24
Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian pemodal mengalami capital
loss . Dengan jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi
kerugian yang membesar seiring menurunnya harga saham, maka investor rela menjual sahamnya dengan harga rendah cut loss.
3. Saham di delist dari bursa delisting
Resiko lain yang dihadapi pemodal adalah jika saham perusahaan dikelurkan dari pencatatan bursa efek atau delist. Suatu saham
perusahaan di delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,
mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya
sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek pada umumnya.
2.4.4 Analisis Saham
Menurut Jogiyanto 2000:88, terdapat dua metode untuk menentukan nilai saham fundamental atau intrinsic yaitu analisa fundamental fundamental
security analysis atau analisa perusahaan company analysis dan analisa tehnis
tehnical analysis. 1.
Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang sangat berhbungan
dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana opersional dari perusahaan yang
25
nantinya menjadi milik investor. Hal ini nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dari resiko yang harus ditanggung.
Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company
analisys. Data yang digunakan adalah data historis artinya adalah data yang
telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Dalam company analisys para ananisis fundamental akan
mencoba memprediksi pertumbuhan laba dimasa yang akan datang, seperti kondisi ekonomi, kondisi keuangan yang tercermin melalui kinerja
perusahaan. Analisis fundamental mempunyai konsep dasar bahwa nilai saham
sebuah perusahaan tersebut. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukan adanya prospek yang baik, maka sahamnya akan dimiliki
investor dan harganya akan meningkat Harianto dan Sudomo, 2001:212. Dengan meningkatnya harga saham, tentunya return saham yang diterima
investor juga meningkat. 2.
Analisis Tehnikal Analisis tehnikal sering dipakai oleh investor, dan biasanya data atau
catatan pasar yang digunakan berupa grafik. Analisis ini berupaya untuk memprediksi pertumbuhan laba dimasa yang akan datang dengan mengamati
perubahan laba dimasa yang lalu. Tehnik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan. Berlainan dengan analisis
fundamental, analisis tidak memperhatiakan faktor-faktor fundamental
26
seperti kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan perusahaan, perkembangan tingkat bunga, dan
sebagainya yang mungkin mempengaruhi harga saham. Analisis tehnikal menyatakan bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan,
informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu dan karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola-pola tertentu dan
pola tersebut akan berulang.
2.5 Return Saham