1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Ikan merupakan sumber protein yang lebih baik dibanding hewan ternak karena
rendahnya kandungankadar kolesterol dan relatif lebih murah. Sidat merupakan salah satu jenis ikan yang potensial untuk dikembangkan. Sebagian masyarakat menyebutnya sebagai
Belut Bertelinga karena keberadaan sirip dadanya menyerupai daun telinga. Sidat dikenal pula dengan nama lain moa, lubang, dan uling Jawa Barat; sedangkan di Jawa Tengah
menyebutnya dengan nama pelus.
Ikan sidat, Anguilla spp merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar internasional Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa negara lain,
dengan demikian ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Di Indonesia, sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam seperti pantai
selatan Pulau Jawa, pantai barat Sumatera, pantai timur Kalimantan, pantai Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Irian Barat. Tidak seperti halnya di negara lain Jepang, dan negara-
negara Eropa, di Indonesia sumberdaya sidat belum banyak dimanfaatkan, padahal ikan liar ini baik dalam ukuran benih maupun ukuran konsumsi jumlahnya cukup melimpah.
Tingkat pemanfaatan sidat secara lokal dalam negeri masih sangat rendah, akibat belum banyak dikenalnya ikan ini, sehingga kebanyakan penduduk Indonesia belum familiar
untuk mengkonsumsi sidat. Demikian pula pemanfaatan sidat untuk tujuan ekspor masih sangat terbatas. Agar sumberdaya sidat yang keberadaannya cukup melimpah ini dapat
dimanfaatkan secara optimal, maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis yang diawali dengan mengenali daerah yang memiliki potensi sumberdaya sidat benih dan ukuran
konsumsi dilanjutkan dengan upaya pemanfaatannya baik untuk konsumsi lokal maupun untuk tujuan ekspor.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha perikanan dengan
maksud meningkatkan kompetensi dalam pengembangan potensi ikan sidat sebagai produk unggulan yang bernilai ekonomis.
Produk unggulan merupakan hasil proses dari suatu kegiatan berupa barang, atau jasa yang mempunyai keunggulan tersendiri dan dapat bersaing di pasar lokal, wilayah,
nasional dan internasional secara berkelanjutan. Perikanan dikatakan memiliki nilai ekonomis apabila memenuhi kriteria berikut:
mempunyai nilai pasaran yang tinggi, volume produksi makro tinggi dan luas serta mempunyai daya produksi yang tinggi.
Peserta yang telah selesai mempelajari modul ini, harus bisa memahami dan melaksanakan kegiatan pengolahan ikan sidat dari mulai identifikasi dan pemilihan bahan
baku, potensi dan sebaran produksi, pasca panen dan penanganannya dan melakukan
2 berbagai macam olahan perikanan. Disamping itu peserta juga harus memahami selera
konsumen, sehingga produk olahan sidat yang dihasilkan bisa laku dipasaran. Dengan demikian, keterampilan ini bisa dijadikan modal bagi melaksanakan kegiatan wirausaha.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Komoditas perikanan budidaya memiliki peluang yang sangat besar dikembangkan untuk pemenuhan gizi masyarakat. Peserta yang akan mempelajari Materi Penyuluhan
Kelautan dan Perikanan ini, harus terlebih dahulu memahami seluk beluk ikan sidat sehingga dapat memperlancar kegiatan penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha dalam
mempelajari materi-materi yang terdapat didalamnya.
Beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta sebelum mempelajari materi penyuluhan perikanan ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta dapat membedakan karakteristik sidat dan belut.
2. Peserta dapat menyebutkan prinsip usaha pengawetan dan pengolahan produk hasil
perikanan. 3.
Peserta telah memahami proses pengawetan produk hasil perikanan dengan cara mengurangi kadar air dan menggunakan suhu tinggi pemanasan.
Wawasan yang diperoleh dengan membaca materi penyuluhan kelautan dan perikanan ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk diaplikasikan dan sebagai solusi dalam
menghadapi permasalahan dilapangan. Setelah selesai proses pembelajaran ini peserta dapat mengidentifikasi dan
memetakan potensi ikan sidat sebagai produk unggulan dan meningkatkan kompetensi baik penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengembangkan produk
unggulan kompetitif.
Indikator keberhasilan pembelajaran materi “Pengolahan Ikan Sidat” adalah apabila penyuluh perikanan, pelaku utama dan pelaku usaha mampu mengidentifikasi karakteristik
sidat, mengidentifikasi produk unggulan dan indikator strategisnya serta menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi proses pengembangan produk olahan, serta menyusun langkah-
langkah tindakan pengembangan produk olahan sebagai produk unggulan.
Pada akhirnya diharapkan materi penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dengan menjadi penyuluh perikananan, pelaku utama dan pelaku usaha
dibidang pengolahan sidat yang akhirnya dapat meningkatkan produksi perikanan sebagai penunjang dalam mencapai visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah
ditetapkan.
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK