap Jam ISBB
˚C Beban Kerja
Ringan Sedang
Berat
75 - 100 31,0
28,0 -
50 - 75 31,0
29,0 27,5
25 - 50 32,0
30,0 29,0
0 - 25 32,2
31,1 30,5
Menteri Tenaga Kerja RI mengeluarkan standar NAB Nilai Ambang Batas untuk lingkungan fisik di tempat kerja, yang salah satunya adalah NAB untuk iklim
kerja dengan menggunakan ISBB Indeks Suhu Bola Basah adopsi dari ACGIH American Governmental of Industrial Hygienists. ACGIH merupakan sebuah
organisasi sosial profesional non pemerintah dari Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang kesehatan kerja dan lingkungan kerja.
Menurut ACGIH American Governmental of Industrial Hygienists dalam Harrianto 2010 dinyatakan bahwa :
Tabel 2.2. Nilai Ambang Batas WBGT °C untuk stress terhadap suhu lingkungan
Jenis pekerjaan Beban kerja
Ringan Sedang
Berat
Kerja tanpa istirahat 30,0
26,7 25,0
75 kerja- 25 istirahat 30,6
28,0 25,9
50 kerja-50 istirahat 31,4
29,4 27,9
25 kerja- 75 istirahat 32,2
31,1 30,0
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Efek Panas pada Manusia
Bagi tubuh panas yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan efek negatif. Efek-efek panas bagi tubuh manusia akan berdampak pada tingkat
kemampuan fisik dan mental I Nyoman, 2004. Tabel 2.3. Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Manusia
No Tingkat Temperatur °C
Efek Terhadap Tubuh
1 ± 49 °C
Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh di atas tingkat kemampuan fisik dan mental
2 ± 30 °C
Aktivasi mental dan daya tangkat mulai menurun dan cenderung untuk membuat kesalahan dalam pekerjaan
3 ± 24 °C
Kondisi optimum 4
± 10 °C Kekakuan fisik yang ekstrim mulai muncul
2.2.6. Pertukaran Panas dan responnya terhadap tubuh