intensitas cahaya matahari yang rendah. Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara bergerombol dalam jumlah besar Marwoto dan Suharsono, 2008. Warna
dan perilaku larva instar terakhir mirip larva tanah Agrothis Ípsilon, namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok, yaitu pada ulat grayak terdapat tanda
bulan sabit berwarna hijau gelap dengan garis punggung gelap memanjang. Larva berkepompong di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa
kokon, berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,60 cm. Siklus hidup berkisar antara 30 - 60 hari lama stadium telur 2-4 hari. Stadium larva
terdiri atas 5 instar yang berlangsung selama 20-46 hari. Lama stadium pupa 8-11 hari. Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2.000-3.000 telur Marwoto dan
Suharsono, 2008.
2.1.4 Ulat Buah Tomat Helicoverpa armigera Hubner Lepidoptera :
Noitudea
Serangga ini lebih dikenal sebagai ulat buah tomat Permadi dan
Sastrosiswojo, 1993. H. armígera termasuk serangga yang bersifat polifag,
sehingga menimbulkan kerugian pada beberapa jenis tanaman seperti : tomat, tembakau, kacang-kacangan, jagung, sorgum, kapas, kentang, tanaman hias, dan
sayuran lainnya Setiawati, 1991. Klasifikasi dari ulat buah tomat Kalshoven, 1981 Adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Helicoverpa
Spesies : Helicoverpa armigera
Ngengat betina H. armígera umumnya meletakkan telur pada bagian
tanaman yang banyak rambut-rambutnya dan kasar. Telur yang baru diletakkan berwarna kuning muda dan berbentuk bulat Setiawati, 1991. Telur yang akan
menetas berubah warna menjadi abu-abu dan akhirnya hitam Herlinda, 2005. Lama masa peneluran mencapai 10 hari. Jumlah telur yang diletakkan oleh seekor
betina rata-rata 263,12 butir. Selama hidupnya, ngengat mampu meletakkan telur setiap hari hingga mati. Lama stadium telur berkisar antara 2-4 hari dan rata-rata
adalah 2,12 hari. Fertilitas telur cukup tinggi rata-rata 76,52, namun serangga memiliki kemampuan kompetisi yang tinggi karena bersifat kanibal Herlinda,
2005.
Larva yang baru keluar dari telur berbentuk silindcr dan tubuhnya berwarna kuning pucat Setiawati, 1991. Larva H. armígera mempunyai enam
instar, itu terlihat berdasarkan bekas mandibelnya yang mengelupas. Larva yang memakan buah tomat umumnya berwarna hijau kekuningan. Perbedaan warna
larva dipengaruhi oleh pakannya. Effendy dan Herlinda 2001 menyatakan larva H. armígera yang diberi polong kedelai yang berwarna hijau menyebabkan
tubuhnya berwarna hijau. Stadia larva membutuhkan waktu berkisar antara 29-46 hari dengan rata-rata 36,25 hari.
Pupa yang baru terbentuk berwarna hijau dan kuning kemudian berwarna coklat. Rata-rata stadium pupa 10 hari. Pupa yang baru terbentuk biasanya mudah
bergerak apabila disentuh. Setelah beberapa hari pupa berwarna coklat muda dan
kemudian berwarna coklat tua. Ngengat H. armígera memiliki sayap depan berwarna coklat dengan satu
bintik hitam pada sayap tersebut, Sayap belakangnya memiliki tepi berwarna hitam, sedangkan pangkal sayap tersebut berwarna putih kecoklatan. Ngengat
jantan dapat dibedakan dengan ngengat betina karena pola bercak pirang tua merah pada ngengat betina. Pada ngengat jantan terdapat pola bercak yang
berwarna kehijauan pada ujung sayapnya Herlinda, 2005 Daur hidup H. armigera dari telur hingga imago meletakkan telur 50-52
hari. Lama hidup ngengat berkisar antara 2-18 hari dengan rata-rata 11,2 hari. Suhu yang lebih tinggi akan mempercepat metabolisme yang akhimya dapat
mempercepat perkembangan Herlinda, 2005.
2.1.5 Ulat Jengkal Chrysodeixis orichalcea L Lepidoptera : Noctuidea