Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 171 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 Agar proses ini dapat berjalan dengan lancar dan baik ada baiknya guru mempersiapkan
semuanya bersama-sama dengan siswa sehingga siswa dapat mengetahui alur berpikir secara ilmiah. Selama proses pembelajaran ini guru membimbing siswa dan mengumpulkan hasilnya serta
melakukan evaluasi apabila memungkinkan evaluasi dapat dilakukan secara klasikal. Kegiatan ini dapat disiapkan melalui tiga fase yaitu persiapan, pelaksanaan dan tidak lanjut.
5. Jejaring Pembelajaran
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadarteknik pembelajaran di kelas. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pada pembelajaran kolaboratif
kewenangan dan fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif.
Contoh penerapan pembelajaran kolaboratif dalam KD “Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan”Guru ingin mengajarkan
konsep tentang fakta dalam sebuah teks hasil observasi. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini misalnya kartu sortir yang berisi fakta atau opini. Prosedurnya dapat dilakukan berikut ini.
a. Pada peserta didik dapat dibagikan kartu kalimat yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih kategori. b.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya yang mendapatkan kartu dengan kategori yang sama. c.
Beri kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan kartu kategorinya yang sama dengan temannya.
d. Selama masing-masing kategori dipresentasikan oleh siswa buatlah catatan dengan kata kunci
pembelajaran yang dirasa penting untuk nanti diberi penguatan. Proses pembelajaran menganjurkan guru menggunankan internet karena internet merupakan salah satu
jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas, banyak, dan mudah. Melalui internet ini pula nantinya peserta didik dapat membentuk jejaring pembelajaran yang bermanfaat bagi
kehidupannya.
Proses berpikir dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan scientific ini dapat mengarahkan dan membimbing siswa menjadi insan Indonesia yang kritis, cerdas, dan kreatif dalam memecahkan persoalan
dan memenangkan persaingan dalam dunia global. Oleh karena itu, perlu dirumuskan suatu kurikulum yang berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengelaman personal melalui proses mengamati,
menanya, menalar, mencoba observation based learning untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, diperlukan sebuah pembiasaan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaring pembelajaran
melalui collaborative learning untuk memenangka persaingan di dunia global.
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 172 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
SUBMATERI PELATIHAN: 2.2 MODEL PEMBELAJARAN
Langkah Kegiatan Inti
Mengamati tayangan
pembelajaran Diskusi
Kelompok Focus Group
Discussion Kerja
Kelompok
20 Menit 30 Menit
40 Menit
Mengamati tayangan tiga jenis model pembelajaran Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery Learning.
Menerapkan Focus Group Discussion untuk mengidentifikasi karakteristiktiga model pembelajaran.
Kerja kelompok untuk mengidentifikasi penerapan Pendekatan Scientific pada tiga model
pembelajaran.
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 173 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
PPT-2.2.1
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 174 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 175 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
Bahasa Indonesia – SMPMTs
| 176 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PROJECT BASED LEARNING
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
HO-2.2-1
Bahasa Indonesia – SMP
| 177 SMPMTs
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
A. KONSEPDEFINISI