15
PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN
MATERI POKOK 2. Uraian Materi
Sidat yang baru dipanen dari kolam pemeliharaan tak bisa langsung diperdagangkan atau dijual ke konsumen. Ikan-ikan tersebut mesti mendapat beberapa perlakuan penting
seperti pemberokan, sortasi, pengepakan, dan penanganan yang tepat. Tujuannya, agar sampai ke tangan konsumen ikan tersebut masih dalam keadaan hidup atau segar.
A. PANEN
Pemanenan sidat berupa 2 jenis yaitu : 1 Berupa benihbibit yang dijual untuk diternakdibudidayakan.
2 Berupa hasil akhir pemeliharaan sidat yang siap dijual untuk konsumsi besarnyapanjangnya sesuai dengan permintaan pasarkonsumen.
Panen sidat dilakukan dengan penangkapan secara seksama agar tidak merusak kulit. Penangkapan dilakukan sebagai berikut.
- Dua sampai tiga hari sebelum penangkapan sidat tidak diberi makan. Ketika akan
ditangkap barulah sidat diberi makan. Ketika sidat berkumpul memperebutkan pakan dapat diciduk dengan sendok berjaring.
- Kolam dikeringkan dan sidat ditampung dalam kantung yang terbuat dari jaring halus
sepanjang 3 m yang dikaitkan pada pipa pengeluaran air. Sidat diarahkan masuk ke jaring penampungan.
- Pisahkan antara belutsidat yang berukuran besar cepat pertumbuhannya dengan
belutsidat yang pertumbuhannya lambat. Pemisahan ini penting mengingat kedua jenis ikan ini bersifat kanibal. Sering dijumpai belutsidat yang besar memakan yang kecil.
- Sidat dikumpulkan dalam bak penampungan berair dangkal yang dilengkapi aerator.
Indikator Keberhasilan:
Mampu memilih cara panen, menentukan waktu pemanenan dan melakukan pemanenan ikan sidat dengan benar, mampu mengetahui cara penanganan ikan
sidat dengan benar
16
B. PEMBEROKAN
Sidat yang akan diperdagangkan diberok dulu dalam kolam pemberokan yang berair jernih mengalir. Sebelum dikemas, sidat yang akan dikirim jauh dengan lama perjalanan
lebih dari 12 jam harus diberokan dipuasakan. Pemberokan dilakukan untuk “membersihkan” isi perut sidat sehingga selama diperjalanan tidak mengeluarkan feses yang
dapat menurunkan kualitas kemasan. Disamping itu, pemberokan juga bertujuan untuk menghilangkan bau lumpur, dengan demikian ketika dikonsumsi, dagingnya tidak lagi berbau
tanah.
Lama pemberokan tergantung suhu air lokasi. Di Eropa yang airnya bersuhu 15
o
C, perlakuan pemberokan cukup 3 hari. Di Indonesia yang airnya bersuhu sekitar 25
o
C diperlukan waktu 7-10 hari untuk memberoknya.
Berikut ini tahap-tahap memberok: 1. Masukkan sidat ke dalam bak fiber berisi air bersih. Bak fiber berukuran 2 x 2 x 1,5 meter
dengan ketinggian air 0,5 meter dapat diisi 20 ekor sidat dengan berat 1,5 kgekor. Beri aerasi untuk menjaga kadar oksigen terlarut.
2. Diamkan sidat selama 24-36 jam. Semakin jauh perjalanan, masa pemberokan semakin lama.
Sidat yang telah diberok selanjutnya bisa dikirimkan ke pedagang pengumpul untuk disalurkan ke pedagang eceran. Bisa juga dikirim ke perusahaan eksportir untuk dikirim ke
luar negeri, misalnya Jepang atau Hongkong. C.
PENGIRIMAN HIDUP
Mengirim sidat hidup dalam jumlah banyak memerlukan perlakuan-perlakuan rumit selama pengangkutannya. Sidat terlebih dahulu ditempatkan dalam tangki-tangki di atas
truk. Waktu mengangkutnya malam hari agar suhu udara malam dapat menekan suhu air dalam tangki serendah-rendahnya. Begitu pula dalam mengisikan air dalam tangki harus
menunggu udara malam yang sejuk. Selama perjalanan pun air dalam tangki harus disirkulasikan dengan pompa air dan dihembusi udara segar dengan kompresor yang cukup
kuat guna menambah zat asam dalam airnya.
Perbandingan bobot air dan sidat adalah 1:1. Hal ini berarti bahwa satu ton air 1.000 liter hanya bisa untuk mengangkut sidat sebanyak satu ton 1.000 kg sidat. Kalau per ekor
sidat berukuran 40 cm rata-rata berbobot 250 gram, maka untuk 1.000 liter air hanya bisa diisi 4.000 ekor sidat hidup.
Ditempat penampungan, sidat ditimbun dulu sementara dalam bak-bak beton yang harus diberi peneduh berupa terpal plastik, kondisi airnya harus disirkulasikan dengan
pompa air serta dihembusi kompresor. Dengan demikian suhu air tidak menjadi terlalu panas dan selalu mencukupi kadar oksigen terlarut. Setiap sidat yang kedapatan mati secepatnya
disingkirkan agar tidak mengotori air bak lebih lama. Di dalam bak-bak penimbunan ini sidat
17 bisa disimpan berminggu-minggu asal air diusahakan tetap segar dan sidat tetap kosong
perutnya. Pengangkutan sidat hidup juga dapat menggunakan kantung plastik yang diberi zat asam.
Pergunakan kantung plastik dua lapis. Masukkan ke dalamnya 10 kg sidat, masukkan beberapa butir es batu agar suhu air rendah dan aktivitas sidat turun. Masukkan zat asam,
dan kantung diikat kuat. Masukkan kantung tersebut dalam dus untuk dikemas. Cara pengiriman melalui pesawat udara:
Persiapan: -
Dalam satu box Styrofoam dapat diisi sidat seberat 20 kg, yang nanti ditambah dengan air 2 liter.
- Plastik yang digunakan untuk pengiriman adalah jenis plastik HD tebal. Pada ujung-ujung
plastik lapis 2 tersebut diikat dengan karet untuk mencegah kebocoran dari ujung plastik. -
Oksigen, es batu berat 0.5 kg sebanyak 2 buah, lakban, karet gelang disiapkan Penanganan sebelum ikan sidat dikemas:
1. Sidat di bius dengan cara; air kolam suhunya diturunkan sehingga berkisar 22-25
o
C. dengan memasukkan es langsung ke dalam kolam berisi sidat.
2. Lalu siapkan plastik diisi air dari kolam pembiusan sidat sekitar 2-2.5 kg air, lalu es yang 12kg 2 buah dimasukkan ke dalam plastik yang isi air tersebut.
3. Setelah sidat dimasukkan ke dalam plastik berisi air tersebut, lalu plastik diisi oksigen secukupnya sesuai dimensi box styrofoam yang digunakan kemudian diikat yang rapat
dengan karet gelang. 4. Plastik yang berisi sidat tersebut lalu dimasukkan ke dalam box styrofoam yang sudah
disiapkan, dilakban, lalu siap dikirim
D. PENANGANAN SIDAT