36
Jadi yang menjadi objek perjanjian adalah barang dan jasa.Seiring perkembangan teknologi dan bertambahnya kebutuhan dari masyarakat, jasa
dijadikan sebagai salah satu objek dari perjanjian.
2.2. Tinjauan Umum Kursus Mengemudi
2.2.1. Pengertian kursus mengemudi
Kursus merupakan bagian dari perkembangan pendidikan dimasyarakat. Kursus mengemudi dapat dikategorikan sebagai jenis pendidikan non formal yang
dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang perekonomiannya bergerak dalam bidang pengangkutan orang ataupun barang. Tidak hanya dari sektor ekonomi, faktor
sosial pun dapat tertunjang dengan mengikuti pendidikan nonformal.Definisi dari kursus mengemudi tidak diatur secara khusus di dalam peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia. Namun dalam kamus besar bahasa indonesia kata “Kursus” memiliki makna tersendiri. Kursus adalah pelajaran tentang suatu
pengetahuan atau keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat atau lembaga diluar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau keterampilan
dalam waktu singkat.
21
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri.
22
Pendidikan non formal terkait erat dengan lembaga
yang melaksanakan
dan menyelenggarakan
kegiatan kursus
21
Dapartemen Pendidikan Nasional, 2011, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta h. 763
22
Nurani Soyomukti, 2013, Teori-Teori Pendidikan, cet I, Ar-ruzz Media, Jogjakarta, h. 27
37
tersebut.Lembaga adalah badan atau organisasi yang bertujuan melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha.
Demi kepercayaan, keamanan, serta kenyamanan bagi pengikut serta dalam pendidikan nonformal maka penting untuk mengetahui akreditasi dari lembaga yang
bersangkutan. Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi
syarat kebakuan atau kriteria tertentu. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 ayat 12 merumuskan bahwa : “Pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang
”. Kemudian dalam Pasal 26 ayat 4 menjelaskan bahwa yang termasuk dalam Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus mengemudi dapat dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Karena dalam undang-undang tersebut
telah diatur mengenai pihak-pihak dan lembaga tertentu yang diperbolehkan untuk memberikan pelatihan khusus mengemudi kepada peserta didik.Pasal 78 ayat 1
merumuskan bahwa : “Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh
lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah ”. oleh lembaga yang
mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah. Serta pada Pasal 253 ayat 2 merumuskan bahwa :
38
Pengembangan sumber daya manusia di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan oleh: a. Pemerintah;
b. Kepolisian Negara Republik Indonesia; danatau c. lembaga swasta yang terakreditasi.
Dengan demikian kursus mengemudi merupakan pemberikan pengetahuan dan keterampilan dalam waktu singkat diluar pendidikan formal yang ada dan khusus
dalam bidang pengetahuan dan keterampilan dalam mengemudi.
2.2.2. Pihak-pihak dalam kursus mengemudi