Konsep Rawat Inap TINJAUAN PUSTAKA

spiritual klien, tetapi dengan berbagai alasan ada kemunginan perawat justru menghindari untuk memberikan asuhan spiritual.

2.2 Konsep Rawat Inap

Defenisi American Hospital Assosiation 1978 menyatakan bahwa rumah sakit adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan pada pasien-diagnostik yang terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan, baik yang sifat bedah maupun non-bedah. Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana pasien tinggalmondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana pelayanan kesehatan atau rumah sakit pelaksana pelayanan kesehatan lainnya. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik, dengan menginap di ruan rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit yang oleh karna penyakitnya penderita harus menginap. Pasien rawat inap umumnya mengalami penyakit akut atau penurunan ke kondisi akut dari kronis yang di deritanya. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan, jenis perawatan, pengalaman perawatan di rumah sakit sebelumnya, dan dukungan keluarga akan mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan emosional maupun spiritual pasien bahwa perawatan di rumah sakit merepresentasikan situasi kritis, kebutuhan-kebutuhan biasanya ditemukan dalam bahasa spiritual: “harapan, kepercayaan, kasih, dan penerimaan”. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui sumber-sumber religious atau dengan mengembangkan hubungan dengan sesama,lingkungan dan Tuhan. Universitas Sumatera Utara Perawatan spiritual pada penyakit akut, kronis,anak dan lanjut usia: 1 Kebutuhan spiritual pada penyakit akut. Kepercayaan spiritual dan kegitan religius bisa menjadi lebih penting di saat seseorang menderita penyakit dibandingkan pada waktu-waktu lain dalam kehidupannya. Ketika penyakit menyerang dan mulai berkembang menjadi akut, bahkan menjadi lebih buruk, pasien pasti mengalami perubahan hidup tertentu yang signifikan baik secara fisik dan emosi. Serangan penyakit akut yang mendadak dan tak terantisipasi bisa menyebabkan masalah emosional dan spiritual serius terkait dengan ketakutan akan kematian atau cacat tubuh. Pemenuhan spiritual pasien yang sedang menderita penyakit akut mungkin mencakup penerapan berbagai dasar tentang perawatan spiritual, seperti mendenganrkan, kehadiran, mendokan danatau menghadirkan pemuka agama atau pemberi layanan pendampingan spiritual yang dibutuhkan pasien. 2 Kebutuhan spiritual pada penyakit kronis. Pengalaman penyakit, terutama pada penyakit kronis yang berlangsung sangat lama, dapat menjadi saat yang tepat ketika kebutuhan spiritual sebelumnya terabaikanbelum disadari menjadi tampak. Beberapa kebutuhan yang penting bagi orang dengan penyakit kronis adalah harapan, kepercayaan, keberanian, iman, kedamaian, kasih. 3 Kebutuhan spiritual pada anak. Pasien anak rawaat inap umumnya mengalami penyakit akut atau penurunan kondisi dari kronis yang dideritanya. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan penyakit, jenis Universitas Sumatera Utara perawatan, pengalaman perawatan di RS dan dukungan keluarga akan mempengaruhi kebutuhan emosional maupun spiritual anak. Ashwill dan Volz 1997 menemukan beberapa stressor umum bagi anak rawat inap yaitu keterpisahan dari keluarga, ketakutan akan rasa sakit dan luka fisik dan kecemasan. Dalam diskusi pediatrik mesti melibatkan seluruh keluarga untuk dapat memenuhi kebututuhan melalui sumber-sumber religius. 4 Kebutuhan spiritual pada lanjut usia. Kaum usia lanjut cenderung lebih melihat praktik keagamaan sebagai sesuatu yang lebih penting daripada kaum muda Peterson Potter, 1997. Penelitian telah menunjukkan bahwa jika kondisi seseorang yang lanjut usia relatif baik, dan aktivitas- aktivitas keagamaannya akan meningkat. O’brien, 2009

2.3 Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Pasien yang Dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan

10 80 90

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pada Pasien Stroke Di RSUD DR. Pirngadi Kota medan

25 463 89

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

0 51 0

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 1 18

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

1 1 4

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

2 11 8

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 1 34

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 4 36

Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Pasien yang Dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan

0 0 23

HUBUNGAN PENERAPAN ASPEK SPIRITUALITAS PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN RAWAT INAP IRNA I RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15