Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi

(1)

HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN OLEH

PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN UMUM TEBING TINGGI

Oleh :

Nama

: Fitri Maidana

NIM

: 050709007

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi

Oleh : Fitri Maidana

NIM : 050709007

Pembimbing I : Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum.

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Drs. Belling Siregar, SS. M.Lib

Tanda Tangan :


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi

Oleh : Fitri Maidana

NIM : 050709007

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si.

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M. A.

Tanda Tangan :


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Desember 2010

Penulis

Fitri Maidana


(5)

ABSTRAK

Maidana, Fitri. 2010. Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan

Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas layanan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan Umum Tebing Tinggi, penulis serta peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi tahun 2010 sebanyak 5000 orang. Penentuan banyaknya sampel digunakan Rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan koleksi dengan tingkat pendidikan pengguna perpustakaan digunakan metoda Analisis Korelasi Pearson’s Product Moment sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan uji t pada tingkat kesalahan 10%. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 15.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Koefisien determinasi hasil korelasi sebesar 0,038809. Hal ini menunjukkan bahwa 3,8% kualitas layanan perpustakaan dipengaruhi oleh pengguna sedangkan 96,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Kualitas Layanan

Perpustakaan terhadap Pengguna pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi”

ini. Shalawat beserta salam tak lupa penulis hanturkan atas junjungan kita, Nabi

Besar Muhammad SAW, yang telah menjadi utusan-Nya dan panutan bagi seluruh

umat manusia.

Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi tugas akhir penulis dalam menyelesaikan pendidikan pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan merupakan persyaratan guna memperoleh gelar sarjana sosial (S. Sos).

Penulis mengakui, dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Dan penulis juga menyadari bahwa semua ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan dari keluarga yang tiada henti-hentinya melimpahkan doa dan kasih sayangnya kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada kedua orangtua penulis yang tercinta dan tersayang, Ayah Ahmad

Darwis Spd. dan Emak Siti Nihayah, yang tiada henti-hentinya memberikan

limpahan doa, dukungan, kasih sayang, motivasi, semangat dan banyak pengorbanan lain dalam perjuangan penulis menyelesaikan skripsi ini. Tanpa semua itu, penulis tidaklah berarti apa-apa. Untuk itu, izinkanlah penulis mempersembahkan hasil dari perjuangan ini kepada papa dan mama tercinta sebagai bukti dari ketulusan dan kesungguhan penulis yang ingin melakukan dan memberikan segala hal yang terbaik untuk papa dan mama.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberi doa, dukungan dan motivasi:


(7)

1. Ibu Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Drs. Belling Siregar, SS. M. Lib selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesain skripsi ini.

3. Bapak Dr. Syahron Lubis, M. A. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si. selaku Ketua Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Drs. A. Ridwan Siregar, SH, M. Lib selaku Dosen Wali yang

telah membimbing dan mendidik penulis selama masa perkuliahan ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan

kepada penulis selama menuntut ilmu di Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

7. Bang Yudi yang selalu meluangkan waktunya untuk penulis selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak ya bang. 8. Bapak ZAHIDIN, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Kantor Perpustakaan

Umum Tebing Tinggi yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

9. Seluruh staf Kantor Perpustakaan Umum Tebing Tinngi, Kak Iin (sebagai sumber informasi), dan semua staf yang tidak dituliskan namanya. Terima kasih atas semua bantuannya selama penulis melakukan penelitian disana. 10.Kakakku tersayang, Eliyani, yang banyak meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untuk mendoakan, mendukung dan membantu penulis, dan abang iparku, bang Muhammad Yasir Hrp, Abangku Harika Putra

Nada dan kakak iparku Kurniati serta ponakanku ”si Bawel” Icha, ”si

gendut” Neeya dan ”silong” Irsya. Juga adikku Nia Arwi, yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk penulis. Terima kasih atas semua dukungan dan bantuannya.


(8)

11.Sahabat terbaik yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, juga telinganya untuk mendengarkan semua keluh-kesah penulis selama ini, Firza, Vera, Margareth. Entah bagaimana hidupku tanpa kalian!

12.Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu mendukung dan mendampingi penulis. Lucky, Titin, Siti, Mizana dan semua teman-teman stambuk 05. Terima kasih atas semuanya.

13.Yang tak terlupakan sahabat pemondokan hasanah Melda, Witry, Kak

Ika, Terima kasih atas doa, dukungan, dan semangat yang telah kalian

berikan, serta kebersamaan yang telah kita lalui. Semoga kita semua masih bisa berkumpul lagi.

14.Yang terakhir buat orang yang aku sayang ”kobal”, terima kasih atas dukungan dan kasih sayang yang tiada henti diberikan kepada penulis.

Medan, Desember 2010 Penulis

Fitri Maidana NIM : 050709007


(9)

DAFTAR ISI

Abstrak ... ... ... ... i

Kata Pengantar ... ... ... ... ii

Daftar Isi ... ... ... ... v

Daftar Lampiran ... ... ... ...vii

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Perpustakaan Umum 2.1.1.Pengertian Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2.Tujuan Perpustakaan Umum ... 7

2.1.3.Fungsi Perpustakaan Umum ... 10

2.1.4. Peran Perpustakaan Umum ... 12

2.2. Pelayanan Perpustakaan 2.2. 1.Pengertian Pelayanan Perpustakaan ... 14

2.2.2.Jenis pelayanan perpustakaan ... 15

2.2.2.1 Pelayanan Sirkulasi ... 15

2.2.2.2 Pelayanan Referensi ... 17

2.2.2.3 Pelayanan Audiovisual ... 18

2.2.2.4 Pelayanan Terbitan Berseri ... 19

2.2.2.5 Pelayanan Bimbingan Pengguna ... 19

2.2.3.Sistem Layanan Perpustakaan Umum ... 20

2.3. Kualitas Pelayanan 2.3.1. Pengertian kualitas ... 23

2.3.2. Pengertian Kualitas pelayanan ... 24

2.3.3. Dimensi Pengukuran Kualitas Pelayanan ... 26

2.3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Layanan ... 28

2.4. Pemanfaatan Layanan Perpustakaan 2.4.1. Pengertian Pemanfaatan Layanan ... 30

2.4.2. Tujuan Pemanfaatan Layanan ... 31

2.4.3. Frekuensi Pemanfaatan Layanan ... 32 2.5. Pengguna Perpustakaan


(10)

2.5.1. Pengertian Pengguna Perpustakaan ... 33

2.5.2. Kelompok Pengguna Perpustakaan ... 34

2.6. Pustakawan 2.6.1. Pengertian Pustakawan ... 35

2.6.2. Peran Pustakawan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 37

3.2 Lokasi Penelitian ... 37

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi ... 37

3.3.2. Sampel... 38

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 40

3.5. Instrumen Penelitian... 41

3.5.1. Angket ... 41

3.5.2. Kisi-kisi angket ... 42

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 43

3.7.1. Pengujian Validitas Instrumen ... 44

3.7.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 46

3.8. Metode Analisis Data ... 49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...51

4.2. Analisis Deskriptif ...52

4.2.1. Tanggapan Responden terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan (Variabel X) ...52

4.2.1.1. Dimensi Pengukkuran Kualitas Layanan Perpustakaan ...52

4.2.2. Faktor-faktor yang Mempenaruhi Kualitas Layanan ...55

4.2.3. Tanggapan Responden terhadap Jenis Layanan Perpustakaan ...59

4.2.4. Tanggapan Responden terhadap Peranan Pustakawan ...61

4.3 Analisa Statistik 4.3.1 Analisis Korelasi Pearson’s Product Moment...65

4.3.2 Pengujian Hipotesis ...66

4.3.3 Pengujian Determinan (r2) ...66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 68


(11)

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Angket Penelitian ... 71

Lampiran 2 : Gambaran Umum Perpustakaan Umum Tebing Tinggi... 75

Lampiran 3 :  Distribusi Skor Butir Jawaban Pernyataan Variabel X... 86

 Distribusi Skor Butir Jawaban Pernyataan Variabel Y... 89

 Jumlah Variabel X dan Variabel Y... 92

Lampiran 4 : Tabel Frekuensi Tanggapan Responden ... 95

Lampiran 5 : Uji Validitas dan Reliabilitas  Validitas dan Reabilitas Variabel X ... 99

 Validitas dan Reabilitas Variabel Y ... 100

Lampiran 6 : Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson’s Product Moment ... 102

Lampiran 7 : Tabel Krejcie ... 103

Lampiran 8 : Tabel Nilai Koefisien Korelasi ”r” Product Moment... 104


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel Penelitian ... 38

Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket ... 41

Tabel 3.3. Uji Validitas Kualitas Layanan Perpustakaan ... 43

Tabel 3.4. Uji Validitas Pemmanfaatan Layanan Perpustakaan... 44

Tabel 3.5. Uji Reliabilitas Kualitas Layanan Perpustakaan ... 46

Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Pemanfaatan Layanan Perpustakaan ... 46

Tabel 3.7. Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment ... 48

Tabel 3.8. Karekteristik Responden ... 49

Tabel 3.9. Tanggapan Responden terhadap Dimensi Pengukuran Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 1) ... 50

Tabel 4.0. Tanggapan Responden terhadap Dimensi Pengukuran Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 2) ... 51

Tabel 4.1. Tanggapan Responden terhadap Dimensi Pengukuran Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 3) ... 51

Tabel 4.2. Tanggapan Responden terhadap Dimensi Pengukuran Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 4) ... 52

Tabel 4.3. Tanggapan Responden terhadap Dimensi Pengukuran Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 5) ... 53

Tabel 4.4. Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 6) .. 54

Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 7) ... 54

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 8) ... 55

Tabel 4.7. Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 9) ... 56

Tabel 4.8. Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kualitas Layanan Perpustakaan (pernyataan 10) ... 56

Tabel 4.9. Tanggapan Responden terhadap Jenis Layanan Perpustakaan (pernyataan 11) ... 57

Tabel 4.10. Tanggapan Responden terhadap Jenis Layanan Perpustakaan (pernyataan 12) ... 57

Tabel 4.11 Tanggapan Responden terhadap Jenis Layanan Perpustakaan (pernyataan 13) ... 58 Tabel 4.12. Tanggapan Responden terhadap Jenis Layanan Perpustakaan


(14)

(pernyataan 14) ... 58 Tabel 4.13. Tanggapan Responden terhadap Jenis Layanan Perpustakaan (pernyataan 15) ... 59 Tabel 4.14. Tanggapan Responden terhadap Peranan Pustakawan

(pernyataan 16) ... 59 Tabel 4.15. Tanggapan Responden terhadap Peranan Pustakawan

(pernyataan 17) ... 60 Tabel 4.16. Tanggapan Responden terhadap Peranan Pustakawan

(pernyataan 18) ... 60 Tabel 4.17. Tanggapan Responden terhadap Peranan Pustakawan

(pernyataan 19) ... 61 Tabel 4.18. Tanggapan Responden terhadap Peranan Pustakawan

(pernyataan 20) ... 62 Tabel 4.19. Hasil Uji Statistik Koefisien Korelasi ... 62


(15)

ABSTRAK

Maidana, Fitri. 2010. Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan

Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas layanan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan Umum Tebing Tinggi, penulis serta peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi tahun 2010 sebanyak 5000 orang. Penentuan banyaknya sampel digunakan Rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan koleksi dengan tingkat pendidikan pengguna perpustakaan digunakan metoda Analisis Korelasi Pearson’s Product Moment sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan uji t pada tingkat kesalahan 10%. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 15.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Koefisien determinasi hasil korelasi sebesar 0,038809. Hal ini menunjukkan bahwa 3,8% kualitas layanan perpustakaan dipengaruhi oleh pengguna sedangkan 96,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.5Latar Belakang Masalah

Perpustakaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi siap akses bagi para pemakainya. Layanan perpustakaan umum disediakan dengan dasar kesamaan akses untuk semua orang tanpa memandang perbedaan umur, ras, gender, agama, kebangsaan, bahasa dan status sosial. Layanan dan materi khusus harus disediakan bagi pihak yang karena alasan tertentu tidak dapat menggunakan layanan dan materi biasa. Sebagai contoh pihak dengan minoritas, para penyandang cacat, orang sakit maupun narapidana.

Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Peran perpustakaan umum sebagai wahana untuk mencerdaskan masyarakat sekitarnya menjadi sangat penting, antara lain dengan belum berkembangnya perpustakaan sekolah, dan upaya untuk semakin memberdayakan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Perpustakaan umum dapat berupa Perpustakaan Umum Dati II, perpustakaan kecamatan desa, perpustakaan yang berlokasi di perumahan dan tempat ibadah.

Perpustakaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi siap-akses bagi para pemakainya, yang bersifat terbuka untuk umum, dibiaiyai dengan dana masyarakat umum, dan memberikan jasa pelayanan yang bersifat cuma-cuma. Perpustakaan umum dapat menjadi suatu tempat pendidikan yang tetrbuka untuk siapa saja. Perpustakaan umum menyediakan layanan dan koleksi untuk semua kalangan masyarakat.

Perpustakaan umum adalah salah satu sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan nasional. Dengan tujuan untuk mengembangkan kebiasaan membaca dan menulis bagi masyarakat,


(17)

maka terbuka daya kreasi dan motivasi mereka untuk peningkatan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dan ikut berperan serta dalam pembangunan nasional.

Dalam memberikan pelayanannya, perpustakaan mengutamakan kepentingan pengguna, dengan menyediakan bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, sehingga fungsi perpustakaan dapat terlaksana dengan baik. Perkembangan suatu perpustakaan dapat dilihat dari pelayanannya, karena keberhasilan pelayanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perpustakaan.

Pelayanan perpustakaan merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan karena kegiatan tersebut berhubungan langsung dengan pengguna. Kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan ditujukan untuk pemanfaatan layanan yang dimiliki perpustakaan. Aspek pelayanan perpustakaan menjadi penting untuk diperhatikan karena tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan, Perpustakaan Umum Tebing Tinggi merupakan perpustakaan yang sedang berkembang dengan jumlah koleksi sebanyak 11.102 judul dan 24.135 eksemplar. Pada perpustakaan ini, sistem layanan yang digunakan adalah sistem layanan terbuka, dengan jenis layanan yang dimiliki antara lain layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan terbitan berkala dan layanan koleksi. Pengguna perpustakaan tidak hanya para pelajar dan mahasiswa seluruh lapisan masyarakat yang ingin memperoleh informasi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhannya dapat menjadi anggota perpustakaan. Pengguna perpustakaan berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, usia dan pekerjaan. Oleh karena itu, pihak perpustakaan harus mampu memberikan layanan semaksimal mungkin agar para pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan mudah, serta mampu memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan secara efektif.

Dilatarbelakangi hal di atas maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai kualitas layanan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Oleh


(18)

karena itu, penulis menetapkan judul untuk penelitian ini adalah “Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh pengguna pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi”.


(19)

1.6Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi?

1.7Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah hubungan kualitas layanan perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan oleh pengguna pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi.

1.8Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Lembaga/instansi yang diteliti, yaitu Kantor Perpustakaan Umum Tebing Tinggi. Melalui penelitian ini, lembaga/instansi yang diteliti dapat mengetahui seberapa besar kualitas layanan perpustakaan sehingga dapat menjadi rujukan dikemudian hari.

2. Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Penulis, melalui penelitian ini, penulis dapat meningkatkan kemampuan dalam hal penelitian, serta dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang hal terkait dalam judul.

4. Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua kalangan pembaca.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kualitas layanan perpustakaan dan pengguna pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.


(20)

1.6Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Adanya hubungan yang signifikan antara kualitas layanan perpustakaan dengan pengguna perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi.


(21)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1. Perpustakaan Umum

2.1.1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai sarana pendidikan untuk mendidik diri sendiri dengan kata lain tempat mendapatkan pendidikan nonformal, mempunyai tugas untuk menghimpun, memelihara dan mendayagunakan bahan perpustakaaan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1995 : 5), pengertian perpustakaan umum adalah :

Perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhan akan informasi dari bahan bacaan.

Sedangkan Hermawan dan Zulfikar (2003 : 3) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya. Konsep dasar perpustakaan umum adalah didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan didanai dengan dana masyarakat.

Selain ke dua pendapat di atas Sjahrial - Pamuntjak (2000 : 30) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum adalah perpustakan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan umum merupakan wadah pengetahuan yang mendukung kepentingan masyarakat umum sebagai pusat informasi.


(22)

Sutarno (2003 : 32) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya.

Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang dan membedakan latar belakang penggunanya.

Pendapat di atas hampir sama dengan pendapat Sulistyo - Basuki (1993 : 46) yang menyatakan bahwa: “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”.

Selanjutnya menurut Sulistyo - Basuki (1994 : 35) Perpustakaan umum ialah:

Perpustakaan yang dibiayai dari dana umum, baik sebagian maupun seluruhnya, terbuka untuk umum tanpa membeda - bedakan, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerjaan, keturunan, serta memberikan layanan cuma - cuma untuk umum.

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa perpustakaan umum lebih menekankan tugasnya untuk mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan perpustakaan umum adalah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari pusat informasi lainnya yang bersama - sama bertujuan mendukung proses kegiatan belajar - mengajar demi tercapainya suatu masyarakat yang terinformasi.

Secara teknis, tujuan perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masayarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani


(23)

masyarakat umum tanpa membeda - bedakan usia, jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma - cuma bagi umum.

Menurut Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo - Basuki (1993 : 46) menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik; 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi

masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat;

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka; dan

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan sosial budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustkaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Sedangkan Hermawan dan Zulfikar (2006 : 31) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesejahteraan;

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari - hari;

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi;

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar; dan

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Dari uraian di atas, dapat diketahui tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan dan menyediakan informasi yang berguna bagi kehidupan masyarakat.


(24)

Sehubungan dengan uraian di atas (Sulistyo - Basuki, 1993 : 48) merumuskan tujuan perpustakaan umum sebagai berikut :

1. Pendidikan, perpustakaan umum bertugas memelihara dan menyediakan sarana untuk pengembangan perorangan atau kelompok pada semua tingkat kemampuan pendidikan.

2. Informasi, perpustakaan menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses yang cepat terhadap informasi yang tepat mengenai seluruh jutaan pengetahuan manusia.

3. Kebudayaan, perpustakaan merupakan pusat kehidupan kebudayaan dan secara aktif mempromosikan partisipasi dan apresiasi semua bentuk seni. 4. Rekreasi, perpustakaan memainkan peran penting dalam mendorong

penggunaan secara aktif rekreasi dan waktu senggang dengan menyediakan bahan bacaan.

Selain pendapat di atas dalam buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum (1992 : 6) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional.

2. Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah:

a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengnolah serta memanfaatkan informasi.

c. Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna.

d. Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri. e. Memupuk minat dan bakat masyarakat.

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

3. Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya,


(25)

sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

Berdasarkan uraian di atas, dinyatakan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk mengembangkan minat baca dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan mereka.

2.1.3. Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi perpustakaan umum adalah: Fungsi Edukatif

Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca.

Fungsi Informatif

Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku - buku referensi, bacaan ilmiah populer berupa buku dan majalah ilmiah serta data - data penting lainnya yang diperlukan pembaca.

Fungsi Kultural

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/terekam. Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.

Fungsi Rekreasi

Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan - bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku - buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak - anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak - anak dan dewasa. (Yusuf, 1996: 21).

Perpustakaan umum sebagai perangkat dan bagian yang tidak lepas dari sistem pembelajaran sepanjang hayat berfungsi sebagai :

1. Pusat informasi, menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat pemakai.

2. Preservasi kebudayaan, menyimpan dan menyediakan tulisan - tulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan kebudayaan di masa yang akan datang.


(26)

3. Pendidikan, mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian; dan 4. Rekreasi, dengan bahan - bahan bacaan yang bersifat hiburan

perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang (Samosir, 2004: 8)

Selain kedua pendapat di atas dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui

pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain - lain. 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximili, dan lain - lain.

7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

9. Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya.

10.Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan

11.Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Dari pendapat di atas, dapat diuraikan bahwa pada dasarnya fungsi perpustakaan adalah sebagai pusat informasi, proservasi kebudayaan, pendidikan dan rekreasi.

Sehubungan dengan fungsi tersebut di atas Siregar, (2004 : 76) menjelaskan peran utama perpustakaan umum yang ditugaskan pemerintahan negara kepada suatu perpustakaan umum yaitu :

1. Membantu masyarakat terutama remaja dan anak - anak menjadi melek informasi termasuk di dalamnya mengajarkan bagaimana cara menelusur informasi dan mengembangkan kebiasaan membaca;

2. Membantu orang dewasa untuk “belajar sepanjang hayat”dan belajar kembali untuk perubahan atau peningkatan karier; dan

3. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan. Peran tersebut termasuk unik karena tidak dapat dipenuhi oleh lembaga jenis lainnya


(27)

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa fungsi perpustakaan umum yaitu membantu masyarakat umum untuk belajar sepanjang hayat.

2.1.4 Peran Perpustakaan Umum

Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah - tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunanya.

Menurut Sutarno (2006: 68), peranan sebuah perpustakaan adalah bagian tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain:

a. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, perservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

b. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan pemakainya.

c. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

d. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan budaya baca, kegemaran membaca, dan yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan - lahan dan hilang semangatnya.

e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

f. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan.

g. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.


(28)

h. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai, dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

i. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya.

j. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atau kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai representatif.

k. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat - obat terlarang, dan indispliner.

Sedangkan Sutarno (2003: 55), menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain:

1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya.

3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya

5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia.

6. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.


(29)

2.2. Pelayanan Perpustakaan

2.2.1. Pengertian Pelayanan Perpustakaan Umum

Pelayanan perpustakaan merupakan tugas penting dari setiap perpustakaan untuk melayani masyarakat umum. Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan yang tak ada akhirnya, kecuali perpustakaan menyatakan jam layanan ditutup.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 : 53), “pelayanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pengguna. Melalui pelayanan perpustakaan, pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara optimal dan memanfaatkan berbagai perkakas penelusuran yang tersedia”. Sedangkan Darmono (2001: 134) menyatakan bahwa: “layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang memiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pengguna.

Sehubungan dengan layanan tersebut di atas Moenir (1995: 410) mengungkapkan perwujudan pelayanan yang didambakan adalah:

1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadang dibuat - buat.

2. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu atau sindiran yang mengarah kepada permintaan sesuatu, baik dengan alasan untuk dinas maupun kesejahteraan.

3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu.

4. Pelayanan yang jujur dan terus terang.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang didambakan dari pelayanan adalah adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadang dibuat - dibuat dan mendapatkan pelayanan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu.


(30)

2.2.2. Jenis pelayanan perpustakaan

Dalam memenuhi kebutuhan penggunanya, perpustakaan memiliki beberapa jenis pelayanan. Diantaranya pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan audiovisual, pelayanan terbitan berseri dan pelayanan bimbingan pengguna.

Menurut Rahayuningsih (2007: 87) jenis - jenis layanan pengguna dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Layanan locker 2. Layanan sirkulasi 3. Layanan referensi

4. Layanan penelusuran informasi 5. Layanan informasi koleksi terbaru

6. Layanan koleksi, terbagi atas: (a) Layanan koleksi umum/sirkulasi, (b) Layanan koleksi cadangan, (c) Layanan terbitaan berkala, (d) Layanan koleksi digital, (e) Layanan koleksi referensi, (f) Layanan koleksi khusus, (g) Layanan koleksi tugas akhir.

7. Layanan ruang baca 8. Layanan foto copy

9. Layanan workstation dan multimedia

10.Layanan lain - lain, termasuk: pengawasan keluar masuknya koleksi, penataan koleksi, layanan informasi perpustakaan, pendidikan pengguna, sosialisasi peraturan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis pelayanan yang dapat dilaksanakan perpustakaan adalah layanan locker, layananan sirkulasi, layanan referensi, layanan penelusuran informasi, layanan koleksi, layanan ruang baca, layanan foto copy dan lain sebagainya.

2.2.2.1. Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu pelayanan yang terdapat di perpustakaan. Menurut Yusuf (1996: 142) “pelayanan sirkulasi adalah peredaran atau keluar masuknya bahan pustaka. Untuk kelancaran pelayanan maka digunakan sistem tertentu agar ada tanggungjawab pengguna terhadap jasa layanan perpustakaan”. Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 95) “pelayanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi”.


(31)

Definisi layanan sirkulasi dalam Buku Panduan Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992 : 86) adalah, ”kegiatan peminjaman bahan pustaka kepada annggota yang sudah diijinkan meminjam.

Selain pendapat di atas Lasa (2005: 213) menyatakan bahwa pelayanan sirkulasi bertujuan untuk:

1.Agar para pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal.

2.Agar mudah diketahui identitas peminjaman buku yang dipinjam dan waktu pengembalian.

3.Untuk menjamin pengembalian pinjaman dalam waktu yang ditentukan.

4.Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan.

5.Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaraan.

Untuk mencapai tujuan layanan sirkulasi tersebut, ada beberapa tugas yang harus dilaksanakan unit pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo - Basuki (1993 : 257 - 259) tugas yang harus dilakukan bagian sirkulasi adalah sebagai berikut:

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan.

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman.

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Bertanggungjawab atas segala berkas peminjaman. 8. Membuat statistika peminjaman.

9. Peminjam antar perpustakaan.

10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.

11.Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman.

Layanan sirkulasi bertugas untuk melakukan pengawasan kepada pengguna baik dalam peminjaman maupun pengembalian. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam peminjaman maupun pengembalian.


(32)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diuraikan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang disediakan perpustakaan untuk melayani pengguna yang akan meminjam dan mengembalikan bahan pustaka.

2.2.2.2. Pelayanan Referensi

Salah satu pelayanan yang ada di perpustakaan adalah pelayanan referensi. Pelayanan ini menitikberatkan pada pelayanan individu agar mereka mampu memanfaatkan sumber - sumber rujukan yang dimiliki perpustakaan.

Darmono (2001: 141) menyatakan bahwa:

Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi - koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca di tempat.

Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 103) menyatakan bahwa:

Pelayanan referensi adalah suatu kegiatan untuk membantu penggunan perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.

Selain pendapat di atas Yusuf (1996 : 145) menyatakan bahwa “layanan referensi di perpustakaan umum ditujukan untuk keperluan konsultasi, bahan rujukan, dan informasi umum yang dikaitkan dengan aspek pembangunan nasional daerah”.

Layanan referensi merupakan layanan rujukan untuk membantu pengguna dalam menemukan informasi serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.

Pada bagian layanan referensi ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan. Menurut Sumardji, P. (1993 : 29) kegiatan yang dilakukan pada pelayanan referensi antara lain adalah :

1. Melayani para anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuan/referensi (reference books), bila diperlukan dengan berbagai keterangan seperlunya secara lisan kepada para anggota perpustakaan yang bersangkutan.


(33)

2. Melayani permintaan foto copy yang diajukan oleh para anggota perpustakaan, sehubungan dengan pemakaian koleksi referensi tersebut karena tidak boleh diawa pulang atau dibawa keluar perpustakaan oleh anggota perpustakaan.

3. Melayani permintaan penelusuran informasi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan ataupun siapa saja yang mengajukan permintaan meskipun bukan anggota perpustakaan, syarat - syarat tertentu.

4. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali (reshelving) koleksi pustaka acuan yang telah dibaca oleh para anggota.

5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan - kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan referensi.

Sebagai pustakawan bagian layanan referensi,pustakawan tersebut harus mampu melayani pengguna yang memerlukan koleksi referensi, melayani permintaan penelusuran informasi dan melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali koleksi pustaka acuan yang telah dibaca oleh pengguna serta membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan - kegiatan yang telah dilaksanakan dalam ranngka melaksanakan kegiatan pelayanan referensi.

2.2.2.3. Pelayanan Audiovisual

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku pedoman (2004: 90) dikemukakan “pelayanan audiovisual adalah kegiatan melayankan bahan audiovisual kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam perpustakaan, misalnya film dengan proyektornya”.

Dalam melaksanakan pelayanan audiovisual ada tujuan yang harus dicapai. Tujuan penyelenggaraan layanan audiovisual dalam Perpustakaan Perguruan Tnggi: Buku Pedoman (2004: 90) adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan rekreasi.

2. Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan.

4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka audiovisual di samping bahan bacaan.


(34)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan audiovisual merupakan suatu layanan yang terdapat di perpustakaan yang dapat memotivasi pengguna untuk memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.

2.2.2.4. Pelayanan Terbitan Berseri

Terbitan berseri merupakan suatu terbitan yang berisi informasi berita aktual, berita keilmuan serta kejadian - kejadian yang berhubungan dengan sosial ekonomi, teknologi, dan perkembangan ilmu pengetahuan, yan pada umumnya diminati oleh masyarakat

Menurut Saleh (1996: 26) terbitan berseri mempunyai peran sebagai berikut: 1. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman seseorang. 2. Menjadi media untuk menyampaikan hasil - hasil penemuan terbaru dalam

bidang tertentu.

3. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang. 4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 49) dinyatakan bahwa “dalam mengadakan terbitan berseri, perpustakaan hendaknya mengikuti petunjuk, yakni: (1) Melanggan terbitan berkala (majalah atau jurnal) yang penting bagi semua bidang studi, (2) Secara selektif melanggan terbitan berkala umum yang bernilai penelitian atau yang dibutuhkan sivitas akademika.”

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa terbitan berseri memiliki ruang dalam menampung ide, gagasan pengalaman seseorang untuk disebarluaskan kepada publik.

2.2.2.5. Pelayanan Bimbingan Pengguna

Pelayanan bimbingan pengguna merupakan salah satu pelayanan perpustakaan dalam rangka menambah pengetahuan pengguna tentang perpustakaan. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 : 75) “Pelayanan bimbingan pengguna adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien.


(35)

Sedangkan Rahayuningsih dalam bukunya Pengelolaan Perpustakaan (2007 : 123) menyatakan bahwa:

Bimbingan pengguna adalah kegiatan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui sumber - sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas, dan jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber - sumber informasi secara tepat dan cepat, serta mendidik pengguna perpustakaan untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab.

Tujuan dari pelayanan bimbingan pengguna adalah:

1. Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memmanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri.

2. Memberikan pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan informasidalam subjek tertentu.

3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan pelayanan perpustakaan. 4. Mempromosikan pelayanan perpustakaan.

5. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembngan ilmu dan teknologi (Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman, 1994 : 75).

Sehubungan dengan penjelasan di atas, Lasa (2005 : 234) mengemukakan bahwa tujuan menyelenggarakan bimbingan pengguna yaitu sebagai berikut :

1. Memanfaatkan jasa informasi yang tersedia. 2. Mengoptimalkan sarana dan fasilitas.

3. Mencapai terwujdnya masyarakat informasi. 4. Ikut berperan serta dalam proses pendidikan.

5. Mengefektifkan dan mengefisiensi pencarian informasi.

Pelayanan bimbingan pengguna diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna dalam menggunakan layanan yang disediakan perpustakaan. Dengan demikian pelayanan bimbingan pengguna adalah pelayanan yang diselenggarakan perpustakaan dengan tujuan agar pengguna dapat lebih mengenal koleksi dan layanan perpustakaan serta mampu memanfaatkan layanan dan koleksi tersebut dengan sebaik - baiknya.

.

2.2.3. Sistem layanan perpustakaan umum

Sistem layanan merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk


(36)

mendekati buku atau mencari informasi yang dibutuhkannya. Agar pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka perlu ditentukan sistem layanan digunakan. Secara umum, sistem layanan yang digunakan perpustakaan ada dua macam yaitu sistem layanan yang bersifat terbuka (open access) dan sistem layanan bersifat tertutup (closed access).

Sistem layanan terbuka merupakan bagian dari sistem layanan perpustakaan. Menurut Buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruaan Tinggi (1999: 33), “sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari ruang koleksi”.

Sedangkan pengertian sistem layanan terbuka menurut Lasa (1994 : 5) adalah “suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka merupakan suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan tersebut.

Dalam pelaksanaannya sistem layanan terbuka pada perpustakaan memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Menurut Darmono (2001: 139), keuntungan dan kerugian sistem layanan terbuka antara lain:

Keuntungan :

1.Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi.

2.Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.

3.Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lalu jika yang dicari tidak ditemukan.

4.Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.

Kerugian :

1.Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing, buku yang sudah dicabut dan jajaran tak dikembalikan lagi oleh pengguna secara tidak tepat.


(37)

2.Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.

3.Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas/mobilitas pengguna lebih leluasa.

4.Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perolehan bahan pustaka.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami pada sistem layanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan memilih koleksi yang dibutuhkannya.

Sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memperkenankan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Pengguna bisa memilih koleksi melalui katalog, dan selanjutnya petugas perpustakaan yang akan mengambilnya dari jajaran koleksi.

Menurut Rahayuningsih (2007: 94) keuntungan dan kerugian dalam sistem tertutup adalah:

Keuntungan:

1. Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi.

2. Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas.

3. Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil.

Kerugian:

1. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman.

2. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang).

3. Jumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.

4. Peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.


(38)

2.3. Kualitas Pelayanan 2.3.1 Pengertian kualitas

Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Meningkatkan kualitas merupakan pekerjaan semua orang adalah pelanggan/pengguna.

Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin kurang berkualitas di masa mendatang). Ada lima dimensi kualitas yaitu :

1. Rancangan (design), sebagai spesifikasi produk.

2. Kesesuaian (conformance), yakni kesesuaian antara maksud desain dengan penyampaian produk.

3. Ketersediaan (availabity), mencakup aspek yang dapat dipercaya. Dan produk itu tersedia bagi konsumen untuk digunakan.

4. Keamanan (safety), aman dan tidak membahayakan konsumen.

5. Guna praktis (field use), kegunaan praktis yang dapat dimanfaatkan pada penggunanya oleh konsumen.

Gaspersz (1997 : 12) menyatakan bahwa:

Pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atau penggunaan produk.

Sedangkan menurut Sviokla yang dikutip oleh Lupiyoadi (2001:146 - 147) menjelaskan kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu :

1. Kinerja (Performance), kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut - atribut yang dapat diukur, aspek - aspek kinerja individu.

2. Keseragaman Produk (Features), Features suatu produk biasanya diukur secara subjektive oleh masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

3. Kehandalan (Reliability), dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.


(39)

4. Kesesuaian (Conformance), dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standart dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.

5. Daya Tahan/Ketahanan (Durability), ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas.

6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability), dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

7. Estetika (Aesthetics), Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality), Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut - atribut produk dan jasa.

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa. Dengan kualitas pelayanan perpustakaan seperti kinerja, keseragaman produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika, kualitas yang dipersepsikan, kehandalan, daya tangkap, asuransi dan empati yang baik dan ramah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna, yaitu pengguna akan merespon apa yang telah diberikan oleh perpustakaan demi kepuasan pengguna.

2.3.2. Pengertian kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada pengguna sesuai dengan standar pelayanan yang telah dilakukan sebagai pedoman dalam memberikan layanan. Menurut Wyckop dalam Tjiptono (1996: 59), ”kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atau tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan/pengguna”.


(40)

Sedangkan menurut Zeithaml et.al (1990: 19), kualitas pelayanan dapat didefenisikan sebagai “The extent of discrepancy between customers expectations or desire and their perceptions”. Pendapat tersebut dapat diartikan, bahwa kualitas pelayanan merupakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan pengguna dan tingkat persepsi mereka.

Selain pendapat di atas Lukman dalam Kurniawati (2007: 5) menyatakan, kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan/pengguna sesuai dengan prinsip lebih murah, lebih baik, cepat, tepat, akurat, ramah, sesuai dengan harapan pelanggan/pengguna.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan bentuk layanan yang memenuhi kebutuhan pengguna atau pemakai dengan standar kualitas yang beragam antara satu orang dengan orang lain dan dari situasi ke situasi yang lain.

Sehubungan dengan kualitas pelayanan di atas Zetmal, Parasuraman dan Berry dalam Kurniawati (2007: 5) mengemukakan ada lima dimensi yang digunakan untuk mengukur dan menilai suatu kualitas pelayanan yaitu:

1. Tampilan fisik (tangibles), misalnya penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan.

2. Kehandalan (reliability), artinya suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.

3. Ketanggapan (resvonsivences), misalnya suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat keapda pelanggan/pengguna.

4. Jaminan/kepastian (assurance), artinya pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas yang dapat menjamin kinerja yang baik.

5. Empati (empathy), artinya memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan/pengguna da berupaya untuk memahami kegiatan konsumen.

Agar pengguna merasa puas, maka layanan pengguna perpustakaan harus berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain:

1. Koleksi

a. Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan

b. Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi. 2. Fasilitas


(41)

a. Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya.

b. Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.

3. Sumber daya manusia

a. Kesopanan dan keramahan petugas dalam member layanan, terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan pengguna.

b. Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan.

c. Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna.

d. Profesional. Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang berjiwa SMART, yaitu siap mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik, antusias/bnagga pada profesi, ramah dan menghargai pengguna jasa, tabah di tengah kesulitan.

4. Layanan perpustakaan

a. Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.

b. Akurasi layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani, fasilitas pendukung seperti komputer.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu koleksi, fasilitas, sumber daya manusia dan layanan perpustakaan.

2.3.3. Dimensi Pengukuran Kualitas Pelayanan

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perpustakaan adalah kemampuan perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada penggunanya. Kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu yang terdiri dari:

1. Kinerja (Performance).

Kinerja di sini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut - atribut yang dapat diukur, dan aspek - aspek kerja individu.

2. Keseragaman Produk (Features).

Features suatu produk biasanya diukur secara subjektif oleh masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakterfleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.


(42)

Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.

4. Kesesuaian (Conformancecci)

Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat dianttisipasi dan beberapa kesalahan lain.

5. Daya Tahan/ Ketahanan (Durability).

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas.

6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability).

Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

7. Estetika (Aesthetics).

Estetika suatu produk diliha melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality).

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut - atribut produk dan jasa. (Sviokla dalam Lupiyoadi, 2001 : 146 - 147).

Sedangkan Parasuraman, dkk dalam Alma (2003 : 31 - 32) mengungkapkan ada lima faktor penentu kualitas pelayanan, yaitu:

1. Tangible (berwujud ) yaitu berupa penampilan fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi.

2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan

sesuai dengan yang dijanjikan terpercaya dan akurat, konsisten dan kesesuaian pelayanan.

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha

untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengagr dan mengatasi keluhan/ complaint yang diajukan konsumen.

4. Assurance, yaitu mmencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat

yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf (bebas dari bahaya, resiko dan keragu - raguan).

5. Emphaty (empati) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada langganan.


(43)

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa dalam menilai mutu kualitas suatu layanan, dapat menggunakan banyak dimensi pengukuran, diantaranya adalah: kinerja, kualitas yang dipersepsikan, bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, asuransi dan empati.

Menurut Kurniawati dalam artikelnya Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi (2007 : 5) bahwa ada dua metode untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan, yaitu:

2. Melalui peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), yakni dengan diikut sertakannya petugas dalam berbagai pendidikan, kegiatan dan keterampilan. 3. Melalui peningkatan sarana dan prasarana, yaitu peningkatan semua barang

atau perlengkapannya yang disediakan perpustakaan.

Sementara itu menurut Dwijati (2006 : 61), ada beberapa upaya yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan untuk meningkatkan kualitas jasa layanan di perpustakaan, antara lain:

1. Penambahan koleksi baru baik buku maupun jurnal dalam bentuk digital. 2. Meningkatkan kerjasama layanan antar perpustakaan.

3. Mengembangkan jasa layanan baru berupa paket informasi atau informasi terbaru menurut subjek tertentu.

4. Meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan teknologi informasi dalam menunjang layanan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan banyak cara yang harus dilakukan diantaranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kerjasama layanan, menambah koleksi serta mengembangkan jasa layanan baru di perpustakaan.

2.3.4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suatu layanan, faktor - faktor tersebut biasanya muncul akibat beberapa hal, seperti pendapat Murtiningsih (2006 : 2 - 3), yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:


(44)

1. Faktor Kesadaran

Faktor kesadaran berfokus pada individu yang melakukan suatu tugas atau pekerjaan, kesadaran pada kuallifikasi pekerjaan, resiko yang dihadapi, konsumen yang ditangani dan cakupan tugas penting akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

2. Faktor Aturan

Aturan biasanya memuat hal - hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Aturan memuat cara kerja normative yang harus ditempuh suatu organisasi atau individu. Bahwa aturan yang dibuat untuk mengatur organisasi dank arena setiap aturan pada akhirnya menyangkut langsung ataupun tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia dan sifat kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama.

3. Faktor Organisasi

Organisasi pelayanan pada dasarnya berbeda dengan organisasi pada umumnya meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam penerapannya karena sasaran pelayanan ditujukan kepada manusia yang mempunyai watak dan kehendak yang multi komplek. Oleh karena itu organisasi pelayanan ini lebih banyak ditekankan kepada pengaturan dan mekanisme kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai.

4. Faktor Keterampilan dan Kemampuan

Bahwa kuallitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan dan keterampilan individu dalam melayani pengguna. Keterampilan dan kemampuan merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi seseorang dari sisi tinjau baik skill maupun fisik dapat melakukan atau pekerjaan sesuai dasar ketentuan yang berlaku.

5. Faktor Sarana Pelayanan

Bahwa kualitas pelayanan yang tinggi harus didukung oleh sarana pelayanan yang lengkap. Sarana berfungsi untuk memudahkan pelayanan, memberikan kecepatan pelayanan yang lebih tinggi, menciptakan keakuratan dan kehandalan serta kejelasan informasi yang seharusnya dicatat yang hasil akhir bermuara pada efisiensi dan efektivitas pelayanan.

Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di atas Garvin dalam Nasution (2004 : 43) menyatakan sebagai berikut:

1. Transcendental approach

Dalam pendekatan ini, kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefenisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam dunia seni, misalnya seni music, seni drama, seni tari, dan seni rupa.

2. Product - based approach

Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang memiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi individual.


(45)

3. User - based approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

4. Manufacturing - based approach

Pendekatan ini bersifat supply - based dan terutama memperhatikan praktik - praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefenisikan kualitas sebagai kesesuaian/sama dengan persyaratan. Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operations - driven. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.

5. Value - based approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade - off antara kinerja dan harga, kualitas didefenisikan sebagai “affradable axcellence”. Kulaitas dalam perspektif ini bersifat relative, sehingga produk yang memilliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai.

2.4. Pemanfaatan Layanan Perpustakaan 2.4.1. Pengertian Pemanfaatan Layanan

Dalam mencapai produktivitas perpustakaan diperlukan pemanfaatan perpustakaan yang maksimal. Menurut Sutarno (2006: 215) dinyatakan “Pemberdayaan atau pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau optimal”.

Kata pemanfaatan berasal dari kata “manfaat” yang bermakna faedah dan guna. Dalam Kamus Besar Indonesia (1992: 626) dinyatakan bahwa pemanfaatan mengandung arti “proses, cara dan pembuatan memanfaatakan”.

Sedangkan menurut Purwako (2007: 2) bahwa ”Pemanfaat pelayanan perpustakaan adalah memberikan bantuan kepada pembaca untuk memperoleh bahan pustaka/informasi sesuai kebutuhannya”.

Hal ini dapat diartikan bahwa pemanfaatan layanan perpustakaan adalah suatu proses pendayagunaan layanan yang tersedia di perpustakaan oleh pengguna dimana dimana ada suatu kebutuhan dan minat pengguna dalam pemanfaatan perpustakaan.


(46)

Untuk mencapai pemanfaatan perpustakaan secara maksimal perlu dilakukan suatu kegiatan pembinaan pengguna agar membantu penggunaan memanfaatkan setiap layanan. Mufid (2008: 2) yang dikutip oleh Wilson menyatakan bahwa:

Salah satu cara optimalisasi pemanfaatan layanan di perpustakaan adalah melalui pendidikan pemakaian, pendidikan pemakaian adalah mendidik pemakai perpustakaan apakah itu mahasiswa, staf dan anggota masyarakat umum, tentang bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan layanan – layanannya.

Sehubungan dengan hal di atas Sutarno (2003: 112) mengemukakan bahwa pembinaan masyarakat pemakaian dapat dilakukan dengan cara:

1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan yaitu menuntun, mengarahkan, memberi penjelasan tentang cara – cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.

2. Memberitahukan pendidikan pemakai yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk beluk perpustakaan, cara menjadi anggota. Persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi, masyarakat didalam perpustakaan. Semua ini dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan secara cepat dan tepat tanpa mengalami kesulitan.

3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan yakni dengan cara:

• Membuat papan nama dan papan petunjuk perpustakaan • Mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota perpustakaan • Membuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronika • Mengadakan pameranan perpustakaan

• Mengadakan pertemuan atau forum ilmiah

Mengundang para tokoh , pakar, figure public ke perpustakaan

• Mengadakan berbagai perlombaan dengan hadiah piagam, piala dan penghargaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan masyarakat mencapai pemanfaatan perpustakaan yang maksimal dilakukan dengan cara melaksanakan bimbingan pemakaian dengan menuntut dan mengarahkan pengguna, memberitahukan pendidikan pemakai dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan pemakai, selanjutnaya melakukan sosialisasi, publikasi, dan promosi perpustakaan.


(47)

2.4.2. Tujuan Pemanfaatan Layanan

Dalam memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan selalu memberikan pelayanan yang maksimal agar pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan sumber informasi yang ada di perpustakaan, dengan baik hal ini sesuai dengan tujuan perpustakaan yaitu memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Menurut Sutarno (2003: 112) menyatakan bahwa:

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan masyarakat dapat menemukannya di perpustakaan. Apabila kedatangan anggota masyarakat di perpustakaan atas pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan orang lain, maka hanya bersifat sementara/spontan. Sedangkan yang diharapkan adalah kunjungan rutin sebagai suatu kegemaran, kebiasaan, dan keperluan yang berkaitan perpustakaan.

Dari pendapat di atas jelas bahwa untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan haruslah berorientasi pada kegemaran, kebiasaan dan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan.

Tujuan pemanfaatan perpustakaan menurut Soedibyo (1987: 71) adalah : 1. Keperluan tugas sekolah

2. Tugas studi yang dilakukan di fakultasnya 3. Tugas reseach dan

4. Recreational readings

Berdasarkan tujuan di atas diketahui bahwa banyak tujuan kunjungan ke perpustakaan dimana keperluan setiap pengguna berbeda – beda, untuk siswa tujuannya adalah untuk keperluan tugas sekolah, mahasiswa untuk pemenuhan tugas studi, untuk penelitian untuk tugas penelitian, dan Recreational Reading.

2.4.3. Frekuensi Pemanfaatan Layanan

Dalam upaya agar masyarakat teratur dan terus – menerus memanfaatkan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini informasi yang tersedia harus dapat menarik minat pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan


(48)

perpustakaan oleh pengguna dapat berkembang. Menurut Salim (2002: 425) bahwa ”Frekuensi adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur”.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1992: 275) frekuensi mempunyai arti ”Kekerapan”

Jadi jelas bahwa keseringan pemanfaatan merupakan suatu rutinitas pengguna perpustakaan, dimana frekuensi pemanfaatan tersebut berhubungan dengan kebutuhan pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan dapat menjadi tolak ukur pemanfaatan perpustakaan.

2.5. Pengguna Perpustakaan

2.5.1. Pengertian Pengguna Perpustakaan

Pengguna adalah seseorang atau sekelompok yang pada umumnya bberpotensi membutuhkan jasa pelayanan dan hubungan dengan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 372), disebutkan bahwa “pengguna adalah seseorang yang menggunakan atau memanfaatkan”. Sedangkan Menurut Sulistyo - Basuki (1993: 8),

Pengguna dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang lebih luas, pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan.

Pendapat lain tentang pengguna dikemukan Lupiyoadi (2001: 143) menyatakan bahwa:

Pelanggan/pengguna adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.

Dengan demikian, pengguna perpustakaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang ke perpustakaan atas dasar kebutuhan informasi dan menggunakan jasa layanan perpustakaan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.


(49)

2.5.2. Kelompok Pengguna Perpustakaan

Sulistyo - Basuki (2004: 399 - 400) mengkategorikan pengguna informasi ilmiah menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Ilmuwan (peneliti), yang bergerak dalam penelitian dasar dan eksperimental dalam ilmu - ilmu dasar.

2. Insinyur (engineers, rekayasawan, spesialis praktis), bergerak dalam bidang disain eksperimental, proyeksi dan aktivitas operasional dalam berbagai bidang teknologi dan industri.

3. Manajer dalam ruang lingkup sains, teknologi dan ekonomi nasional.

Selain itu, Saepudin (2009: 8), menyatakan bahwa:

Pustakawan harus melihat dari kelompok pembaca yang dilayani dan yang memanfaatkan sumber informasi tersebut. Pustakawan sebagai selektor harus memiliki kriteria tertentu terhadap bahan koleksi yang akan mereka layangkan kepada masyarakat pengguna informasi tersebut yang dapat ditinjau dari berbagai sudut, antara lain :

1. Usia Kelompok Pembaca

Selektor harus memiliki pengetahuan dalam menentukan bahan pustaka mana yang boleh dan tidak boleh dilayangkan kepada pembaca dengan memprediksi kesesuaian bahan pustaka tersebut dengan usia pembaca. 2. Pendidikan Kelompok Pembaca

Seorang selektor harus memprediksi kesesuaian suatu bahan pustaka dengan pendidikan kelompok pembaca, karena beberapa kalangan pembaca tentu memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda - beda. Tentu sangat tidak mungkin seseorang yang memilikki latar belakang pendidikan sosial disuguhi bahan pustaka yang berhubungan dengan bidang kedokteran.

3. Keterbatasan Fisik Kelompok Pembaca

Selektor harus mampu menyeleksi bahan - bahan pustaka yang dibutuhkan oleh kelompok pembaca yang memiliki keterbatasan fisik. Misalnya dengan menyediakan bahan - bahan pustaka bagi saudara - saudara kita yang Tuna Netra.

4. Gender Kelompok Pembaca

Seorang selektor harus mampu menyeleksi bahan - bahan pustaka dengan mellihat sudut pandang gender kelompok pembaca tersebut, agar tercapai penyampaian informasi yang tepat sasaran.


(1)

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 10

Alpha = .9047

Validitas dan Reabilitas Variabel Y

Mean Std Dev Cases

1. Y1 1.6000 .4983 30.0 2. Y2 1.5667 .5040 30.0 3. Y3 1.6000 .4983 30.0 4. Y4 1.5667 .5040 30.0 5. Y5 1.6333 .5561 30.0 6. Y6 1.5333 .5074 30.0 7. Y7 1.5667 .5040 30.0 8. Y8 1.5667 .5040 30.0 9. Y9 1.6333 .5561 30.0 10. Y10 1.5667 .5040 30.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 15.8333 18.0747 4.2514 10


(2)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

Y1 14.2333 14.4609 .8881 .9387

Y2 14.2667 15.3057 .6377 .9494

Y3 14.2333 14.4609 .8881 .9387

Y4 14.2667 14.3402 .9118 .9376

Y5 14.2000 14.6483 .7324 .9458

Y6 14.3000 14.5621 .8406 .9407

Y7 14.2667 15.3057 .6377 .9494

Y8 14.2667 14.3402 .9118 .9376

Y9 14.2000 14.5103 .7684 .9441

Y10 14.2667 15.3057 .6377 .9494

Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 10 Alpha = .9487


(3)

Lampiran 6

Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson’s Product Moment

Correlations

1 .565** .000 98 98 .565** 1 .000

98 98 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

KualitasLayanan

Pengguna

Kualitas

Layanan Pengguna

Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed). **.


(4)

TABEL KREJCIE

PENETAPAN UKURAN BERDASARKAN BESARNYA POPULASI PADA TINGKAT KEPERCAYAAN 95% (α =0,05)

N S N S N S

10 10 220 140 1.200 291

15 14 230 144 1.300 297

20 19 240 148 1.400 302

25 24 250 152 1.500 306

30 26 260 155 1.600 310

35 32 270 159 1.700 313

40 36 280 162 1.800 317

45 40 290 165 1.900 320

50 44 300 169 2.000 322

55 48 320 175 2.200 327

60 52 340 181 2.400 331

65 56 360 186 2.600 335

70 59 380 191 2.800 338

75 63 400 196 3.000 341

80 66 420 201 3.500 346

85 70 440 205 4.000 351

90 73 460 210 4.500 354

95 76 480 214 5.000 357

100 80 500 217 6.000 361

110 86 550 226 7.000 364

120 92 600 234 8.000 367

130 97 650 242 9.000 368

140 103 700 248 10.000 373

150 108 750 254 15.000 375

160 113 800 260 20.000 377

170 118 850 265 30.000 379

180 123 900 269 40.000 380

190 127 950 274 50.000 381

200 132 1.000 278 75.000 382

210 136 1.100 285 100.000 384

Catatan : N = Populasi S = Sampel


(5)

Lampiran 8

TABEL NILAI KOEFISIEN KORELASI ”r” PRODUCT MOMENT

N Taraf Signif N Taraf Signif N Taraf Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,99 0,999 27 0,381 0,487 55 0 ,266 0,345 4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270 11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364


(6)

Tabel Nilai Distribusi t

V Α

0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 4 0,741 1,533 2,123 2,776 3,747 4,604 5 0,727 1,486 2,015 2,571 3,365 4,032 6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,165 11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2,178 2,681 3,055 13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 15 0,690 1,341 1,753 2,132 2,623 2,947 16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 18 0,688 1,330 1,743 2,101 2,555 2,878 19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 20 0,667 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1,709 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576