Skeletal Maturity MRI Investigasi

disubtitusi dari tangent menuju batas posterior S1 dan vertical axis. δ, cob angle diantara dua vertebra. 10

II.8.4 Evaluasi Rotasi

Rotasi vertebralis dapat ditentukan dengan metode Nash dan Moe dan mungkin memiliki grade I sampai V, tergantung tingkat keparahan rotasi, atau dapat diukur dengan teknik Pedriolle. Nash dan Moe metode Gambar 34, vertebra dibagi menjadi enam bagian yang sama, menggunakan sebagai indikator tanda pedicles dan vertebral bodi: 1 level 0  simetris concex dan equidistan pedicles, 2 level 1  bagian cembung pedicle bermigrasi ke segmen pertama, 3 level 2  bagian cembung pedicle bermigrasi ke kedua segmen, 4 level 3  bagian cembung pedicle bermigrasi ke tengah segmen, 5 level 4  bagian cembung pedicle melintasi garis median sisi cekung. 5,17 Gambar 37. Metode pedicle untuk menentukan vertebral rotation. 10

II.8.5 Skeletal Maturity

Skeletal Maturity diukur tidak hanya oleh penampilan fisiologis pasien, tetapi juga radiographycally oleh usia tulang, iliaka epiphysis dan cincin vertebralis apophysis. Usia tulang ditentukan oleh perbandingan roentgenogram dari wrist dan hand dengan standar yang ditemukan dalam Greulich dan Pyle atlas. Osifikasi apophysis dari iliaka dievaluasi, dan dinilai derajatnya menurut Reisser Gambar 35. Cincin vertebralis epiphysis bisa dicatat pada roentgenogram vertebral lateral; ini terdiri dari area osifikasi yang terpisah untuk menggabungkan tubuh vertebral setelah pematangan vertebra selesai. Ini nampaknya bertepatan dengan penghentian pertumbuhanpenutupan lengkap vertebral bodi. 5 Gambar 38. Iliac apophyses normalnya tampak progresif mulai dari lateral ke media stage 1 – 4. Ketika fusion complete, spinal maturitas telah tercapai dan peningktan curvature lebih jauh menjadi tidak berarti

II.8.6 MRI Investigasi

MRI dilakukan untuk mendeteksi kelainan neurologis, memungkinkan diagnosis dyastematomyelia, syringomyelia, malformasi arnold chiari, expansive intra spinal tulang belakang. MRI tidak dilakukan pada remaja dengan pemeriksaan neorologis normal. MRI dalam kelompok remaja lebih kontroversial karena hanya sangat kecil dapat menilai kelainan. MRI indikasipetunjuk: 1 vertebra dengan kelainan spinal marrow, 2 idhiophatic scoliosis dengan gangguan neurologis, 3 trauma pada tulang belakang, 4 scoliosis terkait dengan herniasi pada discus, 5 neoplastik dan inflamasi scoliosis. Indikasi MRI pada remaja adalah sebagai berikut: 1 kurva thorac mengarah ke sisi kiri, 2 nyeri,3 progresifitas curva yang cepat, 4 Congenital scoliosis, 5 Neurofibromatosis. 17,18 II.9 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS Diagnosis adolescent idiophatic scoliosis memerlukan pengecualian dalam hal diketahuinya penyebab scoliosis non idiophatic, dan pemeriksaan yang komprehensif akan sering mengeluarkan hal ini atau menyarankan kebutuhan studi diagnostik yang lebih lanjut. Kebanyakan jenis dari scoliosis saat ini dan dengan hadirnya tingkat diagnostic yang memuaskan adalah idiophatic scoliosis 80 dari pasien, dan daftar penyebab scoliosis yang telah didefinisikan oleh Scoliosis Reaserch Society adalah luas Tabel 4. Pasien mungkin hadir dengan scoliosis reaktif sekunder yang mendasari kondisi penyakit yang sangat nyeri seperti tumor, infeksi atau spondylolysis. 6 Classification of Scoliosis 1 Idiophatic 2 Neurophatic 3 Congenital 4 Mesenchymal Marfan syndrome or other connective tissue disorder 5 Neurofibromatosis 6 Neural tube defects 7 Metabolic 8 Osteochondrodystropies 9 Miscellaneous tumor, infection, or traumatic 10 Thoracogenic 11 Functional Tabel 5. Diferential diagnose scoliosis II.10 TREATMENT Terdapat 3 pilihan dasar terapi untuk Adolescent Idhiophatic Scoliosis: 2 1. Observation 2. Non-operative treatment dengan observation 3. Surgical Intervention Secara umum, kurva yang melebihi 45 ⁰ - 50⁰ pada adolescent harus di terapi menggunakan tindakan pembedahan dengan fusion. Kurva yang lebih kecil harus secara teliti dievaluasi untuk menentukan modalitas terapi yang terbaik. Berikut pertimbangan yang digunakan untuk membantu menentukan bagaimana menterapi kurva scoliotic pada asolescent pasien: 2 1. Age of patient and growth potential remaining 2. Curve pattern and magnitude 3. Curve progression rate 5 ⁰ - 10 ⁰ dalam 6 bulan atau kurang 4. Cosmetic appearance

II.10.1 Observasi