2 berbagai macam olahan perikanan. Disamping itu peserta juga harus memahami selera
konsumen, sehingga produk olahan sidat yang dihasilkan bisa laku dipasaran. Dengan demikian, keterampilan ini bisa dijadikan modal bagi melaksanakan kegiatan wirausaha.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Komoditas perikanan budidaya memiliki peluang yang sangat besar dikembangkan untuk pemenuhan gizi masyarakat. Peserta yang akan mempelajari Materi Penyuluhan
Kelautan dan Perikanan ini, harus terlebih dahulu memahami seluk beluk ikan sidat sehingga dapat memperlancar kegiatan penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha dalam
mempelajari materi-materi yang terdapat didalamnya.
Beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta sebelum mempelajari materi penyuluhan perikanan ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta dapat membedakan karakteristik sidat dan belut.
2. Peserta dapat menyebutkan prinsip usaha pengawetan dan pengolahan produk hasil
perikanan. 3.
Peserta telah memahami proses pengawetan produk hasil perikanan dengan cara mengurangi kadar air dan menggunakan suhu tinggi pemanasan.
Wawasan yang diperoleh dengan membaca materi penyuluhan kelautan dan perikanan ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk diaplikasikan dan sebagai solusi dalam
menghadapi permasalahan dilapangan. Setelah selesai proses pembelajaran ini peserta dapat mengidentifikasi dan
memetakan potensi ikan sidat sebagai produk unggulan dan meningkatkan kompetensi baik penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengembangkan produk
unggulan kompetitif.
Indikator keberhasilan pembelajaran materi “Pengolahan Ikan Sidat” adalah apabila penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha mampu mengidentifikasi karakteristik
sidat, mengidentifikasi produk unggulan dan indikator strategisnya serta menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi proses pengembangan produk olahan, serta menyusun langkah-
langkah tindakan pengembangan produk olahan sebagai produk unggulan.
Pada akhirnya diharapkan materi penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dengan menjadi penyuluh perikananan, pelaku utama dan pelaku usaha
dibidang pengolahan sidat yang akhirnya dapat meningkatkan produksi perikanan sebagai penunjang dalam mencapai visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah
ditetapkan.
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
1. Sidat, belut bertelinga yang lezat
a. Karakteristik Sidat b. Siklus Hidup Sidat
c. Jenis-jenis Sidat d. Kandungan Gizi Sidat
e. Prospek Perdagangan
3 2.
Panen dan Penanganan Pasca Panen a. Panen
b. Pemberokan c. Pengiriman Hidup
d. Penanganan Sidat e. Pengawetan dan Pengolahan Sidat
3. Pengolahan Sidat
a. Sidat Asap b. Sidat Panggang Unagi Kabayaki
c. Dendeng Sidat d. Abon Sidat
e. Sosis Sidat
4
SIDAT, BELUT BERTELINGA YANG LEZAT
MATERI POKOK 1. Uraian Materi
A. KARAKTERISTIK SIDAT
Dalam ilmu taksonomi hewan, menurut Nelson 1994 ikan sidat diklasifikasikan sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Subkelas : Neopterygii
Division : Teleostei Ikan bertulang belakang
Ordo : Anguilliformes Sidat
Famili : Anguillidae
Genus : Anguilla Species
: Anguilla spp. Berbeda dengan belut, sidat memiliki sirip dada, sirip punggung, dan sirip dubur yang
sempurna. Sirip punggung dan sirip perut memanjang ke belakang dan menyatu dengan sirip ekor. Sangat menonjol terlihat adanya sirip dada sepasang di kiri dan di kanan yang
terletak di belakang kepala sehingga orang menduga sirip itu adalah „daun bertelinga‟ sehingga dinamakan
pula „belut bertelinga‟.
Indikator Keberhasilan:
Mengenal sidat sebagai salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi dan seluk beluknya, dan kandungan gizi serta prospek perdagangannya
5 Gambar 1. Sidat kembang Anguilla mauritania
Tubuh sidat bersisik kecil-kecil membujur, berkumpul dalam kumpulan-kumpulan kecil yang masing-masing kumpulan-kumpulan terletak miring pada sudut siku terhadap
kumpulan-kumpulan di sampingnya. Bentuk tubuh yang memanjang seperti ular memudahkan bagi sidat untuk berenang diantara celah-celah sempit dan lubang di dasar
perairan seperti ular. Warna tubuh abu-abu gelap di punggung, di bagian dadaperut berwarna keputihan.
Panjang tubuh ikan sidat bervariasi tergantung jenisnya yaitu antara 50-125 cm. Ketiga siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor menyatu. Selain itu
terdapat sisik sangat kecil yang terletak di bawah kulit pada sisi lateral. Perbedaan diantara jenis ikan sidat dapat dilihat antara lain dari perbandingan antara panjang preanal sebelum
sirip dubur dan predorsal sebelum sirip punggung, struktur gigi pada rahang atas, bentuk kepala dan jumlah tulang belakang.
Sidat termasuk ikan karnivora pemakan daging. Sama halnya dengan belut sawah Monoterus albusFluta alba, lele Clarias batracus, dan gabus Ophiocephalus striatus. Di
alam aslinya, sidat memangsa ikan, kodok, udang, dan juga sesama sidat kanibalisme. Kanibalisme akan terjadi apabila populasi sidat dalam satu koloni sangat besar, tetapi
volume pakan kurang.
B. SIKLUS HIDUP SIDAT