Definisi Kadar Glukosa Darah

24 4 Obat-obatan Hipoglikemik Beberapa jenis obat-obatan seperti obat hipoglikemik dapat menurunkan kadar glukosa darah. Obat-obatan yang digunakan adalah pensensitif insulin dan sulfonilurea. Dua tipe pensensitif yang tersedia adalah metformin dan tiazolidinedion. Metformin menurunkan produksi glukosa hepar, menurunkan absorpsi glukosa pada usus, dan meningkatkan kepekaan insulin khususnya di hepar. Tiazolidinedion meningkatkan kepekaan insulin perifer dan menurunkan produksi glukosa hepar Price Wilson, 2006. Mempertahankan kadar glukosa puasa normal bergantung pada produksi glukosa hepar, ambilan glukosa jaringan perifer, dan hormon yang mengatur metabolisme glukosa. Kegagalan fungsi ini menyebabkan peningkatan atau penurunan kadar glukosa puasa Price Wilson, 2006. Jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan hati yang digunakan oleh jaringan-jaringan perifer bergantung pada keseimbangan fisiologis beberapa hormon yaitu hormon yang menurunkan kadar glukosa darah atau hormon yang meningkatkan kadar glukosa darah. Insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar glukosa darah, di bentuk oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas Price Wilson, 2006. Penggunaan terapi obat mempengaruhi kadar glukosa darah. Beberapa hormon secara langsung dapat meningkatkan sekresi insulin atau yang dapat memperkuat rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin meliputi glukagon, hormon pertumbuhan, kortisol, estrogen dan progesteron. Manfaat efek perangsangan hormon-hormon ini adalah bahwa pemanjangan sekresi dari salah satu jenis hormon ini dalam jumlah besar kadang-kadang dapat mengakibatkan 25 sel-sel beta pulau langerhans menjadi kelelahan dan karenanya akan mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah dan meningkatkan risiko untuk terkena diabetes Guyton, 2007.

2.3.3 Mekanisme Pengaturan Glukosa Darah

Pengaturan besarnya konsentrasi glukosa darah pada orang normal sangat sempit, biasanya antara 80 sampai 90 mg100 ml darah pada orang yang sedang berpuasa yang diukur sebelum makan pagi. Konsentrasi ini meningkat menjadi 120 sampai 140 mg100 ml darah selama kira-kira satu jam pertama setelah makan, namun sistem umpan balik yang mengatur kadar glukosa darah dengan cepat mengembalikan konsentrasi glukosa kenilai kontrolnya, biasanya terjadi dalam waktu dua jam sesudah absorpsi karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya, pada keadaan kelaparan fungsi glukoneogenesis dari hepar menyediakan glukosa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kadar glukosa darah puasa Guyton, 2007. Saat glukosa darah meningkat hingga konsentrasi yang tinggi, yaitu sesudah makan, dan kecepatan sekresi insulin juga meningkat, sebanyak dua pertiga dari seluruh glukosa yang diabsorbsi dari usus dalam waktu singkat akan disimpan di hepar dalam bentuk glikogen. Selama beberapa jam berikutnya, bila konsentrasi glukosa darah dan kecepatan sekresi insulin berkurang, hepar akan melepaskan glukosa kembali ke dalam darah. Dengan cara ini, hepar mengurangi fluktuasi konsentrasi glukosa darah sampai kira-kira sepertiga dari fluktuasi yang dapat terjadi Guyton, 2007.