30
multimedia di samping lewat bacaan. Sedangkan bahan perpustakaan multimedia dan perlengkapannya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut: 1
Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya menampilkan citra, misalnya slide, beningan trancparancy dan bahan pustaka renik.
2 Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya mengeluarkan
bunyi, misalnya kaset audio, piringan hitam, cakram optik. 3
Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapnnya menampilkan citra diserta bunyi, misalnya kaset atau cakram video melalui mesin video, film
suara melalui proyektor film Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004: 90
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan audiovisual adalah salah satu layanan yang dapat memberikan motivasi kepada pengguna untuk
menggunakan layanan yang ada di perpustakaan. Layanan audiovisual juga terdiri dari berbagai macam bahan yang dapat dipakai pengguna perpustakaan sesuai dengan
kebutuhannya.
2.2.4.2 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan
Pemanfaatan berasal dari kata manfaat, ialah merupakan suatu kegiatan menerima, yang dimana pada umumnya mengarah kepada perolehan maupun
pemakaian dalam hal-hal yang berguna, baik yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung agar nantinya dapat bermanfaat bagi si pengguna.
31
Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000:711
dipaparkan bahwa “pemanfaatan terambil dari kata dasar manfaat yang artinya guna, faedah. Kemudian mendapatkan
imbuhan pe-an yang berarti proses, cara, perbuatan pemanfaatan. Dengan demikian pemanfaatan dapat diartikan sebagai suatu cara atau proses dalam memanfaatkan
suatu benda atau obyek”. Kesimpulan dari pernyataan diatas ialah pemanfaatan merupakan suatu cara untuk memanfaatkan sesuatu sehingga hal yang dimanfaatkan
tersebut dapat berguna bagi yang memanfaatkannya.
Layanan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari perpustakaan. Menurut pendapat Sutarno NS 2006:90
“layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama disetiap perpustakaan dimana layanan tersebut merupakan
kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan perpustakaan
”. Senada dengan pendapat diatas, Suparlan dalam Suryanthy 2013:585
menyatakan bahwa “Pelayanan atau layanan adalah suatu usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain baik merupakan
materi maupun non materi”. Jadi dari kedua pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa layanan merupakan suatu tindakan, kegiatan, usaha maupun sikap yang dapat
memuaskan pengunjung. Sutarno NS 2005:113 mengemukakan pemanfaatan layanan yang efektif
adalah yang dapat memenuhi keinginan pemakai dalam hal: 1.
Penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai.
32
2. Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan tidak terlalu mengikat, termasuk
kesempatan sore dan malam untuk kelompok masyarakat. 3.
Kebebasan, tata cara dan akses informasi, tidak kaku dengan pengawasan longgar, tidak terlalu ketat, tertib, kondusif dan simpatik.
4. Suasana yang menyenangkan, aman, tenang, tentram, jauh dari kegaduhan
dan kebisingan. 5.
Sikap dan perilaku petugas yang penuh perhatian, ramah, santun, bersifat membimbing, memandu, penuh perhatian, menguasai masalah.
6. Tata tertib yang sederhana, mudah dipahami, diikuti dan dilaksanakan.
Adanya fasilitas dan kemudahan yang lain seperti: panduan, petunjuk, informasi singkat atau yang lain.
7. Menimbulkan kesan yang baik, menyenangkan dan memuaskan sehingga
orang ingin kembali lagi. 8.
Berorientasi kepada pelangangkonsumen dan bersifat mandiri. Sehingga dari keseluruhan paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemanfaatan layanan pustaka merupakan suatu cara untuk memanfaatkan tindakan dari pustakawan yang dapat memuaskan pemustaka dengan bahan pustaka seperti
koleksi buku, microfilm, maupun fasilitas yang lainnya.
33
2.3 Model Analisis
Pemanfaatan layanan perpustakaan yang maksimal merupakan tujuan dari setiap perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan layanan salah satunya
adalah pendidikan pengguna user education. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Data Primer Diolah 2016
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah pendidikan pengguna yang diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan, maka dapat
dirumuskan hipotesis kerjanya sebagai berikut: Ho
: β
1
= 0
Tidak terdapat pengaruh pendidikan pengguna terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan di Perpustakaan Universitas Udayana
H
1
:
β
1
≠ 0
Terdapat pengaruh pendidikan pengguna terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan di Perpustakaan Universitas Udayana
Pendidikan Pengguna X
Pemanfaatan Layanan
Perpustakaan Y