Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas

perawatan, pengalaman perawatan di RS dan dukungan keluarga akan mempengaruhi kebutuhan emosional maupun spiritual anak. Ashwill dan Volz 1997 menemukan beberapa stressor umum bagi anak rawat inap yaitu keterpisahan dari keluarga, ketakutan akan rasa sakit dan luka fisik dan kecemasan. Dalam diskusi pediatrik mesti melibatkan seluruh keluarga untuk dapat memenuhi kebututuhan melalui sumber-sumber religius. 4 Kebutuhan spiritual pada lanjut usia. Kaum usia lanjut cenderung lebih melihat praktik keagamaan sebagai sesuatu yang lebih penting daripada kaum muda Peterson Potter, 1997. Penelitian telah menunjukkan bahwa jika kondisi seseorang yang lanjut usia relatif baik, dan aktivitas- aktivitas keagamaannya akan meningkat. O’brien, 2009

2.3 Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas

Menurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 bahwa Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan, praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan klien individu, keluarga dan masyarakat serta kegiatan penelitian dibidang keperawatan Gaffar, 1999. Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan. Perawat membantu pasien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Proses penyembuhan bukan hanya sembuh dari penyakit tertentu. Universitas Sumatera Utara Asuhan keperawatan yang diberikan tidak hanya berfokus pada perawatan fisik, tetapi perawatan secara holistik. Perawat merupakan orang yang selalu berinteraksi dengan pasien selama 24 jam. Perawat sangat berperan dalam membantu memenuhi Kebutuhan spiritualitas pasien seperti mendatangkan pemuka agama sesuai dengan agama yang diyakini pasien, memberikan privasi untuk berdoa, memberi kesempatan pada pasien untuk berinteraksi dengan orang lain keluarga atau teman Young Koopsen, 2005; Hamid, 1999. Selain itu, perawat dapat memberikan pemenuhan kebutuhan spiritualitas kepada pasien yaitu dengan memberikan dukungan emosional, membantu dan mengajarkan doa, memotivasi dan mengingatkan waktu ibadah sholat, mengajarkan relaksasi dengan berzikir ketika sedang kesakitan, berdiri di dekat klien, memberikan sentuhan selama perawatan Potter Perry, 2005. Berbicara tentang penilaian spiritual dan perawatan, perawat harus diajarkan bagaimana mengembangkan spiritualitas mereka sendiri terlebih dahulu, sehingga mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan spiritual pasien mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pelaksanaan berbagai program pendidikan tentang perlunya pengetahuan spiritual dalam profesi ini. Melakukan lokakarya, kamp meditasi, menyediakan bahan bacaan tentang spiritualitas, diskusi terbuka dengan senior dan rekan-rekan tentang aspek ini, membahas pengalaman spiritual pribadi seseorang dengan pasien atau sebaliknya, dan menjadi lebih terbuka tentang konsep spiritualitas secara keseluruhan membutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Universitas Sumatera Utara Peran perawat menurut konsorsium ilmu keperawatan tahun 1989 terdiri dari : peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokad pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, pembaharu yang digambarkan sebagai berikut Hidayat, 2008: 1 Sebagai pemberi asuhan keperawatan. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan keadaan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. 2 Advokad pasien. Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasian yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. 3 Pendidik. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit, bahkan Universitas Sumatera Utara tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. 4 Koordinator. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan, serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. 5 Kolaborator. Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalaui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi, atau bertukar pendapat dalam bentuk pelayanan selanjutnya. 6 Konsultan. Peran perawat sebagai konsultan adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 7 Pembaharu. Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Pasien yang Dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan

10 80 90

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pada Pasien Stroke Di RSUD DR. Pirngadi Kota medan

25 463 89

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

0 51 0

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 1 18

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

1 1 4

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

2 11 8

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Kesetan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 1 34

Hubungan Penerapan Timbang Terima Pasien dengan Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Bedah dan Ruang Penyakit dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 4 36

Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Pasien yang Dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan

0 0 23

HUBUNGAN PENERAPAN ASPEK SPIRITUALITAS PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN RAWAT INAP IRNA I RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15