Pihak-pihak dalam kursus mengemudi Fungsi kursus mengemudi

38 Pengembangan sumber daya manusia di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan oleh: a. Pemerintah; b. Kepolisian Negara Republik Indonesia; danatau c. lembaga swasta yang terakreditasi. Dengan demikian kursus mengemudi merupakan pemberikan pengetahuan dan keterampilan dalam waktu singkat diluar pendidikan formal yang ada dan khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan dalam mengemudi.

2.2.2. Pihak-pihak dalam kursus mengemudi

Suatu perjanjian selalu akan melibatkan dua pihak atau lebih, para pihak terlibat di dalam suatu perjanjian tidak lepas dari identitas. Secara umum subjek Hukum dari pendidikan nonformal yang berbentuk kursus dan khusus dalam bidang mengemudi adalah pendukung kewajiban dan hak dalam hubungan hukum, yaitu pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam proses perjanjian sebagai pihak dalam perjanjian pendidikan nonformal kursus mengemudi, yang terdiri atas : a. Pihak penyedia kursus Pihak yang berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar baik secara praktik ataupun teori mengemudi serta berhak atas biaya pendidikan yang disepakati. b. Pihak pengguna jasa kursus mengemudi Pihak yang berkewajiban untuk membayar biaya pendidikan nonformal kursus mengemudi.Serta berhak mendapatkan pelatihan dan bimbingan mengemudi oleh penyedia jasa. 39 c. Pihak pemerintah kelembagaan pendidikan nonformal Pihak yang berkewajiban untuk mengawasi metode pembelajaran dan pelatihan dari lembaga pendidik nonformal.

2.2.3. Fungsi kursus mengemudi

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 merumuskan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak sertaperadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan nonformal dapat berfungsi untuk mempromosikan meningkatkan kesadaran diantara orang-orang yang membutuhkan perubahan sosial 23 . Pendidikan nonormal yang memuat komponen kuat munculnya kesadaran dan secara bertahap mengembangkan dalam diri pelajar rasa bertanggung jawab dalam proses pembaharuan. Lembaga pendidikan non formal memberikan ruang kesadaran baru pada masyarakat, bahwa upaya pendidikan bukan sekedar kegiatan untuk meraih sertifikasi atau legalitas semata. Melainkan juga upaya pendidikan sejatinya merupakan kegiatan penyerapan dan internalisasi ilmu, yang pada akhirnya diharapkan mampu membawa peningkatan taraf kehidupan bagi individu maupun masyarakat dalam berbagai aspek. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 23 M.Sardjan Kadir, 1982, Perencanaan Pendidikan Nonformal, Usana Offset Printing, Surabaya, h. 89 40 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 2 merumuskan bahwa: “Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional ”.

2.2.4. Asas-asas kursus mengemudi