Tulang  belakang
mungkin  jelas  menyimpang  dari  garis  tengah,  atau  ini mungkin menjadi jelas hanya ketika pasien membungkuk ke depan Tes Adams.
Level  dan  arah  sifat  cembung  dari  kurva  major  perlu  dicatat  misalnya  „right toraks‟ berarti kurva di tulang belakang dada dan cembung kearah kanan. Pinggul
pelvis  menjulur  keluar  di  sisi  cekung  dan  tulang  belikat  pada  sisi  cembung. Payudara  dan  bahu  juga  mungkin  asimetris.  Dengan  toraks  scoliosis,  rotasi
menyebabkan  sudut  tulang  rusuk  ke  luar  atau  menonjol,  sehingga  menghasilkan asimetris  rusuk  pada  punuk  di  sisi  cembung  kurva.  Dalam  deformity  yang
seimbang maka occiput adalah di atasmelebihi garis tengah; dalam keadaan tidak seimbang atau decompensated kurva ini occiput tidak melebihi garis tengah. Ini
dapat ditentukan lebih akurat dengan menjatuhkan plumbline dari tonjolan proses spinosus C7 dan mencatat apakah itu jatuh sepanjang gluteal cleft.
9
II.7 PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan  Orthopaedic  pada  pasien  scoliosis  harus  detail.  Anamnesa riwayat  yang  hati-hati  dan  termasuk  pertanyaan  seperti  usia,  gender,  mengamati
cara  berjalan,  nyeri,  gejala  neorologis,  riwayat  keluarga,  growth  spurth  dan menarche.  Usia,  untuk  menilai  kematangan,  dan  oleh  karena  itu  kedepannya
berguna  dalam  menentukan  risiko  progresifitas.  Cara  berjalan,  tanda-tanda penyakit  saraf,  seperti  ataksia;  mencari  atalgic  gait.  Rasa  nyeri,  mungkin  timbul
selama  fase  progresifitas  yang  cepat,  perlunya  mengamati  lebih  dekat  untuk kesempatan  intervensi  bracing,  atau  mungkin  tanda  dari  penyakit  saraf  yang
mendasari. Semua penyakit yang diketahui berhubungan dengan banyaknya kasus scoliosis  penyakit  jaringan  ikat,  gangguan  neorologis  harus  dikesampingkan.
Setelah  anamnesa  riwayat  selesai,  maka  perlu  dilakukan  pemeriksaan  fisik. Pemeriksa  harus  melihat  keseluruhan  pasien  dari  depan,  sisi  samping  dan
belakang,  mencatat  adanya  1  asimetri  scapular  dan  penonjolan  unilateral,  2 asimetri pada pinggang, 3 level bahu, dan 4 asimetri dalam jarak antara lengan
dan pinggang.
5,16
II.7.1 Pemeriksaan Fisik Secara Visual
Mencari  tanda  trauma,  blister,  bekas  luka,  perubahan  warna,  kemerahan, memar, benjolan, hairy patch, cafe au lait spot, bantalan lemak dan tanda lainnya.
Selanjutnya,  menginstruksikan  pasien  untuk  berdiri  dengan  postur  normal.  Lihat tulang belakang dari sisi lateral, dan menilai kelengkungan toraks dengan normal
kyphosis Gambar 18.  Lihat tampilan dari belakang, perhatikan penurunan bahu kanan,  penonjolan  dari  scapular  melewati  thorax  kanan,  penurunan  jarak  antara
lengan  dan  thorax  yang  kanan,  dan  peningkatan  jarak  antara  lengan  kiri  dan thorax. Panggul kiri tampak lebih tinggi dari kanan, tetapi ini adalah karena flank
fullness  pada  sisi  kanan  dan  flank  depression  di  sebelah  kiri.  Level  panggul  dan „high hip‟ sering tampak jelas.
5,7
A B
Gambar  22.  A  Tampak  posterior  dari  pasien  dengan  scoliosis.  Tampak peninggian  scapular  kiri  dan  spinal  curvature.  Tampak  flank  asimetri,  cleft  pada
sisi concavity tanda panah. B Salah satu cara menentukan spinal balance
II.7.2 Evaluasi Deformitas
Untuk  melakukan  evaluasi  deformitas  yang  sesuai,  pemeriksaan  tertentu harus digunakan; Selain itu, Anda harus mencatat historis tertentu yang berkaitan
dengan skeletal maturity dan pertumbuhan terutama dalam adolescent idiophatic
scoliosis.  Risiko  tertinggi  terjadinya  progresifitas  adalah  apabila  terjadi deformitas selama kecepatan maximum pertumbuhan skeletal. Ini terjadi 6 bulan
sebelum  dan  6  bulan  setelah  menarche  pada  perempuan.  Anak  laki-laki,  hal  ini lebih  sulit  dihubungkan  dengan  peristiwa  ini.  dengan  demikian,  kematangan
dinilai  tidak  langsung  oleh  perkembangan  rambut  kemaluan  dan  pertumbuhan ukuran.
7
Selain  memeriksa  kelengkungan  kurva,  ketinggian  bahu  harus  diukur Gambar  19  A.  Menentukan  spinal  balance  dalam  dua  cara.  1  Garis
plumb
diukur dengan menggantungkan beban pada tali dari spinosus C7. Garis ini harus melewati tengah tengah
gluteal  fold
. Penyimpangan ke kanan atau ke kiri diukur dalam sentimeter dan dicatat sebagai koronal dekompensasi pada setiap arahnya.
Penyimpangan  lebih  dari  2  cm  dari
natal  cleft
adalah  sesuai
idiophatic  scoliosis
dan  mungkin  tanda  penyakit  saraf  yang  mendasari  Gambar  19  B.  2 mengidentifikasi  titik  tengah  punggung  pada  level  lebar  maksimum  dari  thorax,
dan  menentukan  penyimpangan  dari
natal  cleft
Gambar  18  B.  Ini  adalah mengukur  dari
truncal dekompensation
.  Itu  dilihat  pada  satu  kurva  lebih  sering daripada dalam kurva ganda dan ini merupakan faktor risiko dari progresifitas.
7,16
A B
Gambar  22.  A  evaluasi  ketinggian  bahu.  Levelnya  harus  ditempatkan  tepatnya melewati shoulder di puncak scapula, catat shoulder yang mengalami elevasi. B
Plumb  line
di  jatuhkan  dari  tonjolan  vertebra  C7  harus  jatuh  pada
gluteal  cleft
untuk
perfect sagittal balance
, pengukuran harus dibuat berapa centimeter kearah kirikanan
plumb  line
jatuhnya  dari  C7  berguna  untuk  pengukuran
coronal balance
Fleksibilitas dari setiap deformitas scoliosis harus dievaluasi dari sisi yang membungkuk,  dengan  pemeriksaan
deformity  correctability
Gambar  20  A, sebaiknya  menerapkan  traksi  atau
unweighting
untuk  kurva  Gambar  20  B.
Adam forward-bending test
Gambar 21 A membantu untuk menentukan jika ada penonjolan toraks atau lumbal, serta rotasi tulang belakang skoliosis. Penonjolan
diukur oleh Skoliometer Gambar 21 A B, yang memberikan bacaan sudut, atau mengukur tinggi penonjolan langsung dan direkam dalam sentimeter Gambar 21
C.
7
A B
Gambar 23. A menilai spinal flexibility dengan tiga point bending untuk menilai korektibilitas  dari  curvature  scoliosis.  B  menilai  korektabilitas  curva  tanpa
beban  spinal  dengan  mengangkat  pasien  dari  bawah  axilla.  Ini  sesuai  dengan traction maneuver untuk melihat seberapa koreksi yang dihasilkan dengan traksi
A B
C Gambar  24.  A
Adam  Forward  Bending  Manuver
;
Scoliometer
.  B  mengukur sudut  dari  penonjolan  dengan  scoliometer.  Dilaporkan  dengan  membandingkan
derajat pada sisi elevasi dengan tidak elevasi. C menggunakan level cm untuk estimasi elevasi pada rib hump
Melihat  pembungkukan  kedepan  dari  sisi  lateral  membantu  evaluasi thoracic kyphosis Gambar 22. Pemeriksa harus mencari penonjolan dari
thoracic spine
yang menyiratkan kyphosis. korektabilitas atau fleksibilitas toraks kyphosis diuji  dengan  cara  pasien  mengextensikan  tulang  belakang  dada  Gambar  23.
Semua tes ini dimaksudkan untuk dokumentasi dan mengevaluasi toraks scoliosis dan kyphosis.
7
B
C
A Gambar  25.  A  Estimasi  dari
sagittal  curvature
dan
kypotic  angulation
tampak nyata dengan pasien
bend  forward
dan evaluasi dari lateral thoracic kyposis. B
Thoracic  kyphosis  evaluation
. C Thoracic kyphosis dengan apex kira kira pada vertebra T8
Gambar  26.  Evaluasi  flexibilitas  thoracic  kyphosis  dengan  pasien  extension.  Ini dapat membedakan antara
postural kyphosis
dan
fixed structural kyposis
Pengukuran
leg  length
,
circumference
dan
straight  leg  raising
SLR
test
yang  harus  dilakukan.  kakunya  hamstring  dan  spasme  disertai  dengan
low  back pain
mungkin  merupakan  manifestasi  dari  spondylolisthesis.  Pemeriksaan neorologis  yang  lengkap  dan  hati  hati,  terutama  ekstremitas  bagian  bawah
Gambar 24 – 27. Mengevaluasi fungsi sensorik dan motorik dari tungkai bawah.
Mengevaluasi  refleks,  termasuk  patellar  ligamen  dan  achiless  tendon,  dan abdominal refleks.
5,16
Gambar  27.
Straight-leg  raising  test
.  Lutut  dipertahankan  lurus  maksimal  ketika kaki diangkat keatas; catat jika pasien mengeluh kaku dan nyeri didaerah pantat
– hal ini normal terjadi 80
⁰ - 90⁰
Gambar  28.  Leg  length  paling  akurat  diukur  dari  SIAS  menuju  tip  medial maleolus
A B
Gambar  29.  A  kekakuan  dari  otot  hamstring,  pectoral  muscle  dan
heel  cords
harus dicatat. B selalu di evaluasi
hip flexion contracture
A B
Gambar 30. A  Kejadian hipertropi atau atropi harus dibedakan dan dicatat. B evaluasi neurologis yang lengkap harus dilakukan pada setiap pasien
Gambar 31. Pemeriksaan dari kulit tampak
café au lait
pada neurofibromastosis
II.7.3 Palpasi