22
neraca. Untuk satu jenis saham yang sama harus mempunyai satu jenis nominl.
2. Base Price Harga Dasar
Harga perdana untuk menentukan nilai dasar, dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga saham akan berubah sesuai
dengan aksi emiten. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.
3. Market Price Harga Pasar
Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga
yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada saat pasar sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka
harga pasar adalah harga penutupan closing price. Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor satu dengan yang lain dan disebut
sebagai harga pasar sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau
di media-media lainnya.
2.4.3 Keuntungan dan Resiko Saham
Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
1. Devidend
Devidend yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Devidend
yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai atau deviden
23
saham. Deviden tunai cash dividend berarti kepada setiap pemagang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap
tahun. Sedangkan dividen saham Stock Devidend berarti kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa saham sehingga jumlah saham
yang dimiliki pemodal akan bertambah. 2.
Capital gain Capital gain
merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umunya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan
melalui capital gain. Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya pada siang hari jika harga saham mengalami
kenaikan. Ada beberapa resiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan saham,
yaitu: 1.
Tidak mendapat deviden Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan
mengalami keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan mengalami kerugian. Dengan
demkian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
2. Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya.
24
Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian pemodal mengalami capital
loss . Dengan jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi
kerugian yang membesar seiring menurunnya harga saham, maka investor rela menjual sahamnya dengan harga rendah cut loss.
3. Saham di delist dari bursa delisting
Resiko lain yang dihadapi pemodal adalah jika saham perusahaan dikelurkan dari pencatatan bursa efek atau delist. Suatu saham
perusahaan di delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,
mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya
sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek pada umumnya.
2.4.4 Analisis Saham