Desain Penelitian METODE PENELITIAN

70 1. Permasalahan yang dipecahkan merupakan permasalahan praktis dan urgen yang dihadapi oleh para guru atau peneliti dalam profesinya sehari-hari. 2. Peneliti memberikan perlakuan atau tindakan yang berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti. 3. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus atau tingkatan atau dasar yang memungkinkan terjadinya peningkatan dalam setiap siklusnya. 4. Adanya empat komponen penting dalan setiap langkah yaitu, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Langkah pertama, kedua dan seterusnya membentuk spiral yang menuju ke arah tercapainya tujuan dan juga diperolehnya solusi permasalahan. 5. Adanya langkah berfikir reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.

B. Desain Penelitian

Desain ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research.Departemen Pendidikan Nasional Suharsimi Arikunto, 2010:1 berpendapat bahwa jenis penelitian ini merupakan penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara luas. Suharsimi 2006:17 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian 71 kolaborasi, yaitu pihak yang melakukan tindakan adalah guru mata pelajaran menjahit busana pria itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti bukan seorang guru yang sedang melakukan tindakan Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara 2 orang atau 2 pihak, ialah praktisi dan peneliti.Dalam hal ini, peneliti merupakan observer utama dan guru dipandang sebagai praktisi yang tidak mempunyai kesempatan melakukan observasi atau monitoring, melainkan semata-mata menjalankan skenario pembelajaran. Guru hanya berperan mengembangkan pembelajaran tindakan menurut rencana tindakan yang telah dirancang. Sementara bagaimana dampak dan situasi kelas sebelum selama, dan setelah tindakan adalah menjadi tanggung jawab peneliti atau observer Pardjono dkk, 2007:41. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran menjahit busana pria. Peneliti melakukan penelitian sebanyak 3 siklus, adapun model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah disajikan sebagai berikut: Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas 72 Penelitian tindakan kelas model Kemmis Mc Taggart terdapat empat tahapan penelitian dalam setiap langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, Pardjono dkk ,2007: 22. Dalam langkah pertama, kedua dan seterusnya system spiral yang saling terkait dan tidak terpisah. Pada model Kemmis Mc Taggart, tahapan tindakan dan observasi menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan ini dilakukan secara simultan. Maksudnya kedua kegiatan ini harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya satu tindakan, begitu berlangsungnya suatu tindakan, begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. a. Perencanaan Tindakan Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat sejauh kedepan. Rencana tindakan action plan adalah prosedur, strategi yang akan dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. Skenario pembelajaran diimplementasikan dari siklus ke siklus dan mungkin akan diubah setelah peneliti melakukan refleksi. b. Pelaksanaan Tindakan Implementasi tindakan adalah pelaksanaan tindakan ke dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Implementasi tindakan harus secara kritis dilaporkan hasilnya.Implementasi tindakan bisa dilakukan oleh peneliti ataupun kolaborator. Setiap kali tindakan minimal ada dua peneliti, yaitu yang melakukan pembelajaran dan kolaborator yang akan memantau terjadinya 73 perubahan suatu tindakan Pardjono dkk, 2007.Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran menjahit kemeja menggunakan metode pembelajaran Practice-Rechearsal Pairs. c. Pengamatan atau Observasi Menurut Sukardi 2008:213 pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek.Dalam perencanaan observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.Dalam penelitian ini, pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, lembar tes objektif pilihan ganda dan unjuk kerja. d. Refleksi Refleksi adalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh tim peneliti, kolaborator, outsider dan orang-orang yang terlibat didalam penelitian Pardjono dkk, 2007:30. Refleksi dilakukan pada akhir sebuah siklus, berdasarkan refleksi ini dilakukan revisi pada recana tindakan acton plan dan dibuat kembali rencana tindakan yang baru replanning, untuk diimplementasikan pada siklus berikutnya. Dari Penjelasan diatas penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas 74 pembelajaran yang dapat dilakukan secara kolaboratif, yaitu antar praktisi dan peneliti mulai dari perencanaan ,tindakan, pengamatan sampai refleksi

C. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, SELF EFFICACY, DAN KARAKTER WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWAKELAS XI SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN T.P2015/2016.

2 9 32

PERAN SELF EFFICACY DAN KEMATANGAN BERAGAMA TERHADAP Peran Self Efficacy Dan Kematangan Beragama Terhadap Perilaku Menyontek.

0 3 17

PERAN SELF EFFICACY DAN KEMATANGAN BERAGAMA TERHADAP PERILAKU Peran Self Efficacy Dan Kematangan Beragama Terhadap Perilaku Menyontek.

0 2 9

PENGARUH VICARIOUS EXPERIENCE TERHADAP SELF EFFICACY BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK NEGERI 2 SALATIGA Pengaruh Vicarious Experience Terhadap Self Efficacy Berwirausaha Pada Siswa SMK Negeri 2 Salatiga.

0 0 18

Pengaruh Financial Self-Efficacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi.

15 42 23

PENGARUH PROFIL WIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUMAMADIYAH PRAMBANAN DITINJAU DARI PROFIL WIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUMAMADIYAH PRAMBANAN DITINJAU DARI PROFIL WIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROG

0 0 173

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, SOSIO-DEMOGRAFI DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN KETENAGALISTRIKAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 171

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 2 175

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KREATIVITAS SISWA KELAS XI JURUSAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 2 130

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, SELF EFFICACY, DAN KARAKTER WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 DEPOK KABUPATEN SLEMAN.

3 7 200