27
b. Asas konselsualisme bermakna bahwa perjanjian lahir atau terjadi dengan adanya kata sepakat Pasal 1320, Pasal 1338 KUHPerdata
c. Asas mengikatnya suatu perjanjian pacta sunt seranda. Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya Pasal 1338
ayat 1 KUHPerdata d. Asas itikad baik togoe dentrow perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata e. Asas kepribadian merupakan asas yang menyatakan bahwa pada umumnya tidak
seorang pun dapat mengadakan perjanjian keuali untuk dirinya sendiri. Pengecualiannya terdapat di dalam Pasal 1317 KUHPerdata tentang janji untuk
pihak ketiga.
2.1.4. Unsur-unsur perjanjian
Menurut Asser dalam perjanjian terdiri dari bagian inti essensialia dan bagian bukan inti naturalia dan accidentalia
a. Unsur essensialia merupakan unsur yang erat kaitannya dengan syarat sahnya perjanjian Pasal 1320 KUHPerdata dan untuk mengetahui adatidaknya
perjanjian serta untuk mengetahui jenis perjanjiannya. b. Unsur naturalia merupakan unsur yang lazimya ada sifat bawaan perjanjian,
sehingga secara diam-diam melekat pada perjanjian, misalnya menjamin terhadap cacat tersembunyi
c. Unsur accidentalia merupakan unsur yang harus tegas diperjanjikan
2.1.5. Syarat sahnya suatu perjanjian
28
Syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 KUHPerdata adalah a. Sepakat toestemming kesesuaian, kecocokan pertemuan kehendak dari yang
mengadakan perjanjian atau pernyataan kehendak yang disetujui antara pihak- pihak.
2
Adapun unsur unsur dari kesepakatan meliputi :Offerta penawaran adalah pernyataan pihak yang menawarkan dan Acceptasi penerimaan adalah
pernyataan pihak yang menerima penawaran.
3
b. Kata sepakat harus diberikan secara bebas, dalam arti tidak ada paksaan, penipuan, dan kekhilafan. Adapun masalah yang timbul dalam KUHPerdata
adalah cacat kehendak yaitu kehendak yang timbul tidak murni dari yang bersangkutan. Tiga unsur cacat kehendak Pasal 1321 KUHPerdata:
1. Kekhilafankekeliruankesesatandwaling Pasal 1322 KUHPerdata. Sesaat dianggap ada apabila pernyataan sesuai dengan kemauan tapi kemauan itu
didasarkan atas gambaran yang keliru baik mengenai orangnya error in persona atau objeknya error in substantia.
2. Paksaan dwang Pasal 1323- 1327 KUHPerdata. Pengertian paksaan adalah kekerasan jasmani atau ancaman, sesuatu yang diperbolehkan Hukum yang
menimbulkan ketakutan kepada seseorang sehingga ia membuat perjanjian.
4
2
Mariam darus badrulzaman , 1996, K.U.H. Perdata Buku III, Hukum Perikatan Dengan Penjelasan, Bandung: alumni , h.98
3
Ibid.
4
Handri Raharjo, op.cit, h. 50
29
3. Penipuan bedraq Pasal 1328 KUHPerdata pihak yang menipu dengan daya akalnya menanamkan suatu gambaran yang keliru tentang orangnya atau
objeknya sehingga pihak lain bergerak untuk menyepakati. c. Perjanjian dapat dibatalkan apabila terjadi ketiga hal tersebut di atas. Dalam
perkembangannya muncul unsur cacat kehendak yang keempat yaitu penyalahgunaan keadaan undue influenceBurgerlijk Wetboektidak mengenal.
Pada hakikatnyanya ajaran penyalahgunaan keadaan bertumpu pada kedua hal berikut, yaitu
1. Penyalahgunaan keunggulan ekonomi. 2. Penyalahgunaan
keunggulan kejiwaan
termasuk tentang
psikologi, pengetahuan, dan pengalaman.
5
2.1.6. Pihak-pihak dalam perjanjian