Tahapan Pengawasan Mutu TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Tahapan Pengawasan Mutu

Terdapat beberapa standar mutu yang bisa ditentukan oleh perusahaan dalam upaya menjaga output barang hasil produksi Faiz, 2010 sebagai berikut. 1. Standar mutu bahan baku yang akan digunakan. 2. Standar mutu proses produksi mesin dan tenaga kerja. 3. Standar mutu barang setengah jadi. 4. Standar mutu barang jadi. 5. Standar administrasi, pengepakan, dan pengeringan produk akhir tersebut sampai ke tangan konsumen. Secara umum Faiz, 2010 pengawasan akan mutu disuatu perusahaan dilakukan secara bertahap yang meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Pemeriksaan, dan pengawasan mutu bahan mentah bahan baku atau bahan baku penolong, mutu bahan dalam proses, dan mutu produk jadi. Demikian pula standar jumlah dan komposisinya. 2. Pemeriksaan atas produk sebagai hasil proses pembuatan. Hal ini berlaku untuk barang setengah jadi maupun barang jadi. Pemeriksaan yang dilakukan tersebut memberi gambaran apakah proses produksi berjalan seperti yang telah ditetapkan atau tidak. 3. Pemeriksaan cara pengepakan dan pengiriman barang ke konsumen. Melakukan analisis fakta untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi. 4. Mesin, tenaga kerja, dan fasilitas lainnya yang dipakai dalam proses produksi harus juga diawasi sesuai dengan standar kebutuhan. Apabila terjadi penyimpangan, harus segera dilakukan koreksi agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang direncanakan. Dengan demikian tahapan pengawasan mutu jika dilihat dari Good Manufacturing Practices sebagai berikut. 1. Penerimaan bahan baku 1 Mengecek timbangan salak saat berada di perusahaan 2 Memeriksa lebih detail apakah salak sudah sesuai dengan pesanan yang diminta atau tidak 3 Memilih buah salak yang cukup matang dan besar 2. Pengupasan dan sortasi buah salak 1 Diwajibkan memakai alat pelindung saat bekerja 2 Memilah-milah buah untuk dijadikan dodol salak 3 Memilih salak dengan kualitas yang rendah yakni anak salak dan buah salak yang agak sepat 3. Pencucian dan perendaman buah salak 1 Air salak dicuci bersih dan direndam dengan air kapur sirih dan air garam selama dua jam agar mengurangi rasa asam pada salak 2 Waktu perendaman yang sesuai agar mutu yang diharapkan dapat terjaga 4. Pembuatan dodol salak 1 Pengadukan dengan mesin dodol selama enam jam 2 Pengovenan dilakukan dua kali yakni pengovenan pertama menggunakan oven besar dan kompor selama delapam hari 3 Pengeringan tahap kedua dilakukan dengan oven kecil selama 20 menit 5. Pengemasan dodol salak 1 Saat pemotongan dodol salak wajib memakai selop tangan agar tidak terkontaminasi 2 Saat penyimpanan di rak harus rapid an tidak boleh berlebih 6. Pemasaran dodol salak 1 Penyusunan dodol salak saat di kendaraan diwajibkan tidak berlebih 2 Pemasaran tepat waktu untuk memuaskan konsumen

2.8 Statistical Quality Control SQC