Dengan mengetahui tingkat kerusakan dodol salak dari proses pengolahan sampai pemasaran maka diperlukan pengawasan mutu untuk mengetahui sejauh
mana tingkat kerusakan dari dodol salak tersebut. Maka diperlukan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui pengawasan kualitas atau mutu yang diberikan
dari dodol salak tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1. Bagaimana pelaksanaan pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak yang
dilaksanakan di CV Duta Gunung Salak ? 2.
Bagaimana penerapan sistem pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak untuk meminimumkan kerusakan dengan pendekatan statistical quality
control SQC ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengetahui pelaksanaan pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak di
CV Duta Gunung Salak. 2.
Mengetahui penerapan sistem pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak untuk meminimumkan kerusakan pengolahan dodol salak dengan pendekatan
statistical quality control SQC.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu, 1.
Bagi peneliti dapat menambah wawasan, pengetahuan serta pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak di CV Duta Gunung Salak.
2. Bagi CV Duta Gunung Salak, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi khususnya mengenai pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak, sehingga dapat meminimumkan kerusakan produk dengan
menggunakan pendekatan statistical quality control SQC, serta dapat memberikan manfaat bagi pihak manajeman CV Duta Gunung Salak untuk
mempertahankan atau meningkatkan mutu produk. 3.
Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai informasi atau bahan pembanding bagi permasalahan yang sama dan dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian lain.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah kajian mengenai pelaksanaan pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak menggunakan good manufacturing practies
GMP yakni dari tahap penerimaan bahan baku sampai dengan pemasaran. Serta menekankan pada pengawasan mutu dalam meminimumkan kerusakan
pengolahan dodol salak serta biaya mutu total minimum menggunakan alat bantu statistical quality control yang meliputi analisis peta kendali control chart untuk
mengetahui batas atas, batas bawah, dan batas tengah kerusakan olahan salak yang dapat di toleransi.
Analisis sistem pengawasan mutu untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengawasan mutu yang terdiri dari biaya
pengawasan mutu QCC, biaya jaminan mutu QAC, serta total biaya pengawasan mutu TQC. Data yang digunakan yakni data produksi dan data
kerusakan dodol salak pada tahun 2014. Peneliti hanya memilih satu jenis produk yakni dodol salak di CV Duta Gunung Salak, karena keripik salak dan manisan
salak kurang diminati untuk tahun 2014, perusahaan hanya memproduksi lima bulan saja dan data yang didapatkan untuk keripik salak dan manisan salak di CV
Duta Gunung Salak tidak lengkap.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA