158
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan
aktivitas belajar dengan penerapan metode pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs pada pembelajaran kompetensi menjahit kemeja pria.
1. Pemahaman belajar siswa meningkat setelah proses pembelajaran dilaksanakan dengan penerapan metode pembelajaran Practice Rehearsal
Pairs. Peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran menjahit kemeja pria dengan penerapan metode pembelajaran Practice Rehearsal
Pairs ditunjukan dari perolehan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa siswa mulai paham dan mengerti tentang materi yang diberikan oleh guru..
Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata pemahaman belajar siswa pada siklus pertama 3,90 dan pada siklus kedua meningkat menjadi
5,53. Diperoleh data bahwa pada siklus I 22 siswa 68,8 mengalami pemahaman belajar pada kategori tinggi, 10 siswa 31,3 pada kategori
sedang dan pada siklus II hasilnya meningkat 32 siswa 100 pada kategori tinggi.
2. Aktivitas siswa meningkat setelah proses pembelajaran dilaksanakan dengan penerapan metode pembelajaran Practice Rehearsal Pairs karena
pada metode ini melibatkan peserta didik aktif sejak dimulainya
159
pembelajaran. Peningkatan aktivitas belajar dalam pencapaian kompetensi menjahit kemeja pria dengan metode pembelajaran Practice Rehearsal
Pairs ditunjukkan dari perolehan hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa siswa mulai antusias dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, memperhatikan penjelasan guru, serta mampu merespon pertanyaan
ataupun mengemukakan pendapat kepada guru dan teman yang lain. Hal ini dibuktikan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus pertama 7,12 dan
pada siklus kedua meningkat menjadi 8,50. Diperoleh data bahwa pada siklus I 25 siswa 78,1 mengalami aktivitas belajar pada kategori tinggi,
7 siswa 21,9 pada kategori sedang dan pada siklus II hasilnya meningkat 32 siswa 100 pada kategori tinggi.
3.
Kompetensi siswa pada siklus I setelah dikenai tindakan menggunakan metode pembelajaran Practice Rehearsal Pairs, dari 32 siswa yang mengikuti
pembelajaran menjahit kemeja pria nilai kognitif, afektif dan psikomotor pada siklus I dijumlah untuk mendapatkan nilai akhir kompetensi dengan bobot kognitif
30, afektif 10 dan psikomotor 60 mengalami peningkatan.
Hal ini dibuktikan bahwa hasil kompetensi pada siklus I
siswa yang tuntas berjumlah 25 siswa 78,1 dan yang belum tuntas 6 siswa 21,9dan meningkat pada
siklus II 32 siswa 100 dinyatakan tuntas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi menjahit kemeja
dengan metode pembelajaran Practice Rehearsal Pairs. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahawa terdapat
peningkatan pemahaman dan aktivitas belajar siswa selama proses
160
pembelajaran yang akan berkontribusi pada peningkatan pencapaian kompetensi siswa dengan penerapan metode pembelajaran Practice
Rehearsal Pairs.
B. IMPLIKASI