c. Tingkat pendidikan
Efikasi diri dapat terbentuk dari proses pembelajaran pada tingkat formal. Individu yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi diyakini memiliki efikasi
diri yang lebih tinggi karena individu tersebut lebih banyak belajar dalam pendidikan formal. Selain itu, individu yang memiliki tingkat pendidikan yang
lebih tinggi akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam mengatasi permasalahan dalam hidup Bandura, 1997.
d. Pengalaman
Melalui proses belajar pada suatu organisasi atau perusahaan maka dapat terbentuk efikasi diri. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan proses adaptasi dan
pembelajaran yang ada dalam situasi kerja. Semakin lama seseorang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi maka semakin tinggi efikasi diri individu
namun tidak menutup kemungkinan bahwa efikasi diri yang dimiliki juga dapat semakin rendah tergantung dari bagaimana individu menghadapi keberhasilan
dan kegagalan yang dialami individu selama melakukan pekerjaan tersebut Bandura, 1997.
6. Karakteristik Efikasi Diri
Bandura 1997 membagi karakteristik individu yang memiliki efikasi diri yang
tinggi dan individu yang memiliki efikasi diri yang rendah.
a.
Individu yang Memiliki Efikasi Diri Rendah:
1
Individu merasa tidak berdaya ketika dihadapkan dalam suatu tugas
2 Individu menghindari tugas-tugas yang dianggap sulit atau susah untuk
dikerjakan
3
Individu mudah merasa cemas
4
Individu bersikap apatis
5
Individu mudah bersedih
6
Individu mudah menyerah ketika menghadapi rintangan
7
Individu susah mengomunikasikan pendapatnya di depan umum
8 Individu memiliki komitmen yang rendah terkait dengan tujuan yang ingin
dicapai
9 Individu cenderung memikirkan kekurangan yang dimiliki ketika individu
dihadapkan pada situasi yang sulit
10 Individu memikirkan kegagalan ketika dihadapkan pada suatu situasi atau
tugas
11 Individu susah dalam memulihkan diri ketika individu mengalami
kegagalan.
b.
Individu yang Memiliki Efikasi Diri Tinggi:
1 Individu merasa yakin bahwa individu mampu menangani secara efektif
tugas ataupun situasi yang dihadapi
2
Individu tekun dalam menyelesaikan tugas-tugas
3
Individu merasa yakin akan kemampuan yang ada pada diri individu
4
Individu memandang kesulitan sebagai tantangan, bukan ancaman
5
Individu suka dengan hal-hal baru
6 Individu menetapkan sendiri tujuan yang ingin dicapai dan memiliki
komitmen yang kuat dalam diri
7 Individu menanamkan usaha yang kuat dengan tugas yang dilakukan dan
mampu meningkatkan usaha ketika individu mengalami kegagalan
8 Individu berfokus pada tugas dan memikirkan strategi dalam menghadapi
kesulitan
9 Individu cepat memulihkan rasa mampu kepada diri apabila individu
mengalami kegagalan
10 Individu dalam menghadapi stressor atau ancaman dengan keyakinan pada
diri bahwa individu mampu mengontrol stressor atau ancaman tersebut.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti menggunakan dimensi efikasi diri Bandura, 1997 untuk dijadikan skala yang terdiri dari dimensi level, strength, dan
generality.
C. Hubungan antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Komunikasi dalam