Teknik Analisis Data CARA PENELITIAN
Tabel 2. Hasil Pengumpulan Informasi Mengenai Gambaran Awal Penggunaan Buku Ajar Menulis
No. Sb
Deskripsi
1. G1
Guru 1 mengungkapkan bahwa pembelajaran menulis sudah berjalan baik, namun belum maksimal. Guru biasa menggunakan
metode copy master dalam pembelajaran menulis. Buku ajar yang biasa digunakan ialah buku paket Bahasa Indonesia terbitan
Kemendikbud. Siswa merasa kesulitan mempelajari buku tersebut. Buku tersebut juga belum dapat membantu siswa untuk belajar
mandiri. Buku penunjang lain yang digunakan ialah LKS dan buku- buku teori. Guru belum pernah menggunakan buku ajar khusus
keterampilan menulis yang menerapkan strategi tertentu.
2. G2
Guru 2 mengungkapkan bahwa kegiatan menulis berjalan dengan baik. Namun, biasanya siswa kurang berminat dan malas untuk
menulis sehingga guru harus mencari metode yang menarik dan tidak membosankan. Buku ajar yang digunakan guru dan siswa
adalah buku paket Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Kemendikbud. Buku penunjang lain yang digunakan yaitu LKS,
namun hanya sebatas referensi bagi guru untuk membuat soal. Buku ajar yang digunakan selama ini terkesan membosankan dan
kurang membantu siswa untuk belajar mandiri. Guru belum pernah menggunakan buku ajar khusus untuk keterampilan menulis yang
menerapkan strategi tertentu. Buku pendamping lain sangat dibutuhkan dalam pembelajaran menulis.
3. KS
Pembelajaran menulis di SMA Negeri 1 Sewon sudah berjalan baik, namun belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat
siswa dalam kegiatan menulis dan kurangnya buku penunjang. Buku paket Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Kemendikbud
dijadikan sumber belajar utama oleh guru. Guru belum pernah menggunakan buku ajar khusus keterampilan menulis yang
menerapkan strategi tertentu. Buku penunjang lain sangat dibutuhkan dalam pembelajaran menulis.
Keterangan: Sb
: Subjek G1
: Guru 1 G2
: Guru 2 KS
: Kesimpulan
Berdasarkan kondisi di lapangan diperoleh informasi bahwa pembelajaran menulis di SMA Negeri 1 Sewon berjalan dengan baik, namun belum maksimal.
Dalam pembelajaran menulis, guru biasa menggunakan buku ajar yang diterbitkan oleh Kemendikbud dan beberapa buku penunjang lain, diantaranya
buku-buku teori dan LKS. Buku ajar sangat dibutuhkan dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis. Namun, buku ajar yang digunakan sangat
terbatas. Guru mengemukakan bahwa buku teks yang selama ini digunakan kurang
menarik, monoton, dan terkesan membosankan. Materi yang disajikan dalam buku tersebut kacau dan membingungkan. Pada awalnya siswa merasa kesulitan dengan
materi yang disampaikan dalam buku tersebut karena tema-tema sudah ditentukan. Guru mensiasatinya dengan mengembangkan sendiri tema dan materi
yang akan diajarkan namun tidak menyalahi buku. Selain buku teks, guru juga menggunakan beberapa referensi lain yaitu
LKS dan buku-buku teori. Buku teori digunakan oleh guru untuk memperkaya materi yang akan disampaikan, sedangkan LKS digunakan sebagai referensi guru
dalam membuat soal. Buku-buku penunjang tersebut belum bisa membantu siswa untuk belajar mandiri, khususnya dalam mengembangkan keterampilan menulis.
Selama ini guru belum menggunakan metode atau strategi tertentu dalam pembelajaran menulis. Guru juga belum pernah menggunakan buku ajar yang
fokus pada keterampilan tertentu khususnya menulis. Pengembangan buku ajar yang memuat satu keterampilan tertentu dan menerapkan strategi tertentu perlu
untuk dikembangkan guna menambah referensi guru maupun siswa.