4.6 Uji Validitas Dan Reabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2005.
Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi
yang dikehendaki menurut tujuan tertentu. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkoreksi instrumen dilakukan penilaian oleh 1 orang tenaga ahli yang
berkompeten dari bagian Keperawatan Jiwa. Berdasarkan uji validitas tersebut, kuesioner disusun kembali dengan bahasa yang lebih efektif dan dengan item-item
pertanyaan yang akan mengukur sasaran yang ingin diukur sesuai dengan tinjauan pustaka dan kerangka konsep.
Untuk mengukur kepercayaan realibilitas instrument maka dilakukan uji reliabilitas. Uji reabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007. Uji reabilitas instrument ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relative sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang
sama Azwar, 2004. Uji reabilitas penelitian ini dilakukan terhadap responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Kemudian jawaban dari responden
diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Menurut Polit Hungler 1995 bila dilakukan uji reabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,70 atau
Universitas Sumatera Utara
lebih maka instrument dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas dilakukan sebelum
pengumpulan data terhadap 20 orang perawat di ruang penyakit dalam dan bedah RSUD Dr.Pirngadi Medan dan 20 orang pada pasien yang dirawat inap di ruang
penyakit dalam dan bedah RSUD Dr. Pringadi Medan. Hasil uji reabilitas untuk kuesioner perawat yaitu 0,969 sedangkan hasil uji reabilitas untuk kuesioner
pasien yaitu 0,727
4.7 Pengumpulan Data