Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 168 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 kalimat Tanya seperti bagaimana isi teks hasil observasi?, tetapi bisa juga menggunakan
pernyataan misalnya sebutkan bagian-bagian teks hasil informasi. Dengan proses bertanya peserta didik juga dibimbing untuk aktif belajar serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Sementara bagi guru proses menanya juga dapat dijadikan sebagai diagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga guru dapat
menyiapkan solusinya.
Dengan membuat
pertanyaan-pertanyan artinya
guru dapat
menstrukturkan tugas-tugas siswa dan mengukur kemampuan siswa terhadap pencapaian kompetensi terhadap suatu materi. Hal ini, sekaligus juga bermanfaat bagi siswa dalam
membangkitkan keterampilan berbicara, mengajukan pertanyaan yang kritis, objektif, dn bernalar serta dapat member jawabaan secara logis, sistematis dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang apik dan lancer.
Dalam sisi interaksinya dengan siswa lain proses menanya dapat mengembangkan pola piker siswa dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan piker, menerima gagasan, pendapat,
menyampaikan pendapat secara santun, menerima kekurangan diri dan kelebihan orang lain, mengembangkan toleransi social, dan hidup secara berkelompok. Selain itu, menanya juga
berfungsi sebagai pembiasaan dan pemudayaan peserta didik untuk berpikir spontan, dan cepat serta sigap dalam merespon permasalahan yang tiba-tiba muncul.
3. Menalar
Istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan
berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar.
Menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus- kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum.Kegiatan menalar secara
induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Menalar secara deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan- pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola
penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-
bagiannya yang khusus.
a. Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik
adakalamua menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau
persamaan.
b. Hubungan Antarfenomena
Hubungan antarfenomena akan mempertajam daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antarfenonena atau
gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 169 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu
dengan satu atau beberapa fakta yang lain.Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satuatau beberapa fakta tersebut.
Dalam penerapan pembelajaran dalam KD “Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan” proses pembelajaran
scientific dalam menalar dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Menyusun bahan pembelajaran yang berkaitan dengan teks hasil observasi, misalnya teks berikut ini
Ditemukan Lubang Raksasa di Langit
Di salah satu sudut langit nun jauh di sana terdapat area kosong, wilayah yang
bersih dari galaksi, bintang-bintang, bahkan materi hitam. Meski bentuk alam semesta
sendiri tak dapat dibayangkan seorangpun sampai sekarang, pantas kalau bagian
tersebut disebut sebagai lubang di alam semesta.
Tim ilmuwan dan astronom dari Universitas Minnesota, AS menyatakan lebar lubang tersebut sekitar satu miliar tahun cahaya. Saat menemukannya, mereka hanya
dapat tertegun karena tak mendapati objek apapun di sana. Lubang tersebut tidak dapat
diamati langsung dengan teropong namun jelas terlihat jika dilihat sebaran gaya tariknya. Tidak seorangpun pernah menemukan lubang sebesar ini, namun tidak hanya
itu saja, kami juga tak pernah membayangkan menemukan yang selebar ini, ujar Lawrence Rudnick, profesor astronomi dari Universitas Minnesota. Para astronom sejak
lama telah mengetahui bahwa beberapa bagian di alam semesta tidak mengandung materi alias berlubang, namun tidak pernah ditemukan hingga sebesar ini.
Seperti dilaporkan dalam Astrophysical Journal edisi terbaru, Rudnick beserta koleganya Shea Brown dan Liliya Williams dapat mengukur lubang tersebut
menggunakan data-data teleskop radio. Mereka menemukan hasil yang sama antara hasil survai langit dengan hasil pengukuran menggunakan satelit Wilkinson Microwave
Anisotropy Probe.
Tim peneliti menemukan bukti pertama saat mempelajari data NRAO VLA Sky Survey. Di arah konstelasi rasi Eridanus, sebelah barat daya Orion, pada jarak antara 6-
10 miliar tahun cahaya dari Bumi, ternyata sangat kosong. Jumlah galaksi begitu sedikit dibandingkan bagian-bagian belahan langit lainnya. Bagian ini jelas terlihat kosong
karena survai mencakup 82 persen belahan langit berkat teleskop berukuran besar Very Large Array yang ada di National Radio Astronomy Observatory NRAO di New Mexico.
Kami tahu ada yang berbeda di bagian ini, ujar Rudnick. Pihaknya memastikanukuran lubang yang sama saat melakukan analisis Cosmic Microwave
Background CMB, gelombang radio lemah sisa radiasi Big Bang saat lahirnya alam semesta. Data-data tersebut diperoleh dari satelit Wilkinsons Microwave Anisotopy
Probe milik AS.
Pengukuran satelit menunjukkan bahwa bagian tersebut relatif lebih dingin dari sekitarnya. Meski masih harus dikonfirmasi ulang, suhu yang lebih rendah di CMB -
menurut para ilmuwan - disebabkan lubang besar yang bebas dari materi apapun. Apa yang kami temukan tidak normal, baik berdasarkan pengamatan langsung
maupun simulasi komputer terhadap evolusi alam semesta dalam skala besar, ujar Williams. Ia dan timnya juga tidak mengetahui bagaimana hal tersebut dapatterjadi.
Misterius memang.
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 170 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
b. Berdasarkan teks tersebut guru tidak menerapkan metode ceramah dalam menjelaskan teks yang
merupakan hasil observasi tersebut, tetapi dengan member intsruksi yang jelas berkaitan dengan cirri- ciri teks hasil observasi, penggunaan kalimat, kalimat utama dalam paragrapf. Selanjutnya instruksi
tersebut dilakukan oleh siswa baik secara individu atau kelompok untuk menemukan materi yang berkiatan denga teks hasil observasi. Ada baiknya guru memberikan contoh cirri khas bagaian laporan
misalnya dengan mengambil contoh kalimat dari bacaan yang merupakan deskripsi laporan observasi misalnya kalimat “Tim peneliti menemukan bukti pertama saat mempelajari data NRAO VLA Sky
Survey. Di arah konstelasi rasi Eridanus, sebelah barat daya Orion, pada jarak antara 6-10 miliar tahun cahaya dari Bumi, ternyata sangat kosong.”
c. Selanjutnya, guru menyiapkan bahan atau materi yang akan disampaikan secara hirarkis, misalnya dari
yang rendah sampai yang kompleks, sebagai contoh sebelum membuat laporan observasi guru menyiapkan materi membuat kalimat-kalimat berita, kemudian penjelasan tentang paragraf, dan
selanjutnya wacana hasil observasi.
d. Rangkaian kegiatan yang disusun oleh guru tersebut berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati, sebagai contoh tingkat keapikan kalimat yang dibuat oleh peserta didik. e.
Apabila peserta didik membuat kesalahan guru harus sering mengoreksi dan memperbaiki kesalahan siswa.
f. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar siswa terampil menulis, dan menjadi pembiasaan atau
pelaziman. g.
Evaluasi atau penilaian didasarkan pada yang nyata atau otentik, yang dilengkapi dengan lembar penilaian observasi perilaku.
h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan perbaikan
pembelajaran.
4. Mencoba