19
B. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini, ada beberapa penelitian yang relevan telah dilakukan oleh para peneliti sebagai berikut:
1. Nurcahyo 2014 telah berhasil mensintesis senyawa sinamalaseton dari
berbagai variasi rasio mol reaktan sinamaldehida dan aseton menggunakan katalis basa NaOH. Reaksi sintesis dilakukan dengan metode MAOS. Variasi
rasio mol sinamaldehida-aseton yang digunakan berturut-turut adalah 1:1, 1:5, 1:10, 1:15, 1:20 dan menghasilkan rendemen sinamalaseton berturut-
turut 7,269; 29,810; 54,530; 22,443 dan 9,411.
2. Yuliyani 2016 melakukan sintesis benzilidensikloheksanon dengan
memvariasi rasio mol bahan benzaldehida dan sikloheksanon yang digunakan. Variasi rasio mol sikloheksanon:benzaldehida yang digunakan
adalah 1:1, 2:1, 4:1, 6:1, dan 8:1. Rendemen yang dihasilkan berturut-turut adalah 4,54; 8,52; 9,95; 12,73; dan 2,79. Rendemen maksimal senyawa
benzilidensikloheksanon yang
dihasilkan yaitu
pada rasio
sikloheksanon:benzaldehida 6:1.
3. Pambudi 2013 telah berhasil melakukan penelitian tentang efektivitas
sintesis senyawa hidroksikalkon dengan katalis NaOH melalui metode konvensial, Microwave Assisted Organic Synthesis MAOS, dan sonokimia.
Pada metode konvensional dibutuhkan waktu sintesis selama 3 jam dengan rendemen 10,37; pada metode sonokimia dibutuhkan waktu sintesis selama
30 menit dengan rendemen 31,62; serta pada metode MAOS dibutuhkan waktu sintesis selama 30-50 detik dengan rendemen 40,35.
20
C. Kerangka Berfikir
Reaksi kondensasi Claisen Schmidt dapat digunakan untuk mensintesis senyawa 2-4-metoksibenzilidensikloheksanon dari reaksi antara 4-metoksi-
benzaldehida dan sikloheksanon dengan menggunakan katalis basa natrium hidroksida NaOH. Pada reaksi sintesis rasio mol reaktan yang digunakan dapat
mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, variasi mol 4- metoksibenzaldehida dan sikloheksanon dilakukan untuk menentukan rasio mol
dengan rendemen maksimal. Secara teori, 2-4-metoksibenzilidensikloheksanon akan terbentuk pada perbandingan rasio mol 4-metoksibenzaldehida:sikloheksanon
1:1. Variasi rasio mol yang digunakan pada sintesis senyawa 2-4-metoksi- benzilidensikloheksanon berturut-turut adalah 1:1, 1:2, 1:4, 1:6, dan 1:8. Pada
penelitian ini jumlah sikloheksanon yang digunakan lebih besar dari jumlah 4- metoksibenzaldehida agar tidak terjadi reaksi yang berkelanjutan membentuk 2,6-
bis-4-metoksibenzilidensikloheksanon. Sintesis 2-4-metoksibenzilidensiklo- heksanon menggunakan metode MAOS Microwave Assisted Organic Synthesis
dengan memanfaatkan energi gelombang mikro. Hasil sintesis yang memiliki kadar tertinggi berdasarkan KLT Scanner dimurnikan dengan rekristalisasi kemudian
dikarakterisasi menggunakan spektroskopi IR dan spektroskopi
1
H NMR.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
a. Erlenmeyer
i. Neraca analitik
q. Lampu sinar UV
b. Krus
j. Kertas saring
r. Spektrofotometer IR
c. Kaca arloji
k. Spatula
s. Spektrometer
1
H NMR d.
Pengaduk gelas l.
Chamber t.
Gelas beaker e.
Pipet volum m.
Plat KLT u.
Penyaring panas f.
Pipet tetes n.
KLT scanner v.
Corong gelas g.
Aluminium foil o.
Microwave oven h.
Penyaring buchner p.
Lampu pengering
2. Bahan Penelitian
a. 4-Metoksibenzaldehida p.a
e. Kloroform p.a
b. Sikloheksanon p.a
f. n-Heksana p.a
c. NaOH p.a
g. Aseton teknis
d. Etanol p.a
h. Metanol p.a