Ulat Krop Kubis Crocidolomia pavonana Fabricius Lepidoptera :

2.1.2 Ulat Krop Kubis Crocidolomia pavonana Fabricius Lepidoptera :

Pyralidae Crocidolomia pavonana merupakan hama yang menyerang pertanaman kubis dari munculnya krop hingga panen. Menurut Kalshoven 1981, klasifikasi C. pavonana yaitu sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Lepidoptera Famili : Pyralidae Genus : Crocidolomia Spesies : Crocidolomia pavonana Penyebaran serangga ini di Afrika Selatan, Asia Tenggara, Australia dan Kepulauan Pasifik Kalshoven, 1981. Hama ini dapat menyerang tanaman dari famili Cruciferae seperti kubis, kubis bunga, petsai, sawi, brokoli, lobak, sawi jabung dan selada air. Serangga C. pavonana terkadang saling bergantian sebagai hama utama dengan P. xylostella Permadi dan Sastrosiswojo, 1993. Gambar 2.2 Larva Crocidolomia pavonana. Dokumen Nia, 2013 Gambar 2.3 Pupa Crocidolomia pavonana.Sumber : Dokumen Nia 2013 Imago C. pavonana meletakkan telur secara berkelompok dan saling tumpang tindih pada permukaan bawah daun dimana menyerupai deretan genting rumah. Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor ngengat betina bervariasi antara 55 hingga 285 butir. Sari 2002 melaporkan bahwa persentase penetasan telur adalah 62,2-100 dan persentase individu yang dapat bertahan hidup sampai menjadi imago adalah 44,0-88,6 dengan rata-rata 67,8. Lama stadium telur 4- 6 hari, telur yang baru diletakkan berwarna hijau kemudian akan berubah selama 2 hari menjadi kuning kehijauan setelah itu berwarna coklat kemerahan dan akan berwarna hitam kelabu sebelum menetas Korinus, 1995. Larva C. pavonana berwarna hijau muda kecoklatan. Larva tersebut memiliki lima instar. Sepanjang tubuh larva terdapat garis-garis putih pada bagian sisi dan bagian atas larva ini. Larva muda instar ke-1 sampai instar ke-2 pada umumnya hidup bergerombol pada permukaan bawah daun kubis kemudian pada larva instar ke-3 akan menyebar menuju ke titik tumbuh. Sedangkan larva instar ke- 4 dan instar ke-5 akan bersifat malas dan selalu menghindari cahaya matahari Sastrosiswojo dkk., 2005. Larva instar I memiliki panjang yaitu mencapai 1,08-4,5 mm, instar II dengan panjang mencapai 3,0-7,0 mm, instar III yaitu 7-12 mm, kemudian instar IV 12,0-16,0 mm sedangkan larva instar V berukuran 13,0-21,0 mm Suharti, 2000. Masing-masing larva instar I sampai instar V berbeda yaitu pada larva instar I dan instar II berwarna hijau muda kemudian pada instar III sampai instar V berwarna hijau muda namun pada tubuhnya akan terlihat garis hijau membujur pada ventral dan akan semakin terlihat jelas terdapat bintik-bintik kecokelatan pada bagian ventral. Stadium larva pada masing-masing instar tersebut dengan rata-rata periode berturut-turut yaitu 2,6 hari; 2,4 hari; 2 hari; 2,3 hari, dan 4,7 hari. Menurut Sastrosiswojo dkk.2005 bahwa periode larva pada instar I sampai instar V adalah 11-17 hari dengan rata-rata 14 hari pada suhu 26-33,2 °C. Larva akan bergerak lamban dan tidak aktif makan pada saat larva tersebut mendekati masa prapupa. Serangga dewasa C. pavonana aktif pada malam hari nokturnal. Ngengat akan bersembunyi pada siang hari di celah-celah antara daun kubis karena ngengat tidak tertarik pada cahaya Kalshoven, 1981. Imago betina berwarna coklat dengan sayap depan berwarna sedikit gelap, sedangkan imago jantan berwarna coklat lebih gelap dengan sayap depan bercorak lebih jelas Sari, 2002. Perbedaan yang lainnya yaitu ngengat betina memiliki abdomen yang lebih besar namun abdomen ngengat jantan lebih pendek dimana ujung abdomen lebih tumpul dan lebih banyak ditumbuhi rambut-rambut halus Suharti, 2000. Ukuran panjang tubuh ngengat jantan berkisar 10,4 mm dan ngengat betina 9,6 mm Sastrosiswojo dkk., 2005. Lama hidup imago ngengat C. pavonana yaitu 9,4 hari Sari, 2002. Siklus hidup C. pavonana berkisar antara 22 sampai 30 hari Kalshoven, 1981.

2.1.3 Ulat Grayak Spodoptera litura Fabricius Lepidoptera : Noctuidae