2. Pengawasan pada tingkat produksi, adalah mengawasi karakteristik yang
diinginkan konsumen. 3.
Pengawasan pada tingkat hasil, adalah mengawasi bagaimana seharusnya suatu produk dapat memenuhi kebutuhan sehingga dalam hal ini yang diukur
adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Langkah-langkah pengawasan mutu Menurut Sutrisno, 2014 sebagai berikut.
1. Menilai kinerja kualitas aktual.
2. Membandingkan kinerja dengan tujuan.
3. Bertindak berdasarkan perbedaan antara kinerja dan tujuan.
Keuntungan dari pengawasan mutu sebagai berikut Mentari, 2011. 1.
Meningkatkan mutu desain produk. 2.
Meningkatkan aliran produksi. 3.
Meningkatkan moral tenaga kerja dan kesadaran mengenai mutu. 4.
Meningkatkan pelayanan produk. 5.
Memperluas pangsa pasar.
2.6 Maksud dan Tujuan Pengawasan Mutu
Maksud pengawasan mutu adalah agar spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai standar dapat tercermin dalam produk atau hasil akhir Menurut
Yanuar, 2010. Pengawasan mutu menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang di perusahaan
jangan sampai rusak. Yanuar, 2010 menguraikan maksud dan tujuan pengawasan mutu yakni
sebagai berikut.
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya design dari produk dan proses dengan
menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. 4.
Mengusahakan biaya produksi menjadi sekecil atau serendah mungkin. Tujuan pengawasan mutu adalah untuk menghasilkan produk akhir yang
sesuai berdasarkan orientasi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, sehingga pengawasan mutu berperan dalam perbaikan terhadap mutu produk secara terus
menerus quality improvement process. Tujuan pengawasan mutu adalah agar produk akhir nantinya mampu mempunyai spesifikasi dengan standar mutu
yang telah ditetapkan agar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya produksi dapat berjalan secara efisien.
Tujuan pokok dari pengawasan mutu adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana proses dan hasil produk yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaan. Dalam pengawasan mutu ini, semua kondisi barang diperiksa berdasarkan standar yang ditetapkan. Bila terdapat penyimpangan dari standar
dicatat untuk dianalisis hasil analisis pengawasan mutu tersebut digunakan untuk dijadikan pedoman atau perbaikan sistem kerja, sehingga produk yang
bersangkutan sesuai dengan standar yang ditentukan. Pelaksanaan pengawasan mutu dan kegiatan produksi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rencana standar agar dapat dengan segera diperbaiki Faiz, 2010.
2.7 Tahapan Pengawasan Mutu