22
mengandung 75 gram glukosa yang dilarutkan dalam air. Apabila kadar glukosa darah dua jam setelah pemberian beban adalah antara 140 dan 199 mgdL, berarti
seseorang memiliki peningkatan risiko diabetes Manaf, 2009.
Tabel 2. Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Sebagai Patokan Penyaring Dan Diagnosis DM
HASIL GLUKOSA 2 JAM PP DIAGNOSA
139
– 139 mgdL
Normal 140
– 199 mgdL
Pre-diabetes
200 - 200 mgdL Diabetes
Sumber : Manaf, 2009
3 Kadar Glukosa Darah Sewaktu
Disebut juga tes glukosa plasma kasual, mengukur glukosa darah tanpa memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh orang yang sedang diuji. Tes ini
bersamaan dengan penilaian gejala, digunakan untuk mendiagnosis diabetes tetapi bukan pre-diabetes Manaf, 2009. Kadar glukosa darah sewaktu adalah salah satu
jenis pemeriksaan kadar glukosa dalam darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan waktu makan Laboratorium Kesehatan, 2010.
Tabel 3. Kadar Glukosa Darah Sewaktu Sebagai Patokan Penyaring Dan Diagnosis DM
HASIL GLUKOSA DARAH SEWAKTU DIAGNOSA
90 mgdL Normal
90 - 199 mgdL Pre-diabetes
≥200 mgdL
Diabetes Sumber : PERKENI, 2006
2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Glukosa Darah
Kadar glukosa darah puasa dipengaruhi oleh faktor endogen. Faktor endogen yaitu humoral faktor seperti hormon insulin, glukagon, kortisol sistem
reseptor di otot dan sel hati. Insulin puasa bekerja dengan menghambat produksi glukosa endogen yang berasal dari proses glukogenolisis. Insulin puasa ini
berperan melalui efek inhibisi hormon glukagon terhadap mekanisme produksi
23
glukosa endogen secara berlebihan. Semakin tinggi tingkat resistensi insulin, semakin rendah kemapuan inhibisinya terhadap proses glukoneogenesis dan
glikogenolisis, dan semakin tinggi tingkat kadar glukosa darah puasa Sudoyo, 2006. Kadar insulin puasa dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. Usia dewasa
tengah merupakan rentang usia yang berisiko tinggi terjadinya peningkatan kadar glukosa darah puasa PERKENI, 2006.
1 Genetik
Pada beberapa kasus, kecenderungan faktor herediter dapat menyebabkan degenerasi sel beta. Kerusakan sel beta pankreas mengganggu produksi insulin
yang dapat menyebabkan timbulnya diabetes tipe satu Guyton, 2007. 2
Usia dan Jenis Kelamin Usia memegang peranan penting dalam kejadian sindrom metabolik yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat dari resistensi insulin Fasli dkk, 2008. Suastika 2008 menyatakan bahwa resistensi insulin diperberat
oleh proses menua. Selain itu kadar insulin juga berbeda berdasarkan jenis kelamin.
3 Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan salah satu penatalaksanaan DM karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan
glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Aktivitas fisik yang melelahkan, konsentrasi glukosa dalam darah seringkali meningkat sebanyak
empat sampai lima kali lipat Guyton, 2007.
24
4 Obat-obatan Hipoglikemik
Beberapa jenis obat-obatan seperti obat hipoglikemik dapat menurunkan kadar glukosa darah. Obat-obatan yang digunakan adalah pensensitif insulin dan
sulfonilurea. Dua tipe pensensitif yang tersedia adalah metformin dan tiazolidinedion. Metformin menurunkan produksi glukosa hepar, menurunkan
absorpsi glukosa pada usus, dan meningkatkan kepekaan insulin khususnya di hepar. Tiazolidinedion meningkatkan kepekaan insulin perifer dan menurunkan
produksi glukosa hepar Price Wilson, 2006. Mempertahankan kadar glukosa puasa normal bergantung pada produksi
glukosa hepar, ambilan glukosa jaringan perifer, dan hormon yang mengatur metabolisme glukosa. Kegagalan fungsi ini menyebabkan peningkatan atau
penurunan kadar glukosa puasa Price Wilson, 2006. Jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan hati yang digunakan oleh jaringan-jaringan perifer
bergantung pada keseimbangan fisiologis beberapa hormon yaitu hormon yang menurunkan kadar glukosa darah atau hormon yang meningkatkan kadar glukosa
darah. Insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar glukosa darah, di bentuk oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas Price Wilson, 2006.
Penggunaan terapi obat mempengaruhi kadar glukosa darah. Beberapa hormon secara langsung dapat meningkatkan sekresi insulin atau yang dapat
memperkuat rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin meliputi glukagon, hormon pertumbuhan, kortisol, estrogen dan progesteron. Manfaat efek
perangsangan hormon-hormon ini adalah bahwa pemanjangan sekresi dari salah satu jenis hormon ini dalam jumlah besar kadang-kadang dapat mengakibatkan