metode-metode statistical quality control SQC atau statistik pengendalian kualitas merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk
memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik. SQC dibagi oleh dua analisis
yakni peta kendali control chat dan analisis biaya mutu Rachman, 2013.
2.9 Metode Statistical Quality Control SQC
2.9.1 Penggunaan peta kendali control chat
Tujuan pokok pengendalian kualitas statistik adalah menemukan dengan cepat terjadinya sebab-sebab. Peta kendali adalah salah satu metode pengendalian
kualitas statistik yang dapat digunakan untuk memberi informasi dalam meningkatkan atau memperbaiki kualitas. Bentuk dasar peta kendali merupakan
peragaan grafik suatu karakteristik mutu yang telah diukur dari suatu sampel. Peta kendali adalah teknik pengendali proses pada jalur yang digunakan secara luas
untuk menyelidiki secara cepat terjadinya sebab-sebab terduga atau proses sedemikian sehingga penyelidikan terhadap proses itu dan tindakan perbaikan
dapat dilakukan sebelum terlalu banyak yang tidak sesuai diproduksi. Manfaat dari peta kendali adalah sebagai berikut.
1. Memberi informasi apakah suatu proses produksi masih berada di dalam batas-
batas kendali mutu atau tidak terkendali. 2.
Memantau proses produksi secara terus-menerus agar tetap stabil. 3.
Menetukan kemampuan proses. 4.
Mengevaluasi performance pelaksanaan dan kebijakan pelaksanaan dalam proses produksi.
5. Membantu menentukan kriteria batas penerimaan mutu produk sebelum produk
akan dipasarkan. Peta kendali dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe umum. Apabila
karakteristik kualitas dapat diukur dan dinyatakan dalam bilangan disebut peta kendali variabel. Dalam hal ini tepat sekali untuk melukiskan karakteristik
kualitas dengan ukuran tengah dan ukuran variabilitas. Sedangkan untuk karakteristik kualitas yang tidak dapat diukur dengan skala kuantitatif, keadaan ini
dinilai sebagai data yang sesuai atau tidak sesuai atas dasar pada tiap unitnya disebut peta kontrol atribut Ria, 2013. Penggunaan peta kendali untuk mencapai
suatu proses dalam keadaan terkendali dan memantau proses secara terus menerus. Peta kendali yang sering digunakan adalah peta kendali model Andrew
Shewhart pada dasarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a.
Garis Tengah Central Line yang dinotasikan sebagai CL adalah nilai baku yang akan menjadi pangkalan perhitungan terjadinya penyimpangan hasil
pengamatan pada tiap sampel. b.
Batas Kontrol Atas Upper Control Limits yang dinotasikan sebagai UCL adalah batas penyimpangan paling tinggi dari nilai baku.
c. Batas Kontrol Bawah Lower Control Limits yang dinotasikan sebagai LCL
adalah batas penyimpangan terendah yang berada dalam batas pengendalian.
2.9.2 Biaya mutu quality cost