Istilah dan pengertian dari perjanjian

24

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KURSUS MENGEMUDI

2.1. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian

2.1.1. Istilah dan pengertian dari perjanjian

Perjanjian merupakan salah satu bagian dari Hukum perdata.Definisi Hukum perdata bermacam-macam dan terdapat berbagai pendapat ang berbeda-beda meskipun demikian perbedaan tersebut tidak bersifat prinsipil melainkan bersifat penekanan saja. Contoh beberapa definisi Hukum perdata antara lain: menurut Wiryono Prodjodikoro menyatakan bahwa Hukum perdata adalah “suatu rangkaian Hukum antara orang-orang atau badan Hukum satu sama lain tentang hak dan kewajiban ”. Menurut Sudikno Mertokusumo Hukum perdata adalah “Hukum antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban perorangan antara yang satu dengan yang lain di dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan masyarakat, di mana pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing pihak ”. Menurut Asis Safioedin Hukum Perdata adalah “Hukum yang memuat peraturan dan ketentuan Hukum yang meliputi hubungan Hukum antara yang satu dengan yang lain antara subjek Hukum yang satu dengan subjek Hukum yang lain di dalam masyarakat yang menitikberatkan kepada kepentingan perorangan ”. Menurut Soebekti Hukum perdata dalam arti luas meliputi semua Hukum privat materiil, yaitu Hukum pokok yang mengatur kepentingan- kepentingan perseorangan. Hukum perdata dapat dapat dibagi menjadi 2 kategori, yakni : 25 1. Hukum perdata dalam arti yang luas adalah Kitab Undang-undang Hukum Perdata atau Burgerlijk Wetboek dan Kitab Undang-undang Hukum Dagang atauWetbook Van Koophandel disertai pula dengan Peraturan Perundang- undangan yang melengkapinya. 2. Hukum perdata dalam arti yang sempit adalah hanya Kitab Undang-undang Hukum Perdata atau Burgerlijk Wetboek 1 . Buku III KUHPerdata merumuskan tentang perikatan Van Verbintenissen yang memiliki sifat terbuka artinya isi dari perikatan dapat ditentukan oleh para pihak dengan beberapa syarat yaitu tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan undang-undang.Buku III KUHPerdata mengatur tentang verbintenissenrecht, dimana tercakup pula istilah overeenkomst.Dikenal terjemahan dari verbintenis, yaitu perikatan perutangan, perjanjian.sedangkan overeenkomstada 2 terjemahan aitu perjanjian dan persetujuan. Definisi perjanjian terdapat pada Pasal 1313 KUHPerdata yaitu sebagai berikut “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih ”. 2.1.2. Sumber-sumber Hukum perjanjian a. Kitab Undang-undang Hukum Perdata  Pasal 1338 KUHPerdata tentang asas kebebasan berkontrak a membuat, tidak membuat perjanjian b mengadakan perjanjiandengan siapapun c 1 Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, cet. I, PT. Buku Kita Jakarta, h. 22 26 menentukan isi, persyaratan dan pelaksanaan perjanjian d menentukan bentuk perjanjian;  Pasal 1233- Pasal 1312 KUHPerdata tentang perikatan pada umumnya;  Pasal 1313 – 1351 KUHPerdata tentang perikatan yang lahir dari perjanjian;  Pasal 1381-1456 tentang penghapusan perikatan;  Pasal 1457-1540 tentang jual beli  Pasal 1601-1617 tentang persetujuan untuk melakukan pekerjaan;  Pasal 1865-1894 pasal-pasal yang berkaitan dengan bukti tulisan. b. Perundang-undangan  Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2.1.3. Asas-asas Hukum perjanjian