Tenaga kesehatan yang melaksanakan MTBS

2.2 Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Manajemen Tepadu Balita Sakit

MTBS Berdasarkan Kemenkes RI 2011 keberhasilan penerapan MTBS di Puskesmas tidak terlepas dari adanya pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam melakukan MTBS, monitoring pasca pelatihan serta bimbingan teknis bagi perawat dan bidan yang dilakukan oleh kepala puskesmas atau Dinas kesehatan setempat, dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan MTBS termasuk ketersediaan obat-obatan di puskesmas. Bila dihubungkan dengan Teori Lawrence Green 1980, didapatkan sebagai berikut : 1. Faktor Predisposisi Predisposing factors Faktor predisposisi merupakan faktor yang mempermudah terjadinya perubahan perilaku seseorang dalam hal ini orang yang dimaksud bisa juga dilihat dari segi tenaga kesehatan, Faktor ini terwujud dalam umur, pengetahuan, sikap, keyakinan, dan sebagainya. Dalam hal ini yang dibahas pada faktor Predisposisi dalam pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit di puskesmas adalah pengetahuan dan pelatihan. Husni, 2012 a. Pengetahuan Menurut Notoatmojo 2009, Pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan pemicu awal dari tingkah laku termasuk tingkah laku dalam bekerja. Pengetahuan sangat di perlukan dalam rangka perubahan pola pikir dan perilaku. Pengetahuan yang baik tentang suatu pekerjaan akan membuat seseorang menguasai bidang pekerjaannya. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas tingkatan yang berbeda-beda dan secara garis besar dapat dibagi 6 tingkatan pengetahuan yaitu : diawali dengan proses Tahu know, kemudian memahami comprehension secara benar tentang suatu objek , setelah itu dilakukan aplikasi application prinsip yang diketahui pada situasi yang lain, dilanjutkan dengan kemampuan Analisis analysis terhadap suatu objek dan melakukan sintesis synthesis, adalah untuk menghubungkan secara logis pengetahuan yang dimiliki menjadi bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dan terakhir dilakukan evalusi evaluation yaitu kemampuan untuk melakukan penilian terhadap suatu materi atau objek. Cara menilai pengetahuan menurut Arikunto 2006, pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala kaulitatif, yaitu : a Tingkat pengetahuan baik bila nilai 76-100 b Tingkat pengetahuan cukup baik bila nilai 56-75 c Tingkat pengetahun kurang bila nilai 56 Sedangkan Menurut Arie.J.Pitono 2012 membagi pengetahuan seseorang kedalam 2 kategori, yaitu : a Tingkat pengetahuan baik bila nilai 60 b Tingkat pengetahun kurang bila nilai 60 Pengetahuan Tenaga kesehatan Tentang MTBS merupakan hal-hal yang harus diketahui oleh seorang tenaga kesehatan dalam melaksanakan MTBS di puskesmas meliputi : 1 Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan-5 tahun yaitu : Kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan anamnesa pada ibu masalah yang dihadapi anaknya, memeriksa tanda bahaya umum dan menanyakan kepada ibu empat keluhan utama,memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi dan anemia,memeriksa status imunisasi anak dan pemberian vitamin A serta menilai keluhan lain yang dihadapi anak.